DUMAI (RIAUPOS.CO)- Diguyur hujan lebat sejak Rabu pagi (20/10), titik api di Kota Dumai padam. Hal ini dinilai sangat membantu petugas pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) yang dalam sepekan belakangan berjibaku memadamkan api.
Meski api dan titik panas sudah tidak terlihat, namun petugas gabungan BPBD, TNI/Polri, Masyarakat Peduli Api (MPA) di Kecamatan dan Kelurahan masih melakukan siaga dan patroli guna memastikan tidak muncul lagi titik api di Kota Dumai.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai, Amrizal Anara mengungkapkan, bahwa Kondisi Karhutla di Dumai setelah beberapa hari belakangan sempat terjadi hujan membuat titik api maupun titik panas menjadi nihil.
"Alhamdulillah titik api di Kota Dumai nihil, karena hujan lebat yang turun semalam (Selasa) dan hari ini (Rabu,red). Walaupun begitu, tim satgas akan tetap melakukan patroli di daerah rawan karhutla," katanya, Rabu (20/10)
Amrizal mengungkapkan, bahwa pihaknya masih terus memfokuskan pada patroli di kawasan rawan karhutla, agar ketika menemukan titik api bisa segera dipadamkan.
"Patroli ini merupakan langkah pencegahaan dalam penanganan Karhutla di Kota Dumai, karena patroli sangat penting dilakukan sebelum terjadinya Karhutla," jelasnya.
Amrizal menerangkan, secara keseluruhan luasan lahan yang terbakar akibat peristiwa Karhutla, hingga Selasa (19/10) kurang lebih mencapai 174,24 hektare (Ha).
Ia menambahkan, 174,24 hektare luasan yang terbakar di Kota Dumai, masih Kecamatan Sungai Sembilan yang terluas lahannya terbakar, yakni mencapai 133,74 Ha.
Amrizal menjelaskan, dari total 174, 24 hektare lahan yang terbakar, Kecamatan Sungai Sembilan, menyumbang sekitar 133,74 hektare, dan itu berada di Kelurahan Lubuk Gaung seluas 121,35 hektare dan Batu Tritip 8,38 hektare, serta Bangsal Aceh sebanyak 4 Ha.
Lebih lanjut dijelaskannya, selain Kecamatan Sungai Sembilan, Karhutla juga menghanguskan lahan di Kecamatan Medang Kampai sekitar 12,51 hektare dan Kecamatan Bukit Kapur 12,5 hektare, Kecamatan Dumai Selatan 1 hektare, Dumai Barat 6 hektare, dan Dumai Timur 8,5 hektare.
Amrizal mengatakan, saat ini tim Satgas Karhutla Kota Dumai juga tetap fokus patroli karhutla dan melakukan langkah-langkah antisipasi terjadinya karhutla.
Diakuinya, untuk kendala di lapangan yang ditemui sebelumnya, yakni selain kondisi cuaca panas, dan lahan gambut serta angin kencang, menyulitkan tim untuk melakukan pemadaman dan pendinginan.
Ia menyebutkan, kondisi lahan gambut memang membuat lahan mudah terbakar, karena sore api sudah berhasil dipadam, namun saat malam api kembali menjalar sehingga saat pagi luas lahan terbakar semakin luas.(mx12/rpg)