(RIAUPOS.CO) — Pemkab Rokan Hulu (Rohul) akan memperjuangkan anggaran pembangunan turap sungai di Desa Muara Dilam, Kecamatan Kunto Darussalam ke Balai Wilayah Sungai Sumatera (BWSS) III sebagai perwakilan Kementrian PUPR di Provinsi Riau.
Pasalnya turap yang dibangun pemerintah daerah sepanjang 100 meter melalui APBD Rohul 2014 lalu, mengalami kerusakan yang cukup parah, dan dapat mengakibatkan terjadinya abrasi.
Sekda Rohul H Abdul Haris SSos MSi, Senin (19/7) menyebutkan, kerusakan turap sepanjang 100 meter di Desa Muara Dilam menjadi perhatian serius Pemkab karena jarak bibir sungai sangat dengan dengan pemukiman penduduk dan fasilitas ibadah.
Menurutnya, turap yang dibangun pemerintah daerah sepanjang 100 meter yang kini rusak parah, sebenarnya belum dapat meng-cover keperluan penahan tebing sungai.
‘’Kami akan usulkan ke BWWS III untuk pembangunan turap sepanjang 250 meter di Desa Muara Dilam. Di antaranya sekitar 100 meter ke arah atas sungai, dan 150 meter ke arah bawah sungai,’’ katanya.
Diakui Haris, kondisi turap yang rusak parah sebagai penahan tebing sungai Muara Dilam menjadi perhatian serius pemerintah daerah. Selain untuk mengamankan lahan serta pemukiman yang berada di pinggir sungai.
Ke depan, lanjutnya, dengan dibangun turap kembali, nantinya dapat dikelola dengan baik dan bisa menjadi tempat rekreasi tingkat desa.
‘’Kami yakin bila pembangunan turap terealisasi tahun mendatang, maka desa harus melakukan inovasi dengan mengelola turap sebaik mungkin, bisa menjadi tempat rekreasi masyarakat,’’ katanya.
Sekda mengatakan, pembangunan turap sepanjang 250 meter tergolong besar dananya, Pemkab akan berupaya meminta bantuan ke BWSS III sebagai perwakilan Kementerian PUPR di Provinsi Riau atau mengusulkan anggarannya nantinya melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) fisik.(adv)