JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Baby Margaretha dihinggapi perasaan sedih di momen Idul Adha tahun ini. Pasalnya sejumlah anggota keluarganya terpapar Covid-19 dan membuat ia cukup sibuk mengurusi mereka.
“Semoga mama, kakak-kakak dan keponakan saya lekas sehat kembali dari Covid-19,” ucap Baby Margaretha kepada JawaPos.com Selasa (20/7).
Perempuan yang berprofesi sebagai model dan juga pemain film itu secara terus terang mengaku tidak berkurban di momen Idul Adha tahun ini. Tenaga dan sebagian penghasilannya difokuskan untuk mengupayakan kesembuhan sejumlah anggota keluarganya.
“Sedang repot mengurus banyak anggota keluarga yang terkena Covid-19. Suasana lebaran ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sepi banget dan tidak berasa suasana Idul Adha-nya,” tutur Baby Margaretha.
Dia melanjutkan, di tempat ia tinggal, salat Idul Adha tahun ini ditiadakan demi menekan jumlah kasus Covid-19 dengan mengikuti sekaligus menghormati kebijakan pemerintah ihwal adanya PPKM Darurat Jawa- Bali.
“Sekarang di daerah zona merah ibadah Idul Adha sementara ditiadakan dan tidak ada tradisi silaturahmi. Semua harus secara virtual untuk mengurangi penularan. Baik dari kerabat jauh maupun dekat,” tuturnya.
Baby Margaretha berharap lebaran Idul Adha tahun ini adalah yang terakhir kalinya merayakan lebaran di tengah suasana kelabu akibat pandemi. Dia berdoa tahun depan kehidupan masyarakat bisa kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Semoga Covid-19 dan variannya segera lenyap dari muka bumi ini dan perekonomian segera pulih semua. Aamin,” doa Baby Margaretha.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Baby Margaretha dihinggapi perasaan sedih di momen Idul Adha tahun ini. Pasalnya sejumlah anggota keluarganya terpapar Covid-19 dan membuat ia cukup sibuk mengurusi mereka.
“Semoga mama, kakak-kakak dan keponakan saya lekas sehat kembali dari Covid-19,” ucap Baby Margaretha kepada JawaPos.com Selasa (20/7).
- Advertisement -
Perempuan yang berprofesi sebagai model dan juga pemain film itu secara terus terang mengaku tidak berkurban di momen Idul Adha tahun ini. Tenaga dan sebagian penghasilannya difokuskan untuk mengupayakan kesembuhan sejumlah anggota keluarganya.
“Sedang repot mengurus banyak anggota keluarga yang terkena Covid-19. Suasana lebaran ini sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Sepi banget dan tidak berasa suasana Idul Adha-nya,” tutur Baby Margaretha.
- Advertisement -
Dia melanjutkan, di tempat ia tinggal, salat Idul Adha tahun ini ditiadakan demi menekan jumlah kasus Covid-19 dengan mengikuti sekaligus menghormati kebijakan pemerintah ihwal adanya PPKM Darurat Jawa- Bali.
“Sekarang di daerah zona merah ibadah Idul Adha sementara ditiadakan dan tidak ada tradisi silaturahmi. Semua harus secara virtual untuk mengurangi penularan. Baik dari kerabat jauh maupun dekat,” tuturnya.
Baby Margaretha berharap lebaran Idul Adha tahun ini adalah yang terakhir kalinya merayakan lebaran di tengah suasana kelabu akibat pandemi. Dia berdoa tahun depan kehidupan masyarakat bisa kembali normal seperti tahun-tahun sebelumnya.
“Semoga Covid-19 dan variannya segera lenyap dari muka bumi ini dan perekonomian segera pulih semua. Aamin,” doa Baby Margaretha.
Sumber: Jawapos.com
Editor: E Sulaiman