STROKE merupakan salah satu penyebab tingginya angka kecacatan dan kematian di seluruh dunia. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia, stroke merupakan penyebab ke dua kematian dan penyebab pertama kecacatan.
Karena populasi usia lanjut yang semakin banyak, perubahan pola hidup dan stres menyebabkan angka kesakitan stroke meningkat dan usia yang terkena stroke semakin muda. Stroke adalah suatu gangguan fungsi saraf yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematian. Hal ini dapat terjadi karena pasokan darah ke otak berkurang atau terhambat karena hal-hal tertentu, yang menyebabkan kurangnya kadar oksigen dalam sel-sel otak secara mendadak. Dalam beberapa menit, sel-sel otak bisa rusak dan kehilangan fungsinya. Kerusakan otak ini memengaruhi fungsi tubuh yang dikendalikan oleh bagian sel-sel otak yang rusak tersebut.
Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya stroke antara lain : usia, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga, tekanan darah tinggi, stroke sebelumnya, diabetes, kolesterol yang tinggi, merokok, minum alkohol, atrial fibrillation, obesitas. Cara yang terbaik untuk mencegah terjadinya stroke adalah dengan mengidentifikasi orang-orang yang berisiko tinggi dan mengendalikan faktor risiko stroke sebanyak mungkin, seperti kebiasaan merokok, minum alkohol, hipertensi, diabetes, mengatur pola makan yang sehat dan menghindari makanan yang mengandung kolesterol jahat (LDL), serta olahraga secara teratur.
Gejala awal stroke sering terjadi secara tiba-tiba, tanpa kita sadari dan tidak diperhatikan seperti mendadak muka terasa kebas, susah berbicara, tangan atau kaki yang susah bergerak atau lemah, sakit kepala mendadak, gangguan penglihatan mendadak. Hal ini dapat berbeda pada tiap penderita, tetapi gejala yang paling sering dijumpai adalah mati rasa tiba-tiba atau kelemahan wajah, lengan atau kaki (terutama pada satu sisi). Selain itu, gangguan kesadaran, gangguan menelan, gangguan bicara, gangguan berkemih atau buang air besar dan gangguan memori juga sering timbul, tergantung daerah fokal yang terkena. Hal ini tidak hanya membatasi fungsi motorik, sensorik dan kognitif tetapi juga menyebabkan penurunan kualitas hidup bagi pasien stroke.
Penanganan pasien stroke harus dilakukan sedini mungkin, karena masa emas atau ‘golden periode’ dari stroke kurang dari 3 jam. Hal ini sangat memegang peranan besar dalam menentukan hasil akhir pengobatan dan komplikasi yang timbul. Selain penggunaan obat-obatan, agar pengobatan stroke memberikan hasil yang optimal dibutuhkan terapi dari berbagai bidang, salah satunya akupunktur medik.
Terapi Akupunktur telah digunakan untuk mengobati pasien stroke selama bertahun-tahun di berbagai negara. Akupunktur direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia pada tahun 2002 untuk mengobati pasien stroke karena dapat meningkatkan kekuatan motorik, kemampuan berbicara, kemampuan menelan, memori dan fungsi neurologis lainnya. Hal ini bisa terjadi karena akupunktur dapat merangsang pembentukan saraf baru dan proliferasi sel di sistem saraf pusat (SSP), pengaturan aliran darah otak di daerah iskemik, anti-apoptosis di daerah iskemik, regulasi neurokimia dan memperbaiki potensi gangguan jangka panjang (LTP) dan memori setelah stroke, dan anti peradangan. Berbagai penelitian tentang akupunktur pada stroke menunjukkan bahwa pasien sembuh lebih cepat, berkinerja lebih baik dalam perawatan diri dan melakukan aktifitas sehari-hari, membutuhkan lebih sedikit perawatan dan terapi rehabilitasi, dan menggunakan lebih sedikit biaya perawatan kesehatan. Pada stroke, terapi akupunktur medik dapat dilakukan dengan berbagai metode dan modalitas seperti akupunktur tubuh, akupunktur kulit kepala, akupunktur dengan elektrostimulator, tanam benang dan lain-lain. Terapi akupunktur ini sebaiknya dilakukan 2 atau 3 kali seminggu selama minimal 12 kali, tergantung gejala yang ada. Pengobatan akupunktur akan memberikan hasil yang optimal bila dilakukan secepatnya setelah serangan dengan tetap memperhatikan keamanan tindakan. Akupunktur dapat menjadi terapi pilihan pada stroke karena merupakan terapi yang relatif aman dengan sedikit efek samping.***
dr Rinensia Dwiputri SpAK, Dokter Spesialis Akupunktur Medis RS Awal Bros