JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) kembali membuka penerimaan Taruna Akademi Kepolisian (Akpol) untuk tahun 2025. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menyediakan jalur prestasi, tahun ini seleksi hanya dibuka melalui jalur reguler.
Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia, Irjen Pol Anwar, menegaskan bahwa rekrutmen kali ini mengedepankan prinsip Bersih, Transparan, Akuntabel, dan Humanis (Betah). Ia menyebut kebijakan ini merupakan strategi jangka panjang untuk mencetak calon-calon pemimpin Polri masa depan yang tangguh.
“Kami membutuhkan perwira-perwira yang cerdas, punya integritas, dan mampu berinovasi menghadapi tantangan tugas kepolisian yang semakin kompleks,” ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (17/4).
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya membentuk sosok perwira yang ahli dalam analisis, pemecahan masalah, serta kolaboratif dalam bekerja lintas sektor—baik di dalam negeri maupun internasional.
Irjen Anwar juga menyampaikan bahwa penerapan prinsip Betah merupakan perhatian serius dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Ia mengingatkan seluruh Kepala Biro SDM di tingkat Polda untuk menjalankan seleksi ini dengan penuh integritas dan tanggung jawab.
“Prinsip ini bukan hanya slogan, tapi bentuk komitmen dalam membangun sumber daya manusia Polri yang unggul,” tambahnya.
Saat ini, proses rekrutmen Taruna dan Taruni Akpol sudah memasuki tahapan tes psikologi. Proses seleksi dilakukan berdasarkan standar internasional yang telah mendapat pengakuan berupa sertifikasi ISO 9001:2015, memastikan seleksi berlangsung adil dan bebas dari praktik KKN.
“Tidak ada tempat untuk kecurangan ataupun titipan. Setiap peserta memiliki hak dan peluang yang sama tanpa intervensi dari pihak mana pun,” tegas Anwar.