Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Tiga Orang Tewas akibat Kasus Virus Korona

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Virus korona yang awalnya muncul di Wuhan terus menyebar. Pemerintah Kota Beijing, Cina, mengkorfimasikan dua kasus virus teranyar pada Senin (20/1). Kasus tersebut termasuk dalam pneumonia berat. Sementara itu, jumlah pasien meninggal karena penyakit yang belum ditemukan penyebabnya itu di Kota Wuhan mencapai tiga orang.

Dua orang yang ditemukan terkena virus korona tersebut tepatnya di Distrik Daxing. Mereka sudah dirujuk ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Saat ini kondisinya dikabarkan stabil. Demikian seperti dilansir Reuters.

Pihak medis Cina untuk sementara menyebut gejala klinis dan investigasi epidemik, mengarah bahwa penyakit yang diderita kedua pasien tersebut adalah radang paru-paru atau pneumonia yang berhubungan dengan coronavirus. Kedua pasien asal Beijing tersebut baru saja melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC) juga menemukan dua kasus baru terkait pneumonia di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, Ahad  (19/1). Seorang pria berusia 66 tahun asal Shenzhen yang baru pulang mengunjungi sanak saudaranya di Wuhan didiagnosis demam.

Baca Juga:  Langgar Protokol Kesehatan, 37 Warga Dikenai Sanksi Sosial

Kemudian di Provinsi Zhejiang juga terdapat lima warga terduga mengidap penyakit baru pada Senin (20/1). Mereka tersebar di beberapa kota, seperti Wenzhou, Zhoushan, Taizhou, dan Hangzhou yang semuanya baru pulang dari Wuhan.

Semua pasien saat ini kondisinya stabil dan telah menerima perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Beberapa orang yang kontak dengannya juga telah diobservasi.

Dinas Kesehatan Kota Wuhan, Senin (20/1), melaporkan bahwa hingga Ahad  (19/1) malam tercatat 198 kasus pneumonia berat, tiga di antaranya meninggal dunia, 44 dalam kondisi kritis, dan 25 lainnya telah dipulangkan dari rumah sakit.

Wabah misterius tersebut pertama kali ditemukan pada 5 Januari lalu yang menjangkiti beberapa orang di sekitar pasar ikan. Sejauh ini Kedutaan Besar RI di Beijing belum menerima laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang terserang wabah penyakit tersebut.

Baca Juga:  Natal di Dharmasraya dan Sijunjung Aman

Di Provinsi Hubei sendiri terdapat sekitar 428 WNI yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan kuliah di delapan kampus berbeda.

Selain Cina, dua kasus virus korona juga dilaporkan di Thailand dan satu laporan lagi di Jepang. Semuanya melibatkan orang-orang yang berasal dari Wuhan atau yang baru saja mengunjungi kota tersebut.

Cina mengatakan akan meningkatkan upaya untuk membendung wabah virus korona, saat otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berupaya mencegah penyebaran virus tersebut.

Virus baru itu memiliki kesamaan keluarga dari virus korona yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan berat (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia selama periode 2002-2003 yang juga bermula di Cina.

Sejumlah pakar menyebutkan virus baru itu mungkin tidak mematikan seperti SARS, namun masih sedikit yang diketahui. Termasuk asal mula dan seberapa mudah dapat menular ke sesama manusia.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Virus korona yang awalnya muncul di Wuhan terus menyebar. Pemerintah Kota Beijing, Cina, mengkorfimasikan dua kasus virus teranyar pada Senin (20/1). Kasus tersebut termasuk dalam pneumonia berat. Sementara itu, jumlah pasien meninggal karena penyakit yang belum ditemukan penyebabnya itu di Kota Wuhan mencapai tiga orang.

Dua orang yang ditemukan terkena virus korona tersebut tepatnya di Distrik Daxing. Mereka sudah dirujuk ke rumah sakit setempat untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut. Saat ini kondisinya dikabarkan stabil. Demikian seperti dilansir Reuters.

- Advertisement -

Pihak medis Cina untuk sementara menyebut gejala klinis dan investigasi epidemik, mengarah bahwa penyakit yang diderita kedua pasien tersebut adalah radang paru-paru atau pneumonia yang berhubungan dengan coronavirus. Kedua pasien asal Beijing tersebut baru saja melakukan perjalanan ke Kota Wuhan, Provinsi Hubei.

Sebelumnya Kementerian Kesehatan Nasional Tiongkok (NHC) juga menemukan dua kasus baru terkait pneumonia di Kota Shenzhen, Provinsi Guangdong, Ahad  (19/1). Seorang pria berusia 66 tahun asal Shenzhen yang baru pulang mengunjungi sanak saudaranya di Wuhan didiagnosis demam.

- Advertisement -
Baca Juga:  Langgar Protokol Kesehatan, 37 Warga Dikenai Sanksi Sosial

Kemudian di Provinsi Zhejiang juga terdapat lima warga terduga mengidap penyakit baru pada Senin (20/1). Mereka tersebar di beberapa kota, seperti Wenzhou, Zhoushan, Taizhou, dan Hangzhou yang semuanya baru pulang dari Wuhan.

Semua pasien saat ini kondisinya stabil dan telah menerima perawatan di ruang isolasi rumah sakit. Beberapa orang yang kontak dengannya juga telah diobservasi.

Dinas Kesehatan Kota Wuhan, Senin (20/1), melaporkan bahwa hingga Ahad  (19/1) malam tercatat 198 kasus pneumonia berat, tiga di antaranya meninggal dunia, 44 dalam kondisi kritis, dan 25 lainnya telah dipulangkan dari rumah sakit.

Wabah misterius tersebut pertama kali ditemukan pada 5 Januari lalu yang menjangkiti beberapa orang di sekitar pasar ikan. Sejauh ini Kedutaan Besar RI di Beijing belum menerima laporan adanya warga negara Indonesia (WNI) yang terserang wabah penyakit tersebut.

Baca Juga:  Natal di Dharmasraya dan Sijunjung Aman

Di Provinsi Hubei sendiri terdapat sekitar 428 WNI yang seluruhnya berstatus mahasiswa. Sekitar 200 di antaranya tinggal di Wuhan dan kuliah di delapan kampus berbeda.

Selain Cina, dua kasus virus korona juga dilaporkan di Thailand dan satu laporan lagi di Jepang. Semuanya melibatkan orang-orang yang berasal dari Wuhan atau yang baru saja mengunjungi kota tersebut.

Cina mengatakan akan meningkatkan upaya untuk membendung wabah virus korona, saat otoritas kesehatan di seluruh dunia sedang berupaya mencegah penyebaran virus tersebut.

Virus baru itu memiliki kesamaan keluarga dari virus korona yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan berat (SARS), yang menewaskan hampir 800 orang di seluruh dunia selama periode 2002-2003 yang juga bermula di Cina.

Sejumlah pakar menyebutkan virus baru itu mungkin tidak mematikan seperti SARS, namun masih sedikit yang diketahui. Termasuk asal mula dan seberapa mudah dapat menular ke sesama manusia.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari