Kamis, 19 September 2024

Risiko Osteoartritis Lebih Besar pada Perempuan Obesitas

(RIAUPOS.CO) — Keluhan osteoartritis mendominasi kunjungan pasien di RS Al Irsyad. Sebanyak 60 persen pasien di poli ortopedi rumah sakit tersebut datang dengan penyakit degeneratif sendi. Keluhan itu paling banyak diidap perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki. Perbandingannya mencapai 4:1.

Dokter spesialis ortopedi dr Jeffry Andrianus SpOT (K) menjelaskan, risiko osteoartritis makin besar pada perempuan obesitas. "Berat badan yang melebihi indeks massa tubuh bisa membuat tulang yang menumpu berat badan mengalami peradangan. Yang paling banyak diserang adalah sendi lutut, pinggul, dan sendi engkel," terangnya kemarin (18/11).

Usia penderita osteoartritis di fasilitas kesehatan (faskes) tersebut kebanyakan di atas 50 tahun. Meski ada pula yang sudah mengalaminya di usia muda. Yaitu, 35 tahun. "Pasien itu ada trauma di sendinya karena kecelakaan," katanya.

Baca Juga:  John Tobing dan Darah Juang, Lagu Penyemangat Para Demonstran

Pasien osteoartritis di RS Al Irsyad, kata Jeffry, datang dengan berbagai kondisi. Mulai grade I hingga IV. Secara kasatmata, pasien dengan grade I terlihat seperti normal. Namun, ketika dirontgen, sudah ada peradangan di bagian sendi.

- Advertisement -

Osteoartritis grade awal biasanya hanya perlu terapi diet dan olahraga yang tepat. Belum membutuhkan obat. Jika masih stadium awal, kunci utama penyembuhan adalah mengatur asupan makanan yang seimbang dan ditunjang aktivitas fisik.

Olahraga berenang atau bersepeda bisa menjadi pilihan bagi pasien osteoartritis yang obesitas. "Olahraga itu bisa menguatkan otot paha dan betis," ucapnya. Apabila sudah sakit, lutut tidak boleh ditekuk 90 derajat. Sebab, hal itu akan semakin menggerus sendi.

- Advertisement -
Baca Juga:  Menkopolhukam Klaim Tak Ada Kekerasan dari Aparat di Konflik Desa Wadas

Namun, jika sudah grade IV, pasien biasanya tidak bisa beraktivitas. Harus dilakukan operasi. Tindakan itu dilakukan dengan menambahkan prostesis pada sendi yang telah rusak. 
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

(RIAUPOS.CO) — Keluhan osteoartritis mendominasi kunjungan pasien di RS Al Irsyad. Sebanyak 60 persen pasien di poli ortopedi rumah sakit tersebut datang dengan penyakit degeneratif sendi. Keluhan itu paling banyak diidap perempuan jika dibandingkan dengan laki-laki. Perbandingannya mencapai 4:1.

Dokter spesialis ortopedi dr Jeffry Andrianus SpOT (K) menjelaskan, risiko osteoartritis makin besar pada perempuan obesitas. "Berat badan yang melebihi indeks massa tubuh bisa membuat tulang yang menumpu berat badan mengalami peradangan. Yang paling banyak diserang adalah sendi lutut, pinggul, dan sendi engkel," terangnya kemarin (18/11).

Usia penderita osteoartritis di fasilitas kesehatan (faskes) tersebut kebanyakan di atas 50 tahun. Meski ada pula yang sudah mengalaminya di usia muda. Yaitu, 35 tahun. "Pasien itu ada trauma di sendinya karena kecelakaan," katanya.

Baca Juga:  Libur Tahun Baru Naikkan Okupansi

Pasien osteoartritis di RS Al Irsyad, kata Jeffry, datang dengan berbagai kondisi. Mulai grade I hingga IV. Secara kasatmata, pasien dengan grade I terlihat seperti normal. Namun, ketika dirontgen, sudah ada peradangan di bagian sendi.

Osteoartritis grade awal biasanya hanya perlu terapi diet dan olahraga yang tepat. Belum membutuhkan obat. Jika masih stadium awal, kunci utama penyembuhan adalah mengatur asupan makanan yang seimbang dan ditunjang aktivitas fisik.

Olahraga berenang atau bersepeda bisa menjadi pilihan bagi pasien osteoartritis yang obesitas. "Olahraga itu bisa menguatkan otot paha dan betis," ucapnya. Apabila sudah sakit, lutut tidak boleh ditekuk 90 derajat. Sebab, hal itu akan semakin menggerus sendi.

Baca Juga:  Erick Thohir Minta LEN, Pindad, dan PTDI Produksi Ventilator

Namun, jika sudah grade IV, pasien biasanya tidak bisa beraktivitas. Harus dilakukan operasi. Tindakan itu dilakukan dengan menambahkan prostesis pada sendi yang telah rusak. 
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari