Rabu, 9 April 2025
spot_img

Kemenkeu-BKN Kerja Sama Kurangi Penggunaan Kertas

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) menandatangani kerja sama nota kesepahaman (MoU), pada Senin (19/8). Mereka sepakat bersama-sama mengurangi penggunaan kertas dalam berbagai kegiatan administrasi. MoU juga menyepakati soal peningkatan pelayanan kepada pegawai keduanya di bidang IT.

Adapun kerja sama itu diteken langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta. Kerja sama dua lembaga ini bertujuan untuk membuat proses bisnis dan birokrasi lebih efisien.

“Dalam manajemen ASN yang berbasis digital, terdapat potensi penghematan biaya ribuan lembar kertas untuk pengurusan SK kenaikan pangkat, pensiun, penyesuaian karena tugas belajar, dan lain-lain,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:  Segera Lengkapi Berkas Tersangka Baru

Sri Mulyani mengatakan, perkembangan digital telah mendorong semakin rendahnya penggunaan kertas. Seiring semakin menurunya penggunaan kertas, kata dia, pemerintah juga dapat menghemat biaya kertas untuk mengurus berbagai pengurusan administrasi di kementerian.

Bukan tanpa sebab, dari catatan dia, jumlah pegawai di Kemenkeu telah mencapai 80.072 orang. Angka itu terus bertambah setiap tahunnya.

Dari jumlah pegawai itu, mereka mencatatkan setiap tahunnya mengeluarkan 4.000 SK CPNS, 6.000 usulan kenaikan pangkat, dan 1.600 usulan pensiun. Itulah alasan saat ini dibutuhkan pengurangan penggunaan kertas.

“Saya sangat mendorong agar kita semua upaya adopsi teknologi ini dalam rangka desain bisnis proses manajemen ASN dan sistem informasi ASN dengan menggunakan teknologi digital, sehingga tidak hanya paper tapi lebih akurat kredibel, dan reliable,” pungkasnya.

Baca Juga:  Tuan Rumah MTQ 2022, Belum Dipastikan

Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan, upaya penghematan kertas sekaligus mempermudah berbagai proses administrasi kepegawaian yang membutuhkan tanda tangan. Salah satunya dengan menggunakan tanda tangan digital.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) menandatangani kerja sama nota kesepahaman (MoU), pada Senin (19/8). Mereka sepakat bersama-sama mengurangi penggunaan kertas dalam berbagai kegiatan administrasi. MoU juga menyepakati soal peningkatan pelayanan kepada pegawai keduanya di bidang IT.

Adapun kerja sama itu diteken langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta. Kerja sama dua lembaga ini bertujuan untuk membuat proses bisnis dan birokrasi lebih efisien.

“Dalam manajemen ASN yang berbasis digital, terdapat potensi penghematan biaya ribuan lembar kertas untuk pengurusan SK kenaikan pangkat, pensiun, penyesuaian karena tugas belajar, dan lain-lain,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:  Gibran dan Bobby Tetap Dikawal Paspampres

Sri Mulyani mengatakan, perkembangan digital telah mendorong semakin rendahnya penggunaan kertas. Seiring semakin menurunya penggunaan kertas, kata dia, pemerintah juga dapat menghemat biaya kertas untuk mengurus berbagai pengurusan administrasi di kementerian.

Bukan tanpa sebab, dari catatan dia, jumlah pegawai di Kemenkeu telah mencapai 80.072 orang. Angka itu terus bertambah setiap tahunnya.

Dari jumlah pegawai itu, mereka mencatatkan setiap tahunnya mengeluarkan 4.000 SK CPNS, 6.000 usulan kenaikan pangkat, dan 1.600 usulan pensiun. Itulah alasan saat ini dibutuhkan pengurangan penggunaan kertas.

“Saya sangat mendorong agar kita semua upaya adopsi teknologi ini dalam rangka desain bisnis proses manajemen ASN dan sistem informasi ASN dengan menggunakan teknologi digital, sehingga tidak hanya paper tapi lebih akurat kredibel, dan reliable,” pungkasnya.

Baca Juga:  Bupati, Wabup dan Forkopimda Rohil Saksikan Prosesi Serah Terima WKR 

Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan, upaya penghematan kertas sekaligus mempermudah berbagai proses administrasi kepegawaian yang membutuhkan tanda tangan. Salah satunya dengan menggunakan tanda tangan digital.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kemenkeu-BKN Kerja Sama Kurangi Penggunaan Kertas

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) menandatangani kerja sama nota kesepahaman (MoU), pada Senin (19/8). Mereka sepakat bersama-sama mengurangi penggunaan kertas dalam berbagai kegiatan administrasi. MoU juga menyepakati soal peningkatan pelayanan kepada pegawai keduanya di bidang IT.

Adapun kerja sama itu diteken langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta. Kerja sama dua lembaga ini bertujuan untuk membuat proses bisnis dan birokrasi lebih efisien.

“Dalam manajemen ASN yang berbasis digital, terdapat potensi penghematan biaya ribuan lembar kertas untuk pengurusan SK kenaikan pangkat, pensiun, penyesuaian karena tugas belajar, dan lain-lain,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:  Vaksinasi Massal di Gerai Vaksin Polri Polres Rohul Target Sasar 5 Ribu Dosis

Sri Mulyani mengatakan, perkembangan digital telah mendorong semakin rendahnya penggunaan kertas. Seiring semakin menurunya penggunaan kertas, kata dia, pemerintah juga dapat menghemat biaya kertas untuk mengurus berbagai pengurusan administrasi di kementerian.

Bukan tanpa sebab, dari catatan dia, jumlah pegawai di Kemenkeu telah mencapai 80.072 orang. Angka itu terus bertambah setiap tahunnya.

Dari jumlah pegawai itu, mereka mencatatkan setiap tahunnya mengeluarkan 4.000 SK CPNS, 6.000 usulan kenaikan pangkat, dan 1.600 usulan pensiun. Itulah alasan saat ini dibutuhkan pengurangan penggunaan kertas.

“Saya sangat mendorong agar kita semua upaya adopsi teknologi ini dalam rangka desain bisnis proses manajemen ASN dan sistem informasi ASN dengan menggunakan teknologi digital, sehingga tidak hanya paper tapi lebih akurat kredibel, dan reliable,” pungkasnya.

Baca Juga:  Tuan Rumah MTQ 2022, Belum Dipastikan

Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan, upaya penghematan kertas sekaligus mempermudah berbagai proses administrasi kepegawaian yang membutuhkan tanda tangan. Salah satunya dengan menggunakan tanda tangan digital.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kementerian Keuangan (Kemenkeu) bersama Badan Kepegawaian Negara (BKN) menandatangani kerja sama nota kesepahaman (MoU), pada Senin (19/8). Mereka sepakat bersama-sama mengurangi penggunaan kertas dalam berbagai kegiatan administrasi. MoU juga menyepakati soal peningkatan pelayanan kepada pegawai keduanya di bidang IT.

Adapun kerja sama itu diteken langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bersama Kepala BKN Bima Haria Wibisana di Kantor Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta. Kerja sama dua lembaga ini bertujuan untuk membuat proses bisnis dan birokrasi lebih efisien.

“Dalam manajemen ASN yang berbasis digital, terdapat potensi penghematan biaya ribuan lembar kertas untuk pengurusan SK kenaikan pangkat, pensiun, penyesuaian karena tugas belajar, dan lain-lain,” kata Sri Mulyani.

Baca Juga:  Tuan Rumah MTQ 2022, Belum Dipastikan

Sri Mulyani mengatakan, perkembangan digital telah mendorong semakin rendahnya penggunaan kertas. Seiring semakin menurunya penggunaan kertas, kata dia, pemerintah juga dapat menghemat biaya kertas untuk mengurus berbagai pengurusan administrasi di kementerian.

Bukan tanpa sebab, dari catatan dia, jumlah pegawai di Kemenkeu telah mencapai 80.072 orang. Angka itu terus bertambah setiap tahunnya.

Dari jumlah pegawai itu, mereka mencatatkan setiap tahunnya mengeluarkan 4.000 SK CPNS, 6.000 usulan kenaikan pangkat, dan 1.600 usulan pensiun. Itulah alasan saat ini dibutuhkan pengurangan penggunaan kertas.

“Saya sangat mendorong agar kita semua upaya adopsi teknologi ini dalam rangka desain bisnis proses manajemen ASN dan sistem informasi ASN dengan menggunakan teknologi digital, sehingga tidak hanya paper tapi lebih akurat kredibel, dan reliable,” pungkasnya.

Baca Juga:  Vaksinasi Massal di Gerai Vaksin Polri Polres Rohul Target Sasar 5 Ribu Dosis

Di sisi lain, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu menyatakan, upaya penghematan kertas sekaligus mempermudah berbagai proses administrasi kepegawaian yang membutuhkan tanda tangan. Salah satunya dengan menggunakan tanda tangan digital.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari