JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kabar duka menyelimuti dunia sastra Indonesia. Sastrawan senior tanah air, Sapardi Djoko Damono, meninggal dunia, Ahad (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.
Sastarawan yang dikenal dengan puisi berjudul “Aku Ingin” itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 80 tahun di di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
Kabar duka itu diungkap oleh kalangaan penulis dan sahabatnya. Salah satunya penulis Maman Suherman.
“Selamat jalan Guruku,” kata Maman Suherman.
Dikonfirmasi JPG? Kang Maman juga membubuhkan emote menangis lewat pesan WhatsApp. Dia pernah beberapa kali satu panggung berdiskusi bersama sang legenda. Pada berbagai kesempatan lain untuk berbincang bersama.
Selain sebagai sastrawan atau penyair, Sapardi Djoko Damono tercatat sebagai Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB) sejak 1974.
Di perguruan tinggi negeri (PTN) itu, Sapardi Djoko Damono pernah menjabat sebagai dekan FIB UI periode 1995-1999 dan menjadi guru besar.
Hingga berita ini diturunkan, kampus UI belum memberikan respon kabar wafatnya SDD, singkatan nama pria yang lahir 20 Maret 1940 tersebut.
Sapardi menelurkan banyak buku dan karya di dunia sastra. Berbagai buku yang akan selalu dikenang di antaranya Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hati Nanti, Ayat-Ayat Api, Melipat Jarak, Alih Wahana, hingga berbagai kumpulan puisi yang sudah memperkaya dunia literasi di Indonesia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Kabar duka menyelimuti dunia sastra Indonesia. Sastrawan senior tanah air, Sapardi Djoko Damono, meninggal dunia, Ahad (19/7/2020) pukul 09.17 WIB.
Sastarawan yang dikenal dengan puisi berjudul “Aku Ingin” itu menghembuskan napas terakhirnya pada usia 80 tahun di di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan.
- Advertisement -
Kabar duka itu diungkap oleh kalangaan penulis dan sahabatnya. Salah satunya penulis Maman Suherman.
“Selamat jalan Guruku,” kata Maman Suherman.
- Advertisement -
Dikonfirmasi JPG? Kang Maman juga membubuhkan emote menangis lewat pesan WhatsApp. Dia pernah beberapa kali satu panggung berdiskusi bersama sang legenda. Pada berbagai kesempatan lain untuk berbincang bersama.
Selain sebagai sastrawan atau penyair, Sapardi Djoko Damono tercatat sebagai Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia (FIB) sejak 1974.
Di perguruan tinggi negeri (PTN) itu, Sapardi Djoko Damono pernah menjabat sebagai dekan FIB UI periode 1995-1999 dan menjadi guru besar.
Hingga berita ini diturunkan, kampus UI belum memberikan respon kabar wafatnya SDD, singkatan nama pria yang lahir 20 Maret 1940 tersebut.
Sapardi menelurkan banyak buku dan karya di dunia sastra. Berbagai buku yang akan selalu dikenang di antaranya Hujan Bulan Juni, Pada Suatu Hati Nanti, Ayat-Ayat Api, Melipat Jarak, Alih Wahana, hingga berbagai kumpulan puisi yang sudah memperkaya dunia literasi di Indonesia.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Eka G Putra