Minggu, 13 April 2025

Nelayan Dibekali Kemampuan Tanggap Kebencanaan

ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) – Puluhan nelayan di Bagansiapiapi mendapatkan informasi dan pelatihan untuk pengunaan alat komunikasi yang bisa dipergunakan pada saat menghadapi kondisi genting atau darurat dalam melakukan aktifitas di perairan.

Hal itu diperoleh puluhan nelayan lewat sosialisasi pelayanan ISR Maritim (MOTS) dan Bimtek Sertifikat Operator Radio (SOR) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru berlangsung di aula Kantor BPKAD Rohil di Bagansiapiapi, Rabu (18/5).

Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru M Syarif Helmi menyebutkan kegiatan itu melibatkan kalangan nelayan serta stakeholder seperti dari Kominfo, bpkad, ksop dan HNSI.

"Untuk wilayah Rohil ini pelaksanaannya tadi (kemarin, red) juga sudah berjalan dengan lancar sekaligus juga memberikan praktik kepada nelayan dalam hal kebencanaan," katanya.

Baca Juga:  Kiai Khotimi: Ucapan Jenderal Dudung Bukan Penistaan Agama

Pihaknya memberikan pemahaman kepada nelayan dalam hal pengunaan frekuensi radio atau perangkat radio komunikasi. Dimana kalangan nelayan mungkin selama ini memang telah menggunakan radio komunikasi namun diperkirakan masih banyak yang tak sesuai standar.

"Kami menganjurkan agar mengunakan perangkat radio komunikasi sesuai standar internasional sehingga bila di lautan butuh bantuan bukan hanya temannya atau yang terdekat saja yang dapat membantu. Tapi seluruh orang yang mendengarkan minta bantuan itu dapat membantunya karena itu sangat penting bila menggunakan perangkat yang standar," kata Syarif.

Kegiatan tersebut, tambahnya, telah dilaksanakan beberapa kali dengan sasaran utama kalangan nelayan yang melibatkan organisasi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).

Baca Juga:  Roger Danuarta: Alhamdulillah Sudah Halal

Ketua HSNI Rohil, Jonnaidi menyambut baik kegiatan tersebut karena dirasa sangat membantu bagi nelayan. Terutama nelayan tradisional yang selama ini melaut namun masih minim dengan penggunaan perangkat komunikasi yang memadai.

"Tentunya kegiatan seperti ini sangat berdampak baik bagi masyarakat nelayan. Ke depan agar lebih maju lagi sehingga tidak hanya paparan namun juga mengupayakan adanya bantuan untuk alat komunikasi bagi nelayan kita khususnya di Rohil," kata Jonnaidi.(adv)

ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) – Puluhan nelayan di Bagansiapiapi mendapatkan informasi dan pelatihan untuk pengunaan alat komunikasi yang bisa dipergunakan pada saat menghadapi kondisi genting atau darurat dalam melakukan aktifitas di perairan.

Hal itu diperoleh puluhan nelayan lewat sosialisasi pelayanan ISR Maritim (MOTS) dan Bimtek Sertifikat Operator Radio (SOR) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru berlangsung di aula Kantor BPKAD Rohil di Bagansiapiapi, Rabu (18/5).

Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru M Syarif Helmi menyebutkan kegiatan itu melibatkan kalangan nelayan serta stakeholder seperti dari Kominfo, bpkad, ksop dan HNSI.

"Untuk wilayah Rohil ini pelaksanaannya tadi (kemarin, red) juga sudah berjalan dengan lancar sekaligus juga memberikan praktik kepada nelayan dalam hal kebencanaan," katanya.

Baca Juga:  Hacker Klaim Ambil Alih 1 Miliar Data Penduduk, Pejabat Cina Diam

Pihaknya memberikan pemahaman kepada nelayan dalam hal pengunaan frekuensi radio atau perangkat radio komunikasi. Dimana kalangan nelayan mungkin selama ini memang telah menggunakan radio komunikasi namun diperkirakan masih banyak yang tak sesuai standar.

"Kami menganjurkan agar mengunakan perangkat radio komunikasi sesuai standar internasional sehingga bila di lautan butuh bantuan bukan hanya temannya atau yang terdekat saja yang dapat membantu. Tapi seluruh orang yang mendengarkan minta bantuan itu dapat membantunya karena itu sangat penting bila menggunakan perangkat yang standar," kata Syarif.

Kegiatan tersebut, tambahnya, telah dilaksanakan beberapa kali dengan sasaran utama kalangan nelayan yang melibatkan organisasi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).

Baca Juga:  RAPP, APR, dan Asian Agri Serahkan Bantuan APD untuk Tenaga Kesehatan di Pelalawan

Ketua HSNI Rohil, Jonnaidi menyambut baik kegiatan tersebut karena dirasa sangat membantu bagi nelayan. Terutama nelayan tradisional yang selama ini melaut namun masih minim dengan penggunaan perangkat komunikasi yang memadai.

"Tentunya kegiatan seperti ini sangat berdampak baik bagi masyarakat nelayan. Ke depan agar lebih maju lagi sehingga tidak hanya paparan namun juga mengupayakan adanya bantuan untuk alat komunikasi bagi nelayan kita khususnya di Rohil," kata Jonnaidi.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Nelayan Dibekali Kemampuan Tanggap Kebencanaan

ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) – Puluhan nelayan di Bagansiapiapi mendapatkan informasi dan pelatihan untuk pengunaan alat komunikasi yang bisa dipergunakan pada saat menghadapi kondisi genting atau darurat dalam melakukan aktifitas di perairan.

Hal itu diperoleh puluhan nelayan lewat sosialisasi pelayanan ISR Maritim (MOTS) dan Bimtek Sertifikat Operator Radio (SOR) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru berlangsung di aula Kantor BPKAD Rohil di Bagansiapiapi, Rabu (18/5).

Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru M Syarif Helmi menyebutkan kegiatan itu melibatkan kalangan nelayan serta stakeholder seperti dari Kominfo, bpkad, ksop dan HNSI.

"Untuk wilayah Rohil ini pelaksanaannya tadi (kemarin, red) juga sudah berjalan dengan lancar sekaligus juga memberikan praktik kepada nelayan dalam hal kebencanaan," katanya.

Baca Juga:  IKA FE Jagokan Alumni Sendiri Maju dalam Pemilihan Ketua Umum IKA Unri

Pihaknya memberikan pemahaman kepada nelayan dalam hal pengunaan frekuensi radio atau perangkat radio komunikasi. Dimana kalangan nelayan mungkin selama ini memang telah menggunakan radio komunikasi namun diperkirakan masih banyak yang tak sesuai standar.

"Kami menganjurkan agar mengunakan perangkat radio komunikasi sesuai standar internasional sehingga bila di lautan butuh bantuan bukan hanya temannya atau yang terdekat saja yang dapat membantu. Tapi seluruh orang yang mendengarkan minta bantuan itu dapat membantunya karena itu sangat penting bila menggunakan perangkat yang standar," kata Syarif.

Kegiatan tersebut, tambahnya, telah dilaksanakan beberapa kali dengan sasaran utama kalangan nelayan yang melibatkan organisasi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).

Baca Juga:  Roger Danuarta: Alhamdulillah Sudah Halal

Ketua HSNI Rohil, Jonnaidi menyambut baik kegiatan tersebut karena dirasa sangat membantu bagi nelayan. Terutama nelayan tradisional yang selama ini melaut namun masih minim dengan penggunaan perangkat komunikasi yang memadai.

"Tentunya kegiatan seperti ini sangat berdampak baik bagi masyarakat nelayan. Ke depan agar lebih maju lagi sehingga tidak hanya paparan namun juga mengupayakan adanya bantuan untuk alat komunikasi bagi nelayan kita khususnya di Rohil," kata Jonnaidi.(adv)

ROKANHILIR (RIAUPOS.CO) – Puluhan nelayan di Bagansiapiapi mendapatkan informasi dan pelatihan untuk pengunaan alat komunikasi yang bisa dipergunakan pada saat menghadapi kondisi genting atau darurat dalam melakukan aktifitas di perairan.

Hal itu diperoleh puluhan nelayan lewat sosialisasi pelayanan ISR Maritim (MOTS) dan Bimtek Sertifikat Operator Radio (SOR) yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru berlangsung di aula Kantor BPKAD Rohil di Bagansiapiapi, Rabu (18/5).

Kepala Balai Monitor Spektrum Frekuensi Radio Kelas I Pekanbaru M Syarif Helmi menyebutkan kegiatan itu melibatkan kalangan nelayan serta stakeholder seperti dari Kominfo, bpkad, ksop dan HNSI.

"Untuk wilayah Rohil ini pelaksanaannya tadi (kemarin, red) juga sudah berjalan dengan lancar sekaligus juga memberikan praktik kepada nelayan dalam hal kebencanaan," katanya.

Baca Juga:  Putra Menkumham Yasonna Laoly Penuhi Panggilan KPK

Pihaknya memberikan pemahaman kepada nelayan dalam hal pengunaan frekuensi radio atau perangkat radio komunikasi. Dimana kalangan nelayan mungkin selama ini memang telah menggunakan radio komunikasi namun diperkirakan masih banyak yang tak sesuai standar.

"Kami menganjurkan agar mengunakan perangkat radio komunikasi sesuai standar internasional sehingga bila di lautan butuh bantuan bukan hanya temannya atau yang terdekat saja yang dapat membantu. Tapi seluruh orang yang mendengarkan minta bantuan itu dapat membantunya karena itu sangat penting bila menggunakan perangkat yang standar," kata Syarif.

Kegiatan tersebut, tambahnya, telah dilaksanakan beberapa kali dengan sasaran utama kalangan nelayan yang melibatkan organisasi seperti Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI).

Baca Juga:  Roger Danuarta: Alhamdulillah Sudah Halal

Ketua HSNI Rohil, Jonnaidi menyambut baik kegiatan tersebut karena dirasa sangat membantu bagi nelayan. Terutama nelayan tradisional yang selama ini melaut namun masih minim dengan penggunaan perangkat komunikasi yang memadai.

"Tentunya kegiatan seperti ini sangat berdampak baik bagi masyarakat nelayan. Ke depan agar lebih maju lagi sehingga tidak hanya paparan namun juga mengupayakan adanya bantuan untuk alat komunikasi bagi nelayan kita khususnya di Rohil," kata Jonnaidi.(adv)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari