- Advertisement -
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi mengimbau para peserta tidak terlalu memikirkan isu skema seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) yang tersiar belakangan. Fokus saja mengerjakan soal ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk meraih hasil terbaik.
Sempat beredar informasi bahwa penerimaan PTN berdasarkan median nilai. Jadi, PTN harus mengakomodir dari peserta yang memiliki tinggi, menengah (rata-rata median), dan kurang dari median dengan persentasi tertentu. Dengan anggapan tersebut praktis, peserta dengan nilai rendah pun bisa kuliah di PTN favorit. Mengalahkan peserta yang memiliki nilai tinggi dan menengah lantaran tidak kebagian kuota.
- Advertisement -
Wakil Ketua 1 LTMPT Prof Joni Hermana menuturkan, itu cuma anggapan isu saja. Jadi, tidak berarti itu benar. Nilai yang disajikan dalam pengumuman hanya digunakan sebagai panduan untuk peserta melihat kemampuannya. “Mengetahui persaingan sekaligus di mana posisi dibandingkan dengan peserta UTBK lainnya,†terangnya.
Nilai kumulatif akan terus berubah. Begitu pula median maupun rata-ratanya seiring diketahuinya nilai UTBK peserta secara menyeluruh. Jadi, baru bisa diketahui seluruhnya sampai UTBK selesai 26 Mei nanti.
Dengan begitu, kalau peserta berada di posisi atas median, maka hal itu akan memberi gambaran bahwa dapat mendaftar PTN yang bagus. Karena peluang diterima semakin terbuka.
“Karena LTMPT masih belum mengantongi kuota yang disediakan masing-masing prodi secara keseluruhan. Berapa banyak siswa yang mendaftar di prodi tersebut. Dan, berapa saja nilai-nilai UTBK yang mendaftar belum sepenuhnya rampung,†jelasnya. (han/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi mengimbau para peserta tidak terlalu memikirkan isu skema seleksi bersama masuk perguruan tinggi negeri (SBM PTN) yang tersiar belakangan. Fokus saja mengerjakan soal ujian tulis berbasis komputer (UTBK) untuk meraih hasil terbaik.
Sempat beredar informasi bahwa penerimaan PTN berdasarkan median nilai. Jadi, PTN harus mengakomodir dari peserta yang memiliki tinggi, menengah (rata-rata median), dan kurang dari median dengan persentasi tertentu. Dengan anggapan tersebut praktis, peserta dengan nilai rendah pun bisa kuliah di PTN favorit. Mengalahkan peserta yang memiliki nilai tinggi dan menengah lantaran tidak kebagian kuota.
- Advertisement -
Wakil Ketua 1 LTMPT Prof Joni Hermana menuturkan, itu cuma anggapan isu saja. Jadi, tidak berarti itu benar. Nilai yang disajikan dalam pengumuman hanya digunakan sebagai panduan untuk peserta melihat kemampuannya. “Mengetahui persaingan sekaligus di mana posisi dibandingkan dengan peserta UTBK lainnya,†terangnya.
Nilai kumulatif akan terus berubah. Begitu pula median maupun rata-ratanya seiring diketahuinya nilai UTBK peserta secara menyeluruh. Jadi, baru bisa diketahui seluruhnya sampai UTBK selesai 26 Mei nanti.
- Advertisement -
Dengan begitu, kalau peserta berada di posisi atas median, maka hal itu akan memberi gambaran bahwa dapat mendaftar PTN yang bagus. Karena peluang diterima semakin terbuka.
“Karena LTMPT masih belum mengantongi kuota yang disediakan masing-masing prodi secara keseluruhan. Berapa banyak siswa yang mendaftar di prodi tersebut. Dan, berapa saja nilai-nilai UTBK yang mendaftar belum sepenuhnya rampung,†jelasnya. (han/jpg)