PADANG (RIAUPOS.CO) — Angka kasus positif virus corona (Covid-19) di Sumatera Barat terus menunjukkan tren peningkatan. Hingga Sabtu (18/4), pasien positif mencapai 71 orang, bertambah sembilan orang dari sehari sebelumnya 62 orang. Bahkan, Pasar Raya Padang dan Tarusan di Kabupaten Pesisir Selatan ditetapkan sebagai zona merah. Sehingga dilakukan penutupan sebagian di Pasar Raya Padang, dan penutupan total (lockdown) di Tarusan.
“Saya sudah dapat informasi langsung dari Laboratorium Biomedik Unand, Jumat (17/4) sore tambah enam yang positif dari Padang semua. Lalu malamnya tambah tiga, juga dari Padang semua. Jadi tambah sembilan yang positif. Total yang positif jadi 71 orang,” kata Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Sabtu (18/4).
Dia menambahkan, berdasarkan hasil pengembangan transmisi, sebagian besar dari sembilan pasien baru positif Covid-19 itu berasal dari cluster Pasar Raya Padang. “Kadisperindag Sumbar bersama Kadisperindag Kota Padang sudah rapat, dan kesepakatannya akan di-block (tutup) beberapa tempat yang menjadi sumber utama transmisi (penularan) di Pasar Raya Padang,” terangnya.
Selain Pasar Raya Padang, kata Irwan, satu titik lagi di Sumbar yang masuk zona sangat merah atau angka transmisi kasus positif Covid-19 tinggi adalah Pasar Tarusan, Pesisir Selatan (Pessel). “Kata Bupati Pesisir Selatan Pak Hendra Joni, Tarusan di-lockdown (karantina total). Orang lain tak boleh masuk dan orang yang akan keluar tak boleh lagi,” ujarnya.
Usulan Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi) Cabang Sumatera Barat dr Akmal Mukriady Hanif agar Pasar Raya Padang ditutup sementara atau lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran virus corona (Covid-19), direspons Pemko Padang.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah dalam jumpa pers, Sabtu (18/4) menyebutkan, bahwa Senin (20/4) Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) akan melakukan penyemprotan disinfektan secara besar-besaran di Pasar Raya Padang. “Hari ini (kemarin, red) Dinas Perdagangan sudah bisa sosialisasi kepada masyarakat dan pedagang sehingga Senin (20/4) sudah bisa dilaksanakan untuk penyemprotan. Agar tuntas dalam 3-4 hari,” tegas Mahyeldi.
Penyemprotan secara massal itu, kata Mahyeldi, didasarkan evaluasi dari Dinas Kesehatan Kota yang menyebutkan, sudah ada 17 orang terinfeksi Covid-19 di pasar terbesar di Kota Padang itu. “Pasar Raya sudah (zona) merah berdasarkan tracking (penelusuran kontak pasien, red). Ada juga pasien yang dikarantina. Penyemprotan secara masif segera dilakukan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Padang Ferimulyani menambahkan, penyemprotan disinfektan akan dilakukan 2-3 kali termasuk di fase VII di lantai II. Selama dilakukan penyemprotan, para pemilik toko diminta tidak beraktivitas dulu agar tidak terjadi penularan. “Disinfektan itu untuk membunuh atau memutus mata rantai virus di benda mati di Pasar Raya,” katanya.
Namun, sejauh ini pihaknya tidak akan melakukan tes cepat (rapid test) terhadap pedagang karena dinilai tidak efektif. “Secara keilmuan tidak jauh lebih baik. Hanya akan positif, jika sudah terinfeksi dan terbentuk antibodi. Tingkat validitasnya 30 persen,” katanya.
Sebelumnya, Ketua PAPDI Cabang Sumbar dr Akmal Mukriady Hanif mengusulkan agar pemko mengarantina sementara wilayah Pasar Raya Padang atau lockdown untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. (esg/jpg) akademisi, rektor, pengurus IDI dan jurnalis itu.(esg/jpg)