PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Masih adanya masyarakat miskin di Riau membuat Pemerintah Provinsi (Pemprov) harus mencari cara guna menanggulanginya. Cara yang ditempuh Pemprov Riau juga sudah dirancang dalam jangka pendek dan panjang.
Kepala Dinas Sosial Riau Dahrius Husin mengatakan, untuk bantuan bagi masyarakat Riau yang dapat dilakukan dalam jangka pendek yakni dengan memberikan bantuan berupa dana nontunai. Dana nontunai ini, nantinya bisa dipergunakan masyarakat untuk membeli keperluan sehari-hari.
"Bantuan tersebut diberikan kepada masyarakat miskin, masing-masing mendapatkan Rp150 ribu per bulan," katanya.
Sementara itu, untuk jangka panjang, Dinas Sosial juga telah menyiapkan pusat pelatihan yang bisa digunakan bagi masyarakat yang kurang mampu untuk menambah keterampilan. Dalam hal mencari siapa masyarakat yang akan diberikan keterampilan ini, pihak Dinas Sosial Riau bekerja sama dengan dinas sosial kabupaten/kota. Sementara itu, terkait fenomena masih adanya gelandangan dan pengemis terutama di pusat kota, Dahrius menyebut bahwa dari hasil pemeriksaan, gelandangan dan pengemis yang selama ini kerap beroperasi di Riau tidak seperti apa yang tampak.
"Jadi mereka itu ada yang koordinir. Ada juga ternyata yang punya rumah. Jadi tidak seperti kondisi yang kita lihat, bahwa mereka itu miskin, tidak punya rumah. Kegiatan itu mereka lakukan karena dianggap mudah mendapatkan uang," jelasnya.
Sementara itu Gubernur Riau (Gubri) H Syamsuar mengatakan, salah satu upaya untuk meningkatkan perekonomian terutama masyarakat yang ada di desa, yakni dengan pengembangan tanaman pangan. Selain untuk meningkatkan perekonomian, juga bertujuan untuk memenuhi keperluan pangan di Riau.
"Pemerintah akan memberikan bantuan kepada masyarakat untuk bisa mengembangkan tanaman pangan. Baik dalam hal pembukaan lahan, hingga proses selanjutnya," sebutnya.
Gubri juga mengajak para bupati di Riau untuk bisa mengembangkan usaha tanaman pangan terutama padi. Agar jika nantinya terjadi bencana, ketersediaan bahan pangan di Riau tidak terganggu.
"Mari manfaatkan lahan-lahan yang ada di kabupaten untuk pengembangan tanaman pangan. Kalaupun lahannya terbatas, maka bisa menggunakan bibit unggul tanaman pangan yang bisa masa panennya cepat," katanya.(ADV)