JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Keputusan tidak populer terpaksa diambil panitia Tokyo Marathon (TM) 2020. Demi mengantisipasi persebaran virus corona yang masih membahayakan, ajang yang digelar 1 Maret mendatang tersebut bakal dibatasi. Yakni, hanya diperuntukkan 176 atlet elite dan 30 atlet kursi roda.
Itu artinya, keikutsertaan sekitar 38 ribu peserta yang ambil bagian pada kategori umum dibatalkan. Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyatakan, itu adalah langkah paling rasional demi kebaikan bersama.
"Untuk seluruh peserta, kami memohon maaf. Tapi, pembatasan ini memang tidak bisa dihindari," ucapnya dilansir Kyodo News.
Sebelumnya, panitia sempat menimbang-nimbang beberapa opsi. Termasuk di antaranya mengizinkan peserta umum ambil bagian tetapi dengan jumlah yang lebih kecil.
Namun, rencana itu akhirnya dibatalkan setelah melihat sebaran virus yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. "Ini adalah keputusan sulit. Tapi, kami harus mengambilnya," ucap Race Director Tadaaki Hayano.
Ajang Tokyo Marathon menjadi salah satu turnamen kualifikasi untuk Olimpiade 2020. Selain itu, dengan Olimpiade Tokyo yang berlangsung kurang dari lima bulan lagi, yakni pada 24 Juli, pemerintah Jepang saat ini sangat berhati-hati agar virus tersebut tidak tersebar lebih luas ke wilayah mereka.
Sejauh ini, sudah ada 520 warga negara Jepang yang dipastikan telah terinfeksi virus tersebut. Dengan jumlah kematian satu orang yang terjadi Kamis lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Keputusan tidak populer terpaksa diambil panitia Tokyo Marathon (TM) 2020. Demi mengantisipasi persebaran virus corona yang masih membahayakan, ajang yang digelar 1 Maret mendatang tersebut bakal dibatasi. Yakni, hanya diperuntukkan 176 atlet elite dan 30 atlet kursi roda.
Itu artinya, keikutsertaan sekitar 38 ribu peserta yang ambil bagian pada kategori umum dibatalkan. Gubernur Tokyo Yuriko Koike menyatakan, itu adalah langkah paling rasional demi kebaikan bersama.
- Advertisement -
"Untuk seluruh peserta, kami memohon maaf. Tapi, pembatasan ini memang tidak bisa dihindari," ucapnya dilansir Kyodo News.
Sebelumnya, panitia sempat menimbang-nimbang beberapa opsi. Termasuk di antaranya mengizinkan peserta umum ambil bagian tetapi dengan jumlah yang lebih kecil.
- Advertisement -
Namun, rencana itu akhirnya dibatalkan setelah melihat sebaran virus yang terus meningkat dalam beberapa waktu terakhir. "Ini adalah keputusan sulit. Tapi, kami harus mengambilnya," ucap Race Director Tadaaki Hayano.
Ajang Tokyo Marathon menjadi salah satu turnamen kualifikasi untuk Olimpiade 2020. Selain itu, dengan Olimpiade Tokyo yang berlangsung kurang dari lima bulan lagi, yakni pada 24 Juli, pemerintah Jepang saat ini sangat berhati-hati agar virus tersebut tidak tersebar lebih luas ke wilayah mereka.
Sejauh ini, sudah ada 520 warga negara Jepang yang dipastikan telah terinfeksi virus tersebut. Dengan jumlah kematian satu orang yang terjadi Kamis lalu.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi