PEKANBARU (RIAU POS.CO) – Badan PBB, United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) tetapkan pantun sebagai warisan budaya, Kamis (17/12/2020) sekitar pukul 20.30 WIB atau pukul 14.30 waktu Paris. Sebagaimana diketahui, pantun diusulkan ke UNESCO sejak tahun 2017 oleh negara Indonesia dan Malaysia.
Sidang penetapan berlangsung secara daring dengan tuan rumah negara Jamaica.
Ketua MKA Lembaga Adat Melayu Riau, Datuk Seri Al azhar dan Dr Pudentia mewakili Asosiasi Tradisi Lisan (ATL) selaku Non-Governmental Organization (NGO) kebudayaan yang terakreditasi di UNESCO turut menghadiri sidang ini di samping delegasi resmi pemerintah Indonesia dan Malaysia.
Ketua Umum ATL pusat Dr Pudentia mengatakan, keberhasilan ini adalah usaha dan kerja keras bersama ATL Indonesia khususnya ATL Riau dan Kepri.
“Kita bisa bersyukur karena pantun sudah ditetapkan UNESCO sebagai Representative List Indonesia bersama Malaysia. Terima kasih atas dukungan semua pihak," ungkap Pudentia.
Sementara Kepala Dinas Kebudayaan Riau yang juga pengurus ATL pusat, Raja Yoserizal Zen menjelaskan, sejak tahun 2017 Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan telah melakukan banyak hal dalam upaya agar Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) pantun layak ditetapkan oleh UNESCO.
Lanjutnya, berbagai seminar, pameran, dan aktivitas terkait pantun di masyarakat senantiasa dilakukan secara intens. Tentu saja peran ATL Riau yang menguruskan, yakni Datuk Seri Al azhar menjadi daya juang yang tinggi.
Menurut Raja Yoserizal, usaha mendemamkan pantun di masyarakat telah berlangsung sejak lama.
“Pemerintah Provinsi Riau bersama ATL Riau terus bergerak mendemamkan pantun di masyarakat. Usaha ini semakin bergeliat sejak tahun 2017 yang lalu. Alhamdulillah, di akhir tahun 2020 ini mendapatkan hasilnya,” ucap Raja Yose penuh sukacita.
Raja Yose menambahkan, ketetapan ini tentu saja meletakkan pantun pada posisi yang semakin bermartabat. Dan rencana aksi terhadap pelestarian WBTB ini terbuka kepada seluruh warga dunia.
“Terimakasih kepada semua yang telah turut berjuang. Baik yang ada di Riau, Kepulauan Riau, Indonesia secara umum, serta negara Malaysia.”pungkasnya.
Laporan: Dofi Iskandar (Pekannbaru)
Editor: Hary B Koriun