JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Hongkong memiliki tradisi yang cukup populer menyambut tahun baru. Jelang pergantian tahun, Hongkong menggelar pesta kembang api yang meriah dan megah dan dikenal dunia. Namun, pada malam pergantian tahun 2019 ke 2020, Hongkong membatalkan tradisi tersebut.
Itu untuk pertama kalinya dalam satu dekade, Hongkong tak akan menggelar pesta kembang api pada malam tahun baru. Hal itu dikarenakan unjuk rasa yang masif dalam enam bulan terakhir. Ya, demi keamanan, Hongkong tak akan menggelar tradisi populer tersebut.
Keamanan yang dikhawatirkan tak akan kondusif membuat Dewan Pariwisata Hongkong mengambil keputusan tersebut pada Rabu (18/12). Pihaknya mengaku tak mau mengambil risiko apabila tetap menggelar pesta kembang api pada malam tahun baru tersebut.
Kembang api biasanya menarik ribuan penduduk setempat dan wisatawan untuk berkunjung ke Victoria Harbour yang indah dan penghitungan mundur pergantian tahun disiarkan ke seluruh dunia.
Dipicu oleh undang-undang ekstradisi yang kontroversial dan sekarang telah ditarik, protes yang sedang berlangsung di bekas koloni Inggris telah melumpuhkan sektor pariwisata dan ritel, dengan beberapa acara budaya dan olahraga internasional dibatalkan dalam beberapa bulan terakhir.
Kembang api itu akan diganti dengan "Symphony of Lights" yakni sebuah pertunjukan lampu multimedia, yang melibatkan proyeksi gedung pencakar langit tertinggi di kota pada tengah malam. Hal itu dikatakan pejabat pariwisata. Fasad atau sisi luar gedung pada Pusat Konvensi dan Pameran Hongkong yang berada di tepi perairan akan diubah menjadi jam hitung mundur raksasa.
Dewan pariwisata Hongkong sangat mementingkan keselamatan publik dari semua acara yang diselenggarakan.
"Mengingat situasi saat ini di Hongkong, kami telah memutuskan untuk mengadopsi format baru," sebut Dewan Pariwisata Hongkong seperti dilansir Reuters.
Dewan Pariwisata juga mengatakan kedatangan wisatawan di Hongkong berkurang 56 persen pada November. Itu merupakan penurunan paling tajam dalam 15 tahun, ketika Hongkong dilanda wabah epidemi sindrom pernapasan akut (SARS) yang cukup parah.
Acara-acara lain yang akan dibatalkan termasuk turnamen rugby tahunan ke-10 Hongkong Football Club Club Rugby, yang dijadwalkan akan diadakan pada April mendatang. Kemudian Clockenflap, salah satu festival musik terbesar di Asia, yang dibatalkan bulan lalu.
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi