BARCELONA (RIAUPOS.CO) — Trisula lini depan sebenarnya jadi fokus utama El Clasico perdana musim ini. Sebab, baik FC Barcelona dan Real Madrid sama-sama mendatangkan pemain baru untuk menyempurnakan trio mereka. Yakni, Antoine Griezmann di Barca untuk trio MSG (Lionel Messi-Luis Suarez-Griezmann) dan Eden Hazard untuk trio BBH (Gareth Bale-Karim Benzema-Hazard). Tetapi, El Clasico edisi ke-276 dini hari nanti (siaran langsung beIN Sports 1 pukul 02.00 WIB) bakal timpang. Bukan sekadar bakal dihelat di Nou Camp. Melainkan Real yang tengah pincang karena Hazard harus menepi hingga awal tahun baru lantaran cedera engkel.
Padahal, performa Hazard belum tune in. Wide attacker asal Belgia itu baru mencetak 1 gol dan 4 assist musim ini. Itu diperparah dengan Bale yang juga angin-anginan plus kerap cedera. Padahal, Si Ular–julukan Hazard–digadang-gadang bisa mengisi pos kosong yang ditinggalkan Cristiano Ronaldo sejak musim lalu. Jadilah Benzema yang berjuang seorang diri di lini depan meski beberapa pemain bergantian jadi tandemnya di lini depan saat Hazard atau Bale absen. Sejauh ini, Coco–julukan Benzema–sudah mengemas 16 gol dan 7 assist di semua ajang. Total, trio Real musim ini baru mencetak 19 gol dan 13 assist. Nyaris 50 persen dari produktivitas Trio MSG yang mulai padu.
Ya, Grizi–julukan Griezmann–perlahan tapi pasti mulai cair dengan Messi dan Suarez. Buktinya, pemain asal Prancis itu mencetak 3 gol dan 1 assist dalam 4 pertandingan terakhir. Performanya itu sudah cukup membuat Barcelonistas melupakan penampilannya sejak awal musim hingga pertengahan bulan lalu yang hanya menghasilkan 5 gol dan 3 assist. Hanya, performa Griezmann kembali dipandang sebelah mata jika dini hari nanti dia gagal menaklukkan El Clasico. Itu belum termasuk fakta bahwa Barcelona nyaris selalu dominan jika El Clasico dihelat di Nou Camp. Buktinya, dari lima pertemuan terakhir, Blaugrana hanya sekali kalah. Salah satu kemenangan fenomenal Barca terjadi musim lalu saat menang 5-1 di Nou Camp .
Tetapi, sekali lagi ini adalah El Clasico. Statistik mengenai trio Barca dan Real memang bisa jadi salah satu faktor yang menentukan hasil akhir pertandingan. Namun, peluang tetap fifty-fifty. Apalagi, kedua tim saat ini sama-sama mengoleksi 35 poin dan hanya menyisakan satu giornata sebelum ganti tahun. Artinya, El Clasico bisa jadi kado tahun baru yang menyenangkan.
"Kami tahu apa yang kami hadapi dan tahu mereka memiliki Messi. Tetapi, kami juga memiliki senjata sendiri (untuk mengejutkan Nou Camp Nou,)," ucap entrenador Real Zinedine Zidane kepada Marca. Kewaspadaan pelatih asal Prancis itu terhadap Messi memang masuk akal. Sama seperti Griezmann, grafis penampilan Si Kutu–julukan Messi–terus menanjak setelah pada awal musim sempat absen nyaris dua bulan karena cedera betis.
Pemain 32 tahun itu tidak pernah absen terlibat dalam gol Blaugrana dalam sembilan jornada terakhir. Rinciannya, mencetak 12 gol dan membukukan 5 assist. Penampilannya itu jadi salah satu faktor Messi diganjar Ballon d’Or kali keenam awal bulan ini. Ada yang unik terkait El Clasico dan Ballon d’Or Messi. Barca tidak pernah kalah melawan Real pada El Clasico pertama di tahun setiap jebolan La Masia itu memenangi Ballon d’Or. Yakni, 4 menang dan sekali seri.
Lantas, strategi apa yang bakal diterapkan Real untuk El Clasico nanti? Justru, tanpa Hazard Los Merengues bermain lebih compact. Bisa dibilang, strategi Zizou–sapaan Zidane–lebih sulit diterka. Antara tetap memaksakan skema trisula dengan duet wide attacker belia Rodrygo Goes dan Vinicius Junior atau formasi 4-3-1-2 dengan menumpuk banyak gelandang.
"Saya lebih suka El Clasico dimainkan di Estadio Santiago Bernabeu karena kami lebih banyak mendapat ruang. Tetapi, jika El Clasico dimainkan di Nou Camp, mereka (Real, red) memainkan strategi berbeda dengan lebih jauh ke belakang dan menunggu serangan dan membuat permainan lebih terkunci dan rumit," ujar Messi.(io/jpg)