SURABAYA (RIAUPOS.CO) — Tiga siswa Brigade Mobil (Brimob) tewas tersambar petir saat mengikuti pelatihan di Gunung Ringgit, Pasuruan, Senin (16/12) lalu. Insiden tersebut terjadi di tengah hujan deras yang mengguyur sebagian kawasan Pasuruan. Satu dari tiga korban itu adalah warga Siak, Bripda Rizki Setiawan Pratama. Dua lainnya adalah Wisnu Mukti (Jawa Tengah) dan Fredy Kusdianto (Jawa Timur).
Dari pantauan Jawa Pos (JPG) di Surabaya, tiga jenazah korban tiba di Rumah Sakit Bhayangkara, Surabaya, pukul 02.45, Selasa (17/12). Tiga jenazah itu diangkat dan dipindahkan secara perlahan oleh satu kompi pasukan Brimob Batalyon A Medaeng, Sidoarjo, ke ruang jenazah. Tiga jam kemudian, sekitar pukul 07.00, tiga jenazah tersebut dipulangkan ke kampung halaman masing-masing.
Kabid Kesjas Korps Brimob Kombespol Djarot Wibowo menjelaskan, tiga korban tersebut memang tersambar petir. Namun, soal korban yang luka-luka, dia menyatakan, mereka tidak tersambar petir. Dia menegaskan, lokasi kejadian memang merupakan jalur yang biasanya digunakan untuk pembaretan. Dia mengakui, medan latihan untuk mendapatkan baret tersebut terbilang sulit dan berat.
Sementara Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Sunarto mengatakan jenazah Bripda Rizki dimakamkan hari ini (18/12) di Siak. Kemarin, jenazah Bripda Rizki diterbangkan menggunakan pesawat maskapai Lion Air pukul 16.00 WIB dari Surabaya.
Setelah dimandikan dan dikafani, ujar Sunarto, jenazah terlebih dahulu dibawa ke Makosat Brimob Jatim untuk upacara pelepasan. Kemudian langsung dibawa ke bandara untuk diberangkatkan Riau.
"Berangkat tadi (kemarin, red) sekitar pukul 16.00 WIB, dan sudah sampai di Pekanbaru," imbuhnya.
Sesampainya di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, jenazah Rizki langsung dibawa ke Siak menggunakan jalur darat yang menempuh waktu perjalanan sekitar dua jam. Sesuai rencana, jenazah akan dimakamkan di Taman Pemakaman Umum (TPU) Kp Suka Mulia, Kecamatan Dayun.
"Info dari keluarganya pemakaman besok pagi (hari ini, red) di TPU Kp Suka Mulia pukul 09.00 WIB," kata Sunarto lagi.(jpg/rir)