Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Airmatanya Tak Terbendung, Nur: Alhamdulillah Masih Ada yang Peduli

Sebuah rumah tampak sudah lapuk, beralas tanah di sebagiannya, dengan dinding papan yang sudah keropos dan bolong-bolong serta atap dari daun. Rumah ini tempat tinggal Duma Boru Situmeang (42) di Desa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. Tanpa suami, Nur, sapaan akrabnya pun harus menghidupi kelima anaknya.

Laporan: Raja Kasmedi, Rengat

Mata Nur terlihat berkaca-kaca, ketika didatangi orang nomor satu di jajaran kepolisian daerah itu pada Jumat (18/9/2020). Adalah Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk, bersama rombongan membawa kabar akan merenovasi rumah dinding papan beratapkan daun miliknya. Betapa tidak, janda beranak lima itu harus bertahan hidup sudah enam tahun dirumah tidak layak huni tersebut.

Bahkan atap rumah dari daun Rumbia yang dihuni Nur, panggilan akrabnya, tidak lagi kuat menahan air hujan. Diceritakannya, ketika anugerah tuhan dari langit turun kala hujan, ia harus mencari tempat yang tidak terkena rembesan hujan di dalam rumah.

Baca Juga:  Langkah Antisipasi Saat Rem Blong Saat Mobil Melaju

"Kalau hujan datang, kami harus menghindar ketempat yang tidak bocor," ujar Nur disela-sela kedatangan Kapolres Inhu.

Menurutnya, rumah dengan ukuran 5 X 6 meter dan satu kamar tidur itu merupakan peninggalan almarhum suaminya sekitar 10 tahun lalu. Bahkan sejak itu pula, rumah peninggalan suaminya itu tidak pernah diperbaiki. Sehingga wajar saja bagian atap sudah banyak yang rusak.

Untuk perbaikan rumah dengan kondisi yang sudah sangat memprihatikan itu, tidak bisa dilakukannya. Karena sehari-hari hanya kerja serabutan, mulai mengambil upah bekerja dibekun warag hingga pekerjaan lainnya yang bisa menghasilkan uang.

Makanya ketika kedatangan Kapolres bersama rombongan, Nur tidak bisa berkata-kata lebih banyak. 

"Alhamdulillah, ternyata masih ada yang peduli dengan nasib kami. Semoga yang membantu kami tetap sehat dan rezkinya bertambah," lirihnya.

Baca Juga:  Lapas Bagansiapiapi Bantu Panti Asuhan Aisyiyah

Sementara itu, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk mengaku merasa terpanggil dengan kondisi rumah yang dihuni warga Sungai Baung atas laporan anggotanya.

“Rumah buk Nur akan dibangun melalui program Polri peduli," sebut Kapolres Inhu.

Menurutnya, pembangunan rumah hingga layak huni itu juga berkat kerja sama warga dan pihak perusahaan yang peduli. 

"Sabtu (19/9/2020) akan dimulai kegiatan bhakti sosial untuk proses pembangunannya," tambah Kapolres saat didampingi Kepala Desa Sungai Baung Muzakir.

Dalam pada itu, Manager PT Swakarsa Sawit Raya (SSR) Hendrik yang turut mendukung program ini mengatakan, kepedulian ini merupakan bentuk kegiatan sosial bagi sesama.

"Wilayah Desa Sungai Baung tidak termasuk dalam desa binaan tapi ini lebih kepada kepedulian terhadap sesama," ujarnya singkat.

Editor: Eka G Putra

Sebuah rumah tampak sudah lapuk, beralas tanah di sebagiannya, dengan dinding papan yang sudah keropos dan bolong-bolong serta atap dari daun. Rumah ini tempat tinggal Duma Boru Situmeang (42) di Desa Sungai Baung, Kecamatan Rengat Barat, Kabupaten Indragiri Hulu. Tanpa suami, Nur, sapaan akrabnya pun harus menghidupi kelima anaknya.

Laporan: Raja Kasmedi, Rengat

- Advertisement -

Mata Nur terlihat berkaca-kaca, ketika didatangi orang nomor satu di jajaran kepolisian daerah itu pada Jumat (18/9/2020). Adalah Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk, bersama rombongan membawa kabar akan merenovasi rumah dinding papan beratapkan daun miliknya. Betapa tidak, janda beranak lima itu harus bertahan hidup sudah enam tahun dirumah tidak layak huni tersebut.

Bahkan atap rumah dari daun Rumbia yang dihuni Nur, panggilan akrabnya, tidak lagi kuat menahan air hujan. Diceritakannya, ketika anugerah tuhan dari langit turun kala hujan, ia harus mencari tempat yang tidak terkena rembesan hujan di dalam rumah.

- Advertisement -
Baca Juga:  MPR Protes KH Hasyim Asy’ari dan Gus Dur Tak Masuk Dalam Kamus Sejarah

"Kalau hujan datang, kami harus menghindar ketempat yang tidak bocor," ujar Nur disela-sela kedatangan Kapolres Inhu.

Menurutnya, rumah dengan ukuran 5 X 6 meter dan satu kamar tidur itu merupakan peninggalan almarhum suaminya sekitar 10 tahun lalu. Bahkan sejak itu pula, rumah peninggalan suaminya itu tidak pernah diperbaiki. Sehingga wajar saja bagian atap sudah banyak yang rusak.

Untuk perbaikan rumah dengan kondisi yang sudah sangat memprihatikan itu, tidak bisa dilakukannya. Karena sehari-hari hanya kerja serabutan, mulai mengambil upah bekerja dibekun warag hingga pekerjaan lainnya yang bisa menghasilkan uang.

Makanya ketika kedatangan Kapolres bersama rombongan, Nur tidak bisa berkata-kata lebih banyak. 

"Alhamdulillah, ternyata masih ada yang peduli dengan nasib kami. Semoga yang membantu kami tetap sehat dan rezkinya bertambah," lirihnya.

Baca Juga:  Komisi VIII DPR Bantah Dana Haji untuk Proyek Pemerintah

Sementara itu, Kapolres Inhu AKBP Efrizal SIk mengaku merasa terpanggil dengan kondisi rumah yang dihuni warga Sungai Baung atas laporan anggotanya.

“Rumah buk Nur akan dibangun melalui program Polri peduli," sebut Kapolres Inhu.

Menurutnya, pembangunan rumah hingga layak huni itu juga berkat kerja sama warga dan pihak perusahaan yang peduli. 

"Sabtu (19/9/2020) akan dimulai kegiatan bhakti sosial untuk proses pembangunannya," tambah Kapolres saat didampingi Kepala Desa Sungai Baung Muzakir.

Dalam pada itu, Manager PT Swakarsa Sawit Raya (SSR) Hendrik yang turut mendukung program ini mengatakan, kepedulian ini merupakan bentuk kegiatan sosial bagi sesama.

"Wilayah Desa Sungai Baung tidak termasuk dalam desa binaan tapi ini lebih kepada kepedulian terhadap sesama," ujarnya singkat.

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari