Sabtu, 6 Desember 2025
spot_img

Tidak Semua Jenazah yang Dibungkus Plastik Meninggal Akibat Covid-19

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan bahwa membungkus jenazah dengan plastik merupakan protokol pemakaman. Yuri mengatakan ini untuk meluruskan persepsi bahwa jenazah yang dibungkus plastik adalah korban Covid-19.

"Jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular itu belum pasti jenazah Covid-19," kata Yuri, Sabtu (18/4).

Yuri melanjutkan, pasien yang meninggal dunia akibat HIV Aids, hepatitis, ebola, dan difteri mendapatkan protokol yang sama seperti pasien yang meninggal akibat Korona. "Kita bungkus dengan plastik. Kemudian kita yakinkan di dalam peti itu sudah kedap dengan ditambahkan antiseptik yang cukup," ujar Yuri.

Yuri pun kembali memohon kepada masyarakat agar tidak melakukan penolakan terhadap jenazah yang tata cara pelaksanaan protokolnya mirip dengan virus corona. "Jangan dimaknai bahwa semua jenazah yang dimakamkan dengan prosedur jenazah dengan penyakit menular selalu dianggap Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  2022 Tahun Toleransi

Adapun sampai dengan hari ini jumlah orang yang positif tertular corona adalah 6.248 dengan angka kesembuhan 631 orang dan meninggal dunia sebanyak 535 orang.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan bahwa membungkus jenazah dengan plastik merupakan protokol pemakaman. Yuri mengatakan ini untuk meluruskan persepsi bahwa jenazah yang dibungkus plastik adalah korban Covid-19.

"Jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular itu belum pasti jenazah Covid-19," kata Yuri, Sabtu (18/4).

Yuri melanjutkan, pasien yang meninggal dunia akibat HIV Aids, hepatitis, ebola, dan difteri mendapatkan protokol yang sama seperti pasien yang meninggal akibat Korona. "Kita bungkus dengan plastik. Kemudian kita yakinkan di dalam peti itu sudah kedap dengan ditambahkan antiseptik yang cukup," ujar Yuri.

Yuri pun kembali memohon kepada masyarakat agar tidak melakukan penolakan terhadap jenazah yang tata cara pelaksanaan protokolnya mirip dengan virus corona. "Jangan dimaknai bahwa semua jenazah yang dimakamkan dengan prosedur jenazah dengan penyakit menular selalu dianggap Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  Pemerintah Swiss Prioritaskan Pencarian Emmeril Kahn

Adapun sampai dengan hari ini jumlah orang yang positif tertular corona adalah 6.248 dengan angka kesembuhan 631 orang dan meninggal dunia sebanyak 535 orang.

- Advertisement -

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19, Achmad Yurianto menegaskan bahwa membungkus jenazah dengan plastik merupakan protokol pemakaman. Yuri mengatakan ini untuk meluruskan persepsi bahwa jenazah yang dibungkus plastik adalah korban Covid-19.

"Jenazah yang dimakamkan dengan tata laksana pada pengelolaan penyakit menular itu belum pasti jenazah Covid-19," kata Yuri, Sabtu (18/4).

Yuri melanjutkan, pasien yang meninggal dunia akibat HIV Aids, hepatitis, ebola, dan difteri mendapatkan protokol yang sama seperti pasien yang meninggal akibat Korona. "Kita bungkus dengan plastik. Kemudian kita yakinkan di dalam peti itu sudah kedap dengan ditambahkan antiseptik yang cukup," ujar Yuri.

Yuri pun kembali memohon kepada masyarakat agar tidak melakukan penolakan terhadap jenazah yang tata cara pelaksanaan protokolnya mirip dengan virus corona. "Jangan dimaknai bahwa semua jenazah yang dimakamkan dengan prosedur jenazah dengan penyakit menular selalu dianggap Covid-19," ungkapnya.

Baca Juga:  Pemerintah Swiss Prioritaskan Pencarian Emmeril Kahn

Adapun sampai dengan hari ini jumlah orang yang positif tertular corona adalah 6.248 dengan angka kesembuhan 631 orang dan meninggal dunia sebanyak 535 orang.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari