- Advertisement -
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya penyelamatan pengungsi dari luar negeri yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar latihan. Kali ini, latihan gabungan ini akan digelar di Selat Malaka, kawasan laut Ulee Lheu, Banda Aceh, ujung pulau Sumatera, Jumat (18/10/2019) ini.
- Advertisement -
Latihan penyealaman ini melibatkan berbagai tim lintas kementerian/lembaga yang tergabung dalam Satgas Penyelamatan Pengungsi Luer Negeri (LN). Skenarionya, di Selat Malaka sedang ada kapal pengungsi berisi sekitar 70-an orang dari luar negeri (LN) yang mengalami kecelakaan.
Upaya ini pun diapresiasi Ketua Satgas Irjen Pol Drs Carlos Tewu dari Deputi V Kemenko Polhukam RI. "Kepada kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah yang akan melaksanakan latihan untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya pengungsi dari luar negeri melalui laut sangat kami apresiasi,” ujarnya melalui rilis resmi Kemenko Polhukam RI yang diterima Riaupos.co, Kamis (17/10/2019).
Di mana para pengungsi dalam skenarionya mengalami kecelakaan di Selat Malaka kawasan laut Ulee Lheu, Banda Aceh. Tim Satgas dari Kemenko Polhukam pun melakukan pemantauan latihan terpadu ini. Di mana yang terlibat dari satuan kapal Angkatan Laut, BNPA, BMKG Aceh, Satpol Air Provinsi Aceh. KPLP Imigrasi Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Bea Cukai dan Basarnas Aceh selaku leading sector.
- Advertisement -
Dalam latihan tersebut, rencananya selain unsur pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh, juga melibatkan unsur lembaga terkait. Sebut saja Tagana Aceh, PMI Aceh beserta lembaga terkait lainnya, termasuk Panglima Laut Aceh sebagai satuan nelayan tradisional yang merupakan bentuk kearifan lokal. Juga 70 pelajar terpilih di Aceh yang berperan sebagai korban yang ditolong.
Acara juga dihadiri Kalakhar Penanganan Pengungsi Luar Negeri mewakili Deputi V Kemenko Polhukam selaku Ketua Satgas, dan didampingi beberapa tim beserta IOM Indonesia dan IOM regional selaku observer menilai kegiatan latihan dimaksud dinyatakan sukses, tertib dan aman sesuai schedule acara.(egp)
PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Upaya penyelamatan pengungsi dari luar negeri yang mengalami kecelakaan di perairan Indonesia terus dilakukan. Salah satunya dengan menggelar latihan. Kali ini, latihan gabungan ini akan digelar di Selat Malaka, kawasan laut Ulee Lheu, Banda Aceh, ujung pulau Sumatera, Jumat (18/10/2019) ini.
- Advertisement -
Latihan penyealaman ini melibatkan berbagai tim lintas kementerian/lembaga yang tergabung dalam Satgas Penyelamatan Pengungsi Luer Negeri (LN). Skenarionya, di Selat Malaka sedang ada kapal pengungsi berisi sekitar 70-an orang dari luar negeri (LN) yang mengalami kecelakaan.
Upaya ini pun diapresiasi Ketua Satgas Irjen Pol Drs Carlos Tewu dari Deputi V Kemenko Polhukam RI. "Kepada kementerian/lembaga terkait dan pemerintah daerah yang akan melaksanakan latihan untuk mengantisipasi kemungkinan datangnya pengungsi dari luar negeri melalui laut sangat kami apresiasi,” ujarnya melalui rilis resmi Kemenko Polhukam RI yang diterima Riaupos.co, Kamis (17/10/2019).
- Advertisement -
Di mana para pengungsi dalam skenarionya mengalami kecelakaan di Selat Malaka kawasan laut Ulee Lheu, Banda Aceh. Tim Satgas dari Kemenko Polhukam pun melakukan pemantauan latihan terpadu ini. Di mana yang terlibat dari satuan kapal Angkatan Laut, BNPA, BMKG Aceh, Satpol Air Provinsi Aceh. KPLP Imigrasi Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, Bea Cukai dan Basarnas Aceh selaku leading sector.
Dalam latihan tersebut, rencananya selain unsur pemerintah pusat dan Pemerintah Aceh, juga melibatkan unsur lembaga terkait. Sebut saja Tagana Aceh, PMI Aceh beserta lembaga terkait lainnya, termasuk Panglima Laut Aceh sebagai satuan nelayan tradisional yang merupakan bentuk kearifan lokal. Juga 70 pelajar terpilih di Aceh yang berperan sebagai korban yang ditolong.
Acara juga dihadiri Kalakhar Penanganan Pengungsi Luar Negeri mewakili Deputi V Kemenko Polhukam selaku Ketua Satgas, dan didampingi beberapa tim beserta IOM Indonesia dan IOM regional selaku observer menilai kegiatan latihan dimaksud dinyatakan sukses, tertib dan aman sesuai schedule acara.(egp)