(RIAUPOS.CO) — DI Kota Pekanbaru sedang langka bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Antrean panjang bak ular terjadi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Id (40) termasuk pengendara sepeda motoryang harus mengantre untuk bisa mendapatkan premium. Dalam perjalanan ke kantornya sore itu, ia mengantre di SPBU Jalan Soekarno Hatta sebelum Pasar Pagi Arengka.
Antrean sepeda motor sudah sampai keluar pagar SPBU. ‘’Daripada tak dapat premium, tak apalah mengantre,’’ pikir Id saat itu.
Dengan sabar Id menunggu. Satu per satu pengendara di depannya mulai berkurang. Tinggal lima pengendara lagi di depannya. ‘’Ah, ntar lagi nih,’’ kata Id dalam hati menyemangati diri untuk terus bersabar menunggu giliran.
Tiba-tiba, petugas SPBU berteriak. ‘’Maaf, Bang, premiumnya habis!’’ Alamaaak…!!!
Id gigit jari. Sudah hampir satu jam ia mengantre, ujung-ujungnya ia gagal mendapatkan premium. Tapi mau bagaimana lagi.
Id pun mutar arah keluar dari SPBU. Ia melajutkan perjalanan sore menjelang malam itu menujuk kantornya.
Di SPBU Jalan HR Soebrantas, Id melihat antrean kendaraan ingin mengisi premium. Cemas bahan bakarnya terus menipis, Id pun terpaksa masuk ke dalam antrean panjang itu.
‘’Terpaksa deh antre dari awal lagi. Mudah-mudahan nggak habis premiumnya kayak tadi,’’ kata Id yang terus berdoa agar ia bisa mendapatkan premium.(yls)
(RIAUPOS.CO) — DI Kota Pekanbaru sedang langka bahan bakar minyak (BBM) jenis premium. Antrean panjang bak ular terjadi di beberapa stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).
Id (40) termasuk pengendara sepeda motoryang harus mengantre untuk bisa mendapatkan premium. Dalam perjalanan ke kantornya sore itu, ia mengantre di SPBU Jalan Soekarno Hatta sebelum Pasar Pagi Arengka.
- Advertisement -
Antrean sepeda motor sudah sampai keluar pagar SPBU. ‘’Daripada tak dapat premium, tak apalah mengantre,’’ pikir Id saat itu.
Dengan sabar Id menunggu. Satu per satu pengendara di depannya mulai berkurang. Tinggal lima pengendara lagi di depannya. ‘’Ah, ntar lagi nih,’’ kata Id dalam hati menyemangati diri untuk terus bersabar menunggu giliran.
- Advertisement -
Tiba-tiba, petugas SPBU berteriak. ‘’Maaf, Bang, premiumnya habis!’’ Alamaaak…!!!
Id gigit jari. Sudah hampir satu jam ia mengantre, ujung-ujungnya ia gagal mendapatkan premium. Tapi mau bagaimana lagi.
Id pun mutar arah keluar dari SPBU. Ia melajutkan perjalanan sore menjelang malam itu menujuk kantornya.
Di SPBU Jalan HR Soebrantas, Id melihat antrean kendaraan ingin mengisi premium. Cemas bahan bakarnya terus menipis, Id pun terpaksa masuk ke dalam antrean panjang itu.
‘’Terpaksa deh antre dari awal lagi. Mudah-mudahan nggak habis premiumnya kayak tadi,’’ kata Id yang terus berdoa agar ia bisa mendapatkan premium.(yls)