JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih melakukan fisibility study (FS) untuk proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Targetnya, pertengahan tahun depan sudah selesai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulkifri menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pembahasan dengan konsultan FS. Dia menyatakan setidaknya pada Mei nanti hasil dari FS sudah selesai. Selanjutnya dikukan pembebasan lahan. "Setelah itu BED (basic enginerring design, Red)," tuturnya. Dia memprediksi BED selesai sekitar dua tahun. Sehingga mulai pembangunan pada 2023.
Lebih lanjut Zulfikri menjelaskan bahwa kecepatan rata-rata kereta tersebut 140 km/jam. Sementara kecepatan maksimalnya mencapai 160 km/jam. Sehingga kereta ini disebut kereta semicepat. "Batasnya di kecepatan. 200 km/jam ke atas disebut kereta cepat," ungkapnya.
Dengan kecepatan maksimal hingga 160 km/jam, waktu tempuh Jakarta-Surabaya makin cepat. Dia memperkirakan waktu tempuhnya hanya 6,5 jam saja. "Rencananya duka kali perjalanan," tuturnya.
Sebelumnya, Direktur Prasarana Perkeretaapian Heru Wisnu mengatakan dari hasil FS akan terlihat berapa besar anggaran yang diperlukan. Selain itu juga tahu trasenya akan seperti apa.
"Pembangunannya akan bertahap, Jakarta-Cirebon, lalu ke Semarang, dan baru ke Surabaya. Pengoperasiannya juga nanti direncanakan akan bertahap," ungkap Heru.
Selain menambah infrastruktur, upaya lain untuk meningkatkan kualitas layanan kereta adalah memperbarui grafik perjalanan kereta api (Gapeka). Gapeka telah diterapkan pada tanggal 1 Desember lalu. Ada penambahan sejumlah perjalanan kereta misalnya kereta jarak jauh yang dilakukan bertahap. Selain itu terdapat rute pelayanan baru sejalan dengan penambahan jalur lintas selatan Jawa. Sebagai contoh ada KA Baru dari Jombang ke Pasar Senen Jakarta.(lyn/jpg)
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih melakukan fisibility study (FS) untuk proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Targetnya, pertengahan tahun depan sudah selesai.
Direktur Jenderal Perkeretaapian Zulkifri menyatakan bahwa pihaknya masih melakukan pembahasan dengan konsultan FS. Dia menyatakan setidaknya pada Mei nanti hasil dari FS sudah selesai. Selanjutnya dikukan pembebasan lahan. "Setelah itu BED (basic enginerring design, Red)," tuturnya. Dia memprediksi BED selesai sekitar dua tahun. Sehingga mulai pembangunan pada 2023.
- Advertisement -
Lebih lanjut Zulfikri menjelaskan bahwa kecepatan rata-rata kereta tersebut 140 km/jam. Sementara kecepatan maksimalnya mencapai 160 km/jam. Sehingga kereta ini disebut kereta semicepat. "Batasnya di kecepatan. 200 km/jam ke atas disebut kereta cepat," ungkapnya.
Dengan kecepatan maksimal hingga 160 km/jam, waktu tempuh Jakarta-Surabaya makin cepat. Dia memperkirakan waktu tempuhnya hanya 6,5 jam saja. "Rencananya duka kali perjalanan," tuturnya.
- Advertisement -
Sebelumnya, Direktur Prasarana Perkeretaapian Heru Wisnu mengatakan dari hasil FS akan terlihat berapa besar anggaran yang diperlukan. Selain itu juga tahu trasenya akan seperti apa.
"Pembangunannya akan bertahap, Jakarta-Cirebon, lalu ke Semarang, dan baru ke Surabaya. Pengoperasiannya juga nanti direncanakan akan bertahap," ungkap Heru.
Selain menambah infrastruktur, upaya lain untuk meningkatkan kualitas layanan kereta adalah memperbarui grafik perjalanan kereta api (Gapeka). Gapeka telah diterapkan pada tanggal 1 Desember lalu. Ada penambahan sejumlah perjalanan kereta misalnya kereta jarak jauh yang dilakukan bertahap. Selain itu terdapat rute pelayanan baru sejalan dengan penambahan jalur lintas selatan Jawa. Sebagai contoh ada KA Baru dari Jombang ke Pasar Senen Jakarta.(lyn/jpg)