BANGKOK (RIAUPOS.CO) — Krairath Chantrasri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Pengajar nuad Thai itu merasa bangga karena pijat tradisional Thailand tersebut diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO.
Chantrasri mengajar nuad Thai di Kuil Wat Pho. Sekolah yang dibuka sejak 1962 itu sudah menghasilkan lebih dari 200 ribu terapis yang mengaplikasikan ilmunya di 145 negara.
"Pengakuan ini membantu mempromosikan nuad Thai secara lokal dan internasional," ujarnya saat diwawancarai Agence France-Presse.
Nuad Thai beda dengan pijat konvensional biasa. Terapis tidak menggunakan minyak. Mereka juga tidak hanya memakai tangannya, tapi juga lengan dan lututnya untuk menekan titik yang dipijat. Nuad Thai juga melibatkan banyak gerakan. Pasien yang dipijat biasanya harus menekuk tubuhnya ke posisi tertentu, tidak hanya berbaring atau telentang seperti pijat biasa.
Berdasar paparan UNESCO, praktik itu memiliki akar berupa perawatan diri yang dilakukan oleh masyarakat petani Thailand di masa lampau. Dulu setiap desa punya pemijat yang akan dituju penduduk jika mereka mengalami sakit otot setelah bekerja di ladang.
Total, ada 550 warisan budaya dari 127 negara yang dibagi dalam tiga kategori. Setiap tahun ada daftar baru yang ditambahkan. Tahun ini permainan kecapi Irlandia, pemberian ampunan celestinian di Italia, Carnival of Podence di Portugal, silat di Malaysia, dan pencak silat asal Indonesia juga masuk daftar itu. UNESCO menegaskan, butuh upaya aktif untuk menjaga dan melindungi daftar warisan budaya tersebut.(sha/c11/dos/jpg)
BANGKOK (RIAUPOS.CO) — Krairath Chantrasri tak bisa menyembunyikan kegembiraannya. Pengajar nuad Thai itu merasa bangga karena pijat tradisional Thailand tersebut diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda oleh UNESCO.
Chantrasri mengajar nuad Thai di Kuil Wat Pho. Sekolah yang dibuka sejak 1962 itu sudah menghasilkan lebih dari 200 ribu terapis yang mengaplikasikan ilmunya di 145 negara.
- Advertisement -
"Pengakuan ini membantu mempromosikan nuad Thai secara lokal dan internasional," ujarnya saat diwawancarai Agence France-Presse.
Nuad Thai beda dengan pijat konvensional biasa. Terapis tidak menggunakan minyak. Mereka juga tidak hanya memakai tangannya, tapi juga lengan dan lututnya untuk menekan titik yang dipijat. Nuad Thai juga melibatkan banyak gerakan. Pasien yang dipijat biasanya harus menekuk tubuhnya ke posisi tertentu, tidak hanya berbaring atau telentang seperti pijat biasa.
- Advertisement -
Berdasar paparan UNESCO, praktik itu memiliki akar berupa perawatan diri yang dilakukan oleh masyarakat petani Thailand di masa lampau. Dulu setiap desa punya pemijat yang akan dituju penduduk jika mereka mengalami sakit otot setelah bekerja di ladang.
Total, ada 550 warisan budaya dari 127 negara yang dibagi dalam tiga kategori. Setiap tahun ada daftar baru yang ditambahkan. Tahun ini permainan kecapi Irlandia, pemberian ampunan celestinian di Italia, Carnival of Podence di Portugal, silat di Malaysia, dan pencak silat asal Indonesia juga masuk daftar itu. UNESCO menegaskan, butuh upaya aktif untuk menjaga dan melindungi daftar warisan budaya tersebut.(sha/c11/dos/jpg)