JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Badan Kepegawaian Negara (BKN) menghapus fitur “jumlah pelamar” di portal sscn.bkn.go.id. Sebab, fitur tersebut terindikasi disalahgunakan oleh pihak tidak bertanggung jawab. Mendaftarkan pelamar fiktif agar jumlah pendaftarseolah terlihat sudah banyak. Banyaknya jumlah pelamar dikhawatirkan mengecoh calon pelamar. Sehingga, malah nantinya ada formasi yang tidak terpenuhi.
"Oleh karena itu, fitur tersebut kami tiadakan demi menciptakan kompetisi adil. Agar masyarakat tidak terpengaruh dengan kuantitas pelamar yang telah mengisi formasi tertentu pada CPNS 2019," ucap Plt Kepala Biro Hubungan Masyarakat BKN Paryono.
Akibat hilangnya fitur "jumlah pelamar", BKN banyak menerima pertanyaan dan keluhan dari masyarakat mengenai tidak adanya fitur jumlah pelamar, Jumat (15/11). Sebab, melalui fitur tersebut masyarakat bisa mengetahui data jumlah pelamar pada setiap formasi secara real time.
Meski begitu, Paryono menegaskan, tidak adanya fitur "jumlah pelamar", tidak mengurangi aspek transparansi tes CPNS 2019. Dia menjamin aspek transparansi tetap terjaga. Dengan adanya seleksi kompetensi dasar (SKD) menggunakan CAT (computer assisted test) pada tahap selanjutnya juga menunjukkan pemerintah tetap berprinsip akuntabel. Data hasil tes dapat diketahui secara real time sesaat setelah seleksi.
"Sehingga transparansi dan akuntabilitas tetap menjadi prinsip utama pelaksanaan seleksi CPNS 2019," ujarnya.
Sebagai alternatif, kata Paryono, BKN memberikan update jumlah pelamar melalui beberapa akun sosial media resmi BKN. Yakni, twitter dan laman facebook @BKNgoid, serta instagram @BKNgoidofficial. "Di media sosial memuat informasi pelamar yang sudah membuat akun, sudah mengisi formulir, sudah submit, top 5 Instansi dan top 10 formasi paling banyak dipilih pelamar CPNS 2019 setiap harinya," beber Paryono.
Hingga pukul 15.43 kemarin, sudah ada 2.141.757 pelamar yang membuat akun. Kemudian, 560.233 pelamar sudah mengisi formulir dan yang memasukkan data formulir pendaftaran sekitar 195.259 pelamar.(han/jpg)