JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Departemen Energi dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan khusus. Kendaraan tersebut akan dikhususkan untuk bantuan penanganan bencana dengan powertrain sel berbahan bakar hidrogen.
Dikutip JawaPos.com dari CNet, Selasa (15/10), Angkatan Darat AS telah berkolaborasi dengan General Motors untuk mengembangkan sel bahan bakar Chevrolet Colorado ZH2. Sejumlah keunggulan muncul dengan powertrain semacam itu. Sebagai permulaan, kendaraan hidrogen dapat menyediakan sumber tenaga, panas, dan air minum hingga 72 jam.
Dengan kapabilitas tersebut, kendaraan bisa sangat membantu dalam penanganan kondisi darurat seperti kebakaran hutan, penanganan setelah badai, dan banyak kebutuhan penanganan bencana lainnya. Dalam situasi tersebut, kendaraan dengan ketahanan tinggi memang sangat diperlukan.
Rincian tentang kendaraan tersebut masih terbatas saat ini dan belum diketahui kapan kendaraan itu akan diluncurkan. Namun begitu, diketahui bahwa kendaraan tersebut telah diberi nama sebagai "H2Rescue". Army Corps of Engineers dan mitra akan membuat proposal musim gugur ini sebelum proyek dimulai.
Setelah direkayasa dan dikembangkan, H2Rescue akan melewati studi kelayakan. Departemen Energi dan Angkatan Darat AS juga merencanakan demonstrasi bersama untuk menunjukkan bagaimana kendaraan darurat tanpa emisi cocok di lapangan.
General Motors membangun kendaraan untuk angkatan bersenjata melalui divisi pertahanannya. Selain sel bahan bakar Colorado ZH2 yang diluncurkan beberapa tahun yang lalu, perusahaan memberi pratinjau Silverado ZH2 yang lebih besar akhir tahun lalu. Kendaraan itu ditenagai oleh sel bahan bakar generasi berikutnya yang disuplai oleh tiga tangki bahan bakar hidrogen 700 bar dan mampu menjangkau melebihi 400 mil (643 km).
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Departemen Energi dan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) akan bekerja sama untuk mengembangkan kendaraan khusus. Kendaraan tersebut akan dikhususkan untuk bantuan penanganan bencana dengan powertrain sel berbahan bakar hidrogen.
Dikutip JawaPos.com dari CNet, Selasa (15/10), Angkatan Darat AS telah berkolaborasi dengan General Motors untuk mengembangkan sel bahan bakar Chevrolet Colorado ZH2. Sejumlah keunggulan muncul dengan powertrain semacam itu. Sebagai permulaan, kendaraan hidrogen dapat menyediakan sumber tenaga, panas, dan air minum hingga 72 jam.
- Advertisement -
Dengan kapabilitas tersebut, kendaraan bisa sangat membantu dalam penanganan kondisi darurat seperti kebakaran hutan, penanganan setelah badai, dan banyak kebutuhan penanganan bencana lainnya. Dalam situasi tersebut, kendaraan dengan ketahanan tinggi memang sangat diperlukan.
Rincian tentang kendaraan tersebut masih terbatas saat ini dan belum diketahui kapan kendaraan itu akan diluncurkan. Namun begitu, diketahui bahwa kendaraan tersebut telah diberi nama sebagai "H2Rescue". Army Corps of Engineers dan mitra akan membuat proposal musim gugur ini sebelum proyek dimulai.
- Advertisement -
Setelah direkayasa dan dikembangkan, H2Rescue akan melewati studi kelayakan. Departemen Energi dan Angkatan Darat AS juga merencanakan demonstrasi bersama untuk menunjukkan bagaimana kendaraan darurat tanpa emisi cocok di lapangan.
General Motors membangun kendaraan untuk angkatan bersenjata melalui divisi pertahanannya. Selain sel bahan bakar Colorado ZH2 yang diluncurkan beberapa tahun yang lalu, perusahaan memberi pratinjau Silverado ZH2 yang lebih besar akhir tahun lalu. Kendaraan itu ditenagai oleh sel bahan bakar generasi berikutnya yang disuplai oleh tiga tangki bahan bakar hidrogen 700 bar dan mampu menjangkau melebihi 400 mil (643 km).
Sumber : Jawapos.com
Editor : Rinaldi