Senin, 7 April 2025
spot_img

Kuliah Mulai Agustus 2020, Namun Masih Belajar Daring

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi akan dimulai sesuai tahun ajaran baru 2020/2021, yakni pada Agustus 2020. Namun, untuk sistem belajarnya masih dilakukan secara daring.

“Pendidikan tinggi, tahun ajaran di mulai Agustus 2020, tetapi pembelajaran di perguruan tinggi di semua zona masih digunakan secara daring,” ungkapnya.

Salah satu alasannya adalah untuk level perguruan tinggi lebih mudah mengadopsi dibandingkan jenjang pendidikan di bawahnya. Selain itu juga, pihaknya masih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para mahasiswa.

“Alasannya adalah universitas dapat mengadopsi pembelajaran jarak jauh lebih mudah, karena keselamatan nomor 1, makanya masih online, masih dilakukan secara daring,” tambahnya.

Baca Juga:  Patkor Malindo Resmi Dibuka di Lantamal I

Meskipun online, pihaknya juga memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa yang memiliki kepentingan di kampus. Salah satunya adalah terkait pengurusan skripsi dan sejenisnya.

“Ada yang namanya aktivitas prioritas yang berhubungan dengan keluluassn mahasiswa yang tidak bisa dilakukan secara daring, skripsi, tesis, tugas lab, studio, bengkel ini butuh mesin peralatan, kalau ini aktivitas prioritas yang berdampak pada kelualusan mahasiswa, perguruan tinggi bisa memberikan izin untuk datang,” ujar dia.

Nadiem menyebutkan bahwa pihaknya tidak ingin mengorbankan potensi setiap mahasiswa untuk lulus. Sebab, akan menciptakan permasalahan yang lain.

“Masih tidak perkenankan tatap muka dan datang ke kampus hanya individual (aktivitas prioritas) aja,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Jubir Ingatkan Tetap Waspada dan Disiplin Prokes

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi akan dimulai sesuai tahun ajaran baru 2020/2021, yakni pada Agustus 2020. Namun, untuk sistem belajarnya masih dilakukan secara daring.

“Pendidikan tinggi, tahun ajaran di mulai Agustus 2020, tetapi pembelajaran di perguruan tinggi di semua zona masih digunakan secara daring,” ungkapnya.

Salah satu alasannya adalah untuk level perguruan tinggi lebih mudah mengadopsi dibandingkan jenjang pendidikan di bawahnya. Selain itu juga, pihaknya masih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para mahasiswa.

“Alasannya adalah universitas dapat mengadopsi pembelajaran jarak jauh lebih mudah, karena keselamatan nomor 1, makanya masih online, masih dilakukan secara daring,” tambahnya.

Baca Juga:  Sejak Kemarin, Asap Riau Sudah Tiba di Medan

Meskipun online, pihaknya juga memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa yang memiliki kepentingan di kampus. Salah satunya adalah terkait pengurusan skripsi dan sejenisnya.

“Ada yang namanya aktivitas prioritas yang berhubungan dengan keluluassn mahasiswa yang tidak bisa dilakukan secara daring, skripsi, tesis, tugas lab, studio, bengkel ini butuh mesin peralatan, kalau ini aktivitas prioritas yang berdampak pada kelualusan mahasiswa, perguruan tinggi bisa memberikan izin untuk datang,” ujar dia.

Nadiem menyebutkan bahwa pihaknya tidak ingin mengorbankan potensi setiap mahasiswa untuk lulus. Sebab, akan menciptakan permasalahan yang lain.

“Masih tidak perkenankan tatap muka dan datang ke kampus hanya individual (aktivitas prioritas) aja,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Ribuan Pelanggar Lalu Lintas Ditindak

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

spot_img

Kuliah Mulai Agustus 2020, Namun Masih Belajar Daring

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi akan dimulai sesuai tahun ajaran baru 2020/2021, yakni pada Agustus 2020. Namun, untuk sistem belajarnya masih dilakukan secara daring.

“Pendidikan tinggi, tahun ajaran di mulai Agustus 2020, tetapi pembelajaran di perguruan tinggi di semua zona masih digunakan secara daring,” ungkapnya.

Salah satu alasannya adalah untuk level perguruan tinggi lebih mudah mengadopsi dibandingkan jenjang pendidikan di bawahnya. Selain itu juga, pihaknya masih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para mahasiswa.

“Alasannya adalah universitas dapat mengadopsi pembelajaran jarak jauh lebih mudah, karena keselamatan nomor 1, makanya masih online, masih dilakukan secara daring,” tambahnya.

Baca Juga:  Jubir Ingatkan Tetap Waspada dan Disiplin Prokes

Meskipun online, pihaknya juga memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa yang memiliki kepentingan di kampus. Salah satunya adalah terkait pengurusan skripsi dan sejenisnya.

“Ada yang namanya aktivitas prioritas yang berhubungan dengan keluluassn mahasiswa yang tidak bisa dilakukan secara daring, skripsi, tesis, tugas lab, studio, bengkel ini butuh mesin peralatan, kalau ini aktivitas prioritas yang berdampak pada kelualusan mahasiswa, perguruan tinggi bisa memberikan izin untuk datang,” ujar dia.

Nadiem menyebutkan bahwa pihaknya tidak ingin mengorbankan potensi setiap mahasiswa untuk lulus. Sebab, akan menciptakan permasalahan yang lain.

“Masih tidak perkenankan tatap muka dan datang ke kampus hanya individual (aktivitas prioritas) aja,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Patkor Malindo Resmi Dibuka di Lantamal I

Editor: E Sulaiman

JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim mengatakan bahwa untuk jenjang pendidikan perguruan tinggi akan dimulai sesuai tahun ajaran baru 2020/2021, yakni pada Agustus 2020. Namun, untuk sistem belajarnya masih dilakukan secara daring.

“Pendidikan tinggi, tahun ajaran di mulai Agustus 2020, tetapi pembelajaran di perguruan tinggi di semua zona masih digunakan secara daring,” ungkapnya.

Salah satu alasannya adalah untuk level perguruan tinggi lebih mudah mengadopsi dibandingkan jenjang pendidikan di bawahnya. Selain itu juga, pihaknya masih memprioritaskan kesehatan dan keselamatan para mahasiswa.

“Alasannya adalah universitas dapat mengadopsi pembelajaran jarak jauh lebih mudah, karena keselamatan nomor 1, makanya masih online, masih dilakukan secara daring,” tambahnya.

Baca Juga:  Jika Hasil Autopsi Ulang Brigadir J Berbeda, Ini yang Akan Terjadi

Meskipun online, pihaknya juga memberikan fleksibilitas kepada mahasiswa yang memiliki kepentingan di kampus. Salah satunya adalah terkait pengurusan skripsi dan sejenisnya.

“Ada yang namanya aktivitas prioritas yang berhubungan dengan keluluassn mahasiswa yang tidak bisa dilakukan secara daring, skripsi, tesis, tugas lab, studio, bengkel ini butuh mesin peralatan, kalau ini aktivitas prioritas yang berdampak pada kelualusan mahasiswa, perguruan tinggi bisa memberikan izin untuk datang,” ujar dia.

Nadiem menyebutkan bahwa pihaknya tidak ingin mengorbankan potensi setiap mahasiswa untuk lulus. Sebab, akan menciptakan permasalahan yang lain.

“Masih tidak perkenankan tatap muka dan datang ke kampus hanya individual (aktivitas prioritas) aja,” tutupnya.

 

Sumber: Jawapos.com

Baca Juga:  Kubu AHY Gugat 10 Orang

Editor: E Sulaiman

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari