Sabtu, 23 November 2024
spot_img

“Cabut! Jangan Cuma Ditangguhkan”

Aksi massa besar-besaran yang dilakukan penduduk Hongkong membuahkan hasil. Pembahasan RUU ekstradisi dihentikan sementara. Tapi, perjuangan belum usai hingga RUU kontroversial itu dicabut sepenuhnya.

 

(RIAUPOS.CO) — CARRIE Lam harus menyerah. Setidaknya untuk saat ini. Sabtu (15/6) chief executive Hongkong itu terpaksa mengubah sikap. Dalam sesi konferensi pers, Lam berkata bahwa pembahasan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi akan dihentikan sementara. Padahal, sebelumnya dia kukuh melanjutkan pembahasan meski banyak yang menentang.

Pemimpin 62 tahun itu mengungkapkan, bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan perbedaan. Kenyataannya, massa tetap turun ke jalan dengan jumlah massif. Itu adalah aksi terbesar sejak Hongkong diserahkan Inggris ke Tiongkok 1997 lalu. Kericuhan tak terelakkan sehingga banyak yang luka-luka, termasuk pekerja media.

Baca Juga:  KPK Ajukan PK Lepasnya Syafruddin Temenggung dengan Bukti Baru

’’Saya sedih mengetahui kenyataan itu,’’ terang chief executive Hongkong ke-4 tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.

Karena itulah, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menangguhkan pembahasan RUU. Seharusnya pembahasan kedua di parlemen dijadwalkan bulan. Lam juga berjanji untuk berkomunikasi lagi dengan semua sektor masyarakat dan mendengar berbagai pandangan sebelum melanjutkan pembahasan.

’’Kami tidak berniat menetapkan batas waktu untuk hal ini,’’ terangnya.

Pemerintah akan melapor dan berkonsultasi dengan komite keamanan dewan legislatif lebih dulu sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Informasi penangguhan pembahasan RUU itu pertama muncul di media-media Cina seperti South Cina Morning Post, Now TV, TVB, dan RTHK. Semuanya mengutip sumber di pemerintahan Hongkong. Dilaporkan bahwa Lam menggelar rapat Jumat malam (14/6) dengan para penasihatnya. Di lain pihak, para pejabat di Cina juga menggelar rapat serupa di Shenzhen untuk memetakan situasi. (sha/c10/dos)

Baca Juga:  200-an Guru Ramaikan Virtual Edukasi Pencegahan Karhutla

Laporan Siti Aisyah, Hongkong

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin

Aksi massa besar-besaran yang dilakukan penduduk Hongkong membuahkan hasil. Pembahasan RUU ekstradisi dihentikan sementara. Tapi, perjuangan belum usai hingga RUU kontroversial itu dicabut sepenuhnya.

 

- Advertisement -

(RIAUPOS.CO) — CARRIE Lam harus menyerah. Setidaknya untuk saat ini. Sabtu (15/6) chief executive Hongkong itu terpaksa mengubah sikap. Dalam sesi konferensi pers, Lam berkata bahwa pembahasan rancangan undang-undang (RUU) ekstradisi akan dihentikan sementara. Padahal, sebelumnya dia kukuh melanjutkan pembahasan meski banyak yang menentang.

Pemimpin 62 tahun itu mengungkapkan, bahwa pemerintah sudah melakukan berbagai upaya untuk meminimalkan perbedaan. Kenyataannya, massa tetap turun ke jalan dengan jumlah massif. Itu adalah aksi terbesar sejak Hongkong diserahkan Inggris ke Tiongkok 1997 lalu. Kericuhan tak terelakkan sehingga banyak yang luka-luka, termasuk pekerja media.

- Advertisement -
Baca Juga:  SPNC Siap Kelola Blok Rokan Bersama Pertamina

’’Saya sedih mengetahui kenyataan itu,’’ terang chief executive Hongkong ke-4 tersebut seperti dikutip Agence France-Presse.

Karena itulah, pemerintah akhirnya memutuskan untuk menangguhkan pembahasan RUU. Seharusnya pembahasan kedua di parlemen dijadwalkan bulan. Lam juga berjanji untuk berkomunikasi lagi dengan semua sektor masyarakat dan mendengar berbagai pandangan sebelum melanjutkan pembahasan.

’’Kami tidak berniat menetapkan batas waktu untuk hal ini,’’ terangnya.

Pemerintah akan melapor dan berkonsultasi dengan komite keamanan dewan legislatif lebih dulu sebelum mengambil langkah selanjutnya.

Informasi penangguhan pembahasan RUU itu pertama muncul di media-media Cina seperti South Cina Morning Post, Now TV, TVB, dan RTHK. Semuanya mengutip sumber di pemerintahan Hongkong. Dilaporkan bahwa Lam menggelar rapat Jumat malam (14/6) dengan para penasihatnya. Di lain pihak, para pejabat di Cina juga menggelar rapat serupa di Shenzhen untuk memetakan situasi. (sha/c10/dos)

Baca Juga:  Mendulang Rezeki dari Keindahan Negeri

Laporan Siti Aisyah, Hongkong

>>>Selengkapnya baca Harian Riau Pos
Editor: Rindra Yasin

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari