Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Punya Penyakit Lambung, Hindari 3 Makanan Ini Terutama saat Sahur

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penderita penyakit asam lambung yang berpuasa disarankan untuk memilih makanan yang ramah untuk lambung, baik saat sahur maupun buka puasa.

Misalnya, rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak. Demikian dikemukakan dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam, pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.

"Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung. Lemak tinggi terdapat pada makanan bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging. Dapat memperberat cara kerja lambung, sehingga puasa menjadi tidak nyaman," ujar Ari, Jumat (16/4).

Makanan berjenis "clean food" seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur.

Baca Juga:  Lagu Kekeyi Bukan Boneka Dihapus dari Youtube, Ini Kata Rio Ramadhan

Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung. "Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa," jelas Ari.

"Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman," tambah Ari.

Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadan. Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.

"Inilah yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si penderita asam lambung," kata Ari.

Baca Juga:  Gelar Wisuda, IBTPI Terapkan Prokes

Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka.

"Setelah itu bisa salat maghrib dulu, selesai salat baru makan berat. Tujuannya ini supaya lambung tidak kaget, makanan secara bertahap tapi tetap tidak berlebihan," kata Ari.

"Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu," ujar Ari.

Rasa tidak nyaman itu dikatakan Ari biasanya hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, namun kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Penderita penyakit asam lambung yang berpuasa disarankan untuk memilih makanan yang ramah untuk lambung, baik saat sahur maupun buka puasa.

Misalnya, rebusan sayur atau makanan manis rendah lemak. Demikian dikemukakan dokter spesialis penyakit dalam (gastroenterologi) dari RSCM-FKUI Prof Dr dr Ari Fahrial Syam.

- Advertisement -

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini mengimbau untuk menghindari konsumsi makanan yang terasa asam, pedas, berlemak tinggi terutama pada saat sahur.

"Kurangi konsumsi makanan yang dapat memicu meningkatnya asam lambung. Lemak tinggi terdapat pada makanan bersantan, susu, jeroan, makanan yang digoreng, serta daging. Dapat memperberat cara kerja lambung, sehingga puasa menjadi tidak nyaman," ujar Ari, Jumat (16/4).

- Advertisement -

Makanan berjenis "clean food" seperti sayur yang direbus atau protein rendah lemak yang dikukus atau dibakar, serta makanan tanpa rasa pedas dan asam bisa menjadi pilihan sebagai menu sahur.

Baca Juga:  Gelar Wisuda, IBTPI Terapkan Prokes

Pasalnya, makanan yang berlemak, pedas serta asam hanya akan memperburuk kondisi lambung. "Konsumsi makanan tinggi lemak saat sahur dapat membebani lambung. Nantinya jam 8 pagi perut mulai terasa tidak nyaman, begah istilahnya. Jadi malah mengganggu ibadah puasa," jelas Ari.

"Kemudian saat berbuka, baru bisa konsumsi makanan berlemak seperti kolak, gulai atau rendang, tapi yang mindful ya, jangan berlebihan. Kalau mau konsumsi susu sebaiknya susu rendah lemak saja supaya aman," tambah Ari.

Selain itu kurangi konsumsi daging berlebihan pada bulan Ramadan. Pasalnya konsumsi daging berlebihan dapat meningkatkan kadar lemak di lambung sehingga proses pengosongan lambung menjadi terhambat.

"Inilah yang menyebabkan perut terasa tidak nyaman seperti begah. Intinya, pengendalian diri. Ibadah puasa Ramadhan tidak hanya mengajarkan kita untuk lebih rajin beribadah namun juga pengendalian diri. Ini bisa jadi obat mujarab bagi si penderita asam lambung," kata Ari.

Baca Juga:  DPR: Kok Ada Menyiram Tanpa Sengaja?

Ia menambahkan, makanan ringan atau jenis minuman manis rendah lemak bisa jadi pilihan menu berbuka.

"Setelah itu bisa salat maghrib dulu, selesai salat baru makan berat. Tujuannya ini supaya lambung tidak kaget, makanan secara bertahap tapi tetap tidak berlebihan," kata Ari.

"Kesimpulannya janganlah takut untuk berpuasa bagi para penderita penyakit GERD atau asam lambung. Kalau merasa lambung tidak nyaman, sehari sebelum puasa dan sebelum sahur bisa minum obat terlebih dahulu," ujar Ari.

Rasa tidak nyaman itu dikatakan Ari biasanya hanya terjadi tujuh hingga sepuluh hari di awal puasa, namun kemudian kondisi tubuh akan beradaptasi dan mulai nyaman menjalani puasa tanpa memerlukan bantuan obat.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari