Cuaca yang cerah membuat Opi (bukan nama sebenarnya) melipir ke sebuah warung makan. Bukan untuk memesan makan, melainkan memesan minum sambil menunggu temannya.
Meski ada menu di tempat makan tersebut, Opi mengabaikan itu. Ia langsung memesan teh tarik pada pelayan. Beruntung minuman tersebut ada.
Tak berapa lama pesanan pun datang. Opi seruput minum itu sampai tinggal setengah gelas. Kemudian, datanglah temannya Mali yang langsung memesan mi rebus plus teh es.
Opi pun menyambar ke pelayan, "Sekalian es kosong satu, ya kak?"
Merasa tak dihiraukan, Opi pun mengulang kalimat pesanan itu.
"Iya, Kak," jawab pelayan.
"Nah, gitu kan enak dijawab," celetuk Opi.
Pesanan pun datang, pelayan berujar, "Ini Kak pesanannya," katanya dengan muka polos.
Opi dan Mala sontak tercengang. Mereka kompakan mengatakan, "Alamaak! beneran es kosong, Kak? Airnya mana?"
Padahal sudah hal lumrah, jika di Pekanbaru memesan es kosong itu berisi batu es atau es kristal diisi air mineral. Namun, entah apa yang merasuki pikiran pelayan itu hingga hanya memberi es kristal saja tanpa air.
"Saya pikir memang beneran es aja untuk menambah di teh tarik itu," jawab pelayan itu sambil melirik ke gelas teh tarik Opi yang sudah tinggal sedikit.(s)