JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Warga merasakan guncangan lemah gempa dengan magnitudo 5,2. Parameter gempa terjadi pada Kamis (15/10/2020) pukul 11.59 WIB. Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan tersebut dari BPBD Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat.
Masyarakat di dua kabupaten tersebut merasakan guncangan gempa yang berada pada 22 km barat daya Meulaboh dan 45 km barat daya Nagan Raya, Provinsi Aceh. Informasi ini disampaikan Kepala Pusdalops BNPB RI Raditya Jati melalui keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, beberapa saat pascagempa.
“Berdasarkan pantauan di lapangan, gempa tidak menimbulkan kepanikan masyarakat,” katangan dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan lanjut Raditya Jati, gempa tersebut yang diukur dengan skala MMI untuk wilayah Aceh Barat Daya, Aceh Selatan dan Banda Aceh pada II MMI, Aceh Jaya III MMI dan Nagan Raya IV MMI. MMI atau Modified Mercalli Intensity merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
Parameter gempa mencatat gempa yang terjadi berada pada kedalaman 27 km. Berdasarkan pemodelan, titik gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.
Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi dengan kategori sedang hingga tinggi untuk bahaya gempa bumi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 23 kabupaten dengan luas 2,7 juta hektar berada pada kawasan kategori tersebut. Populasi terpapar yang tersebar di kabupaten tersebut berjumlah 3,69 juta jiwa.
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi
JAKARTA (RIAUPOS.CO) – Warga merasakan guncangan lemah gempa dengan magnitudo 5,2. Parameter gempa terjadi pada Kamis (15/10/2020) pukul 11.59 WIB. Pusat Pengendali Operasi (Pusdalops) BNPB menerima laporan tersebut dari BPBD Kabupaten Nagan Raya dan Aceh Barat.
Masyarakat di dua kabupaten tersebut merasakan guncangan gempa yang berada pada 22 km barat daya Meulaboh dan 45 km barat daya Nagan Raya, Provinsi Aceh. Informasi ini disampaikan Kepala Pusdalops BNPB RI Raditya Jati melalui keterangan resmi yang diterima Riaupos.co, beberapa saat pascagempa.
- Advertisement -
“Berdasarkan pantauan di lapangan, gempa tidak menimbulkan kepanikan masyarakat,” katangan dalam keterangan tertulis.
Sementara itu, Badan Meterologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menginformasikan lanjut Raditya Jati, gempa tersebut yang diukur dengan skala MMI untuk wilayah Aceh Barat Daya, Aceh Selatan dan Banda Aceh pada II MMI, Aceh Jaya III MMI dan Nagan Raya IV MMI. MMI atau Modified Mercalli Intensity merupakan satuan untuk mengukur kekuatan gempa bumi.
- Advertisement -
Parameter gempa mencatat gempa yang terjadi berada pada kedalaman 27 km. Berdasarkan pemodelan, titik gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.
Provinsi Aceh merupakan salah satu provinsi dengan kategori sedang hingga tinggi untuk bahaya gempa bumi. Berdasarkan analisis InaRISK, sebanyak 23 kabupaten dengan luas 2,7 juta hektar berada pada kawasan kategori tersebut. Populasi terpapar yang tersebar di kabupaten tersebut berjumlah 3,69 juta jiwa.
Laporan: Eka G Putra (Pekanbaru)
Editor: Rinaldi