Rabu, 18 September 2024

Apical Group Partisipasi Ekspor Pertanian ke Pasar Global

BALIKPAPAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mendukung ekspor pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Apical Group, salah satu produsen minyak kelapa sawit berkelanjutan yang tergabung dalam Grup Royal Golden Eagle berpartisipasi pada acara Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021 dari Indonesia ke pasar global yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual dari Istana Negara, Sabtu (14/8).

Pelepasan ekspor secara bersamaan ini merupakan inisiatif bersama antara Pemerintah Daerah Kalimantan Timur dan Kementrian Pertanian serta sektor usaha pertanian yang tergabung dari 17 pintu pengeluaran dalam rangkaian kegiatan merdeka ekspor 2021. Kegiatan yang dilakukan di kantor PT Kutai Refinery Nusantara ini sekaligus merupakan langkah nyata untuk membantu ekspor pertanian selama masa pandemi, meningkatkan ekspor UKM, menjaga kesetiaan pelanggan, meningkatkan investasi serta menumbuhkan ekonomi nasional pada tahun depan.

"Salah satu kunci perbaikan perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan ekspor, karena dapat menambah motivasi para petani kita sehingga memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dimana sisanya dapat digunakan untuk ekspor. Kita tidak boleh menyerah dan harus lebih jeli menggali potensi ekspor di daerah masing-masing. Masih banyak potensi ekspor yang sangat besar, akan tetapi perlu diintegrasikan dengan supply chain nasional dan global agar para petani lebih mudah mengekspor ke pasar global dalam bentuk barang jadi," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.

Presiden melanjutkan, saat ini ada sekitar 514 kabupaten dan kota di Indonesia dimana baru 293 kabupaten dan kota tergolong komoditas sentra pertanian eskpor. Kuncinya adalah proaktif, fokus dan menguasai teknologi untuk meningkatkan produktifitas melalui hilirisasi dan faktorisasi untuk memberikan nilai tambah, seiring dengan mekanisasi dan promosi sehingga potensi pasar semakin luas.

- Advertisement -
Baca Juga:  Sedih... Satu Menit Satu Nyawa Meninggal karena Corona di AS

Sementara itu, pihak Kementerian Pertanian menyatakan akan melakukan beberapa akselerasi ekspor produk pertanian. Diharapakan nantinya pada 2024 mendatang ekspor pertanian RI berlipat ganda hingga 3 kali nilai hari ini. Dalam mewujudkan hal itu, pihaknya mengaku akan berusaha mengembangkan beberapa produk yang potensial.

"Selama ini ekspor produk tani masih didominasi kelapa sawit. Kami sedang berusaha untuk mendorong ekspor produk pertanian selain kelapa sawit seperti porang, sarang wallet, lipan, maggot serta lainnya," tambah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

- Advertisement -

Apical Group sangat mendukung program ekspor pertanian, terutama untuk produk yang berhubungan dengan minyak kelapa sawit berkelanjutan. Sebagai salah satu pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia, Apical Group memiliki keunggulan strategi produksi untuk melayani kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke lebih dari 30 negara di dunia.

"Semoga partisipasi PT Kutai Refinery Nusantara (Apical Group) pada kegiatan ekspor ini dapat mendukung program pemerintah, yakni ekspor pertanian, sekaligus membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kami percaya kita semua dapat melalui kondisi pandemi ini jika kita saling mendukung," ujar Head of Social Security and License, M. Jaya Budiarsa.

Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Kalimantan Timur, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Pangdam VI Mulawarman, Kaploda Kalimantan Timur, Kajati Kalimantan Timur, Wali Kota Balikpapan, segenap jajaran Muspida wilayah Kalimantan Timur dan para pelaku ekspor lainnya.

Baca Juga:  Lia Eden Meninggal Dunia, Jenazah Dikremasi

Gubernur Kalimantan Timur, H Isran Noor menekankan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan pertanian yang membangun pertanian hingga memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan mampu memenuhi pasokan pasar global yang akan meningkatkan pertumbuhan investasi dan menumbuhkan ekonomi nasional di tahun 2021 yang akan datang.

"Demi turut serta mendorong prioritas perekonomian daerah dan suksesnya program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, kegiatan ini merupakan langkah konkrit kita dalam upaya peningkatan dan percepatan ekspor non migas di masa pandemi Covid-19. Maka penting bagi semua pemangku kepentingan seperti PT. Kutai Refinery Nusantara untuk menyukseskan program ini demi membantu pemulihan ekonomi dan produksi nasional,’’ pungkas Isran.

Pelepasan Ekspor dari Tujuh Belas Pintu
Pelepasan ekspor pada hari ini dilakukan oleh 17 pintu dari beberapa daerah di Indonesia, antara lain Surabaya dan wilayah lainnya di seluruh Indonesia secara serentak dengan total berat produk mencapai 627,4 juta ton.

Kalimantan Timur tergolong salah satu daerah yang memiliki nilai ekspor yang patut diapresiasi dengan hasil pertanian periode Januari-Juni 2021 sesuai catatan BPS memiliki nilai Rp.1.323.850.000 US Dollar atau senilai 18,533 Trilyun. Total Ekspor Kaltim Periode Januari – Juni 2021 adalah sebesar 8.958.800.000 USD.

Seluruh kegiatan ‘Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021’ ini sejalan dengan kerangka keberlanjutan dan filosfi business perusahaan Apical Group yang berdasarkan 5C’s, yaitu menciptakan kebaikan bagi masyarakat (community), pelanggan (customer), iklim (climate), negara (country) dan perusahaan (company).(nda)

Laporan: JPG (Balikpapan)

BALIKPAPAN (RIAUPOS.CO) – Dalam rangka mendukung ekspor pertanian dan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Apical Group, salah satu produsen minyak kelapa sawit berkelanjutan yang tergabung dalam Grup Royal Golden Eagle berpartisipasi pada acara Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021 dari Indonesia ke pasar global yang dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo secara virtual dari Istana Negara, Sabtu (14/8).

Pelepasan ekspor secara bersamaan ini merupakan inisiatif bersama antara Pemerintah Daerah Kalimantan Timur dan Kementrian Pertanian serta sektor usaha pertanian yang tergabung dari 17 pintu pengeluaran dalam rangkaian kegiatan merdeka ekspor 2021. Kegiatan yang dilakukan di kantor PT Kutai Refinery Nusantara ini sekaligus merupakan langkah nyata untuk membantu ekspor pertanian selama masa pandemi, meningkatkan ekspor UKM, menjaga kesetiaan pelanggan, meningkatkan investasi serta menumbuhkan ekonomi nasional pada tahun depan.

"Salah satu kunci perbaikan perekonomian nasional adalah dengan meningkatkan ekspor, karena dapat menambah motivasi para petani kita sehingga memenuhi kebutuhan dalam negeri. Dimana sisanya dapat digunakan untuk ekspor. Kita tidak boleh menyerah dan harus lebih jeli menggali potensi ekspor di daerah masing-masing. Masih banyak potensi ekspor yang sangat besar, akan tetapi perlu diintegrasikan dengan supply chain nasional dan global agar para petani lebih mudah mengekspor ke pasar global dalam bentuk barang jadi," ujar Presiden Joko Widodo dalam sambutannya.

Presiden melanjutkan, saat ini ada sekitar 514 kabupaten dan kota di Indonesia dimana baru 293 kabupaten dan kota tergolong komoditas sentra pertanian eskpor. Kuncinya adalah proaktif, fokus dan menguasai teknologi untuk meningkatkan produktifitas melalui hilirisasi dan faktorisasi untuk memberikan nilai tambah, seiring dengan mekanisasi dan promosi sehingga potensi pasar semakin luas.

Baca Juga:  Alfedri: Masyarakat Tingkatkan Pertahanan Tubuh dan Terapkan Pola PHBS

Sementara itu, pihak Kementerian Pertanian menyatakan akan melakukan beberapa akselerasi ekspor produk pertanian. Diharapakan nantinya pada 2024 mendatang ekspor pertanian RI berlipat ganda hingga 3 kali nilai hari ini. Dalam mewujudkan hal itu, pihaknya mengaku akan berusaha mengembangkan beberapa produk yang potensial.

"Selama ini ekspor produk tani masih didominasi kelapa sawit. Kami sedang berusaha untuk mendorong ekspor produk pertanian selain kelapa sawit seperti porang, sarang wallet, lipan, maggot serta lainnya," tambah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Apical Group sangat mendukung program ekspor pertanian, terutama untuk produk yang berhubungan dengan minyak kelapa sawit berkelanjutan. Sebagai salah satu pengekspor minyak kelapa sawit terbesar di Indonesia, Apical Group memiliki keunggulan strategi produksi untuk melayani kebutuhan pasar domestik dan ekspor ke lebih dari 30 negara di dunia.

"Semoga partisipasi PT Kutai Refinery Nusantara (Apical Group) pada kegiatan ekspor ini dapat mendukung program pemerintah, yakni ekspor pertanian, sekaligus membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Kami percaya kita semua dapat melalui kondisi pandemi ini jika kita saling mendukung," ujar Head of Social Security and License, M. Jaya Budiarsa.

Turut hadir pada acara tersebut Gubernur Kalimantan Timur, Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur, Pangdam VI Mulawarman, Kaploda Kalimantan Timur, Kajati Kalimantan Timur, Wali Kota Balikpapan, segenap jajaran Muspida wilayah Kalimantan Timur dan para pelaku ekspor lainnya.

Baca Juga:  Lia Eden Meninggal Dunia, Jenazah Dikremasi

Gubernur Kalimantan Timur, H Isran Noor menekankan, kegiatan ini merupakan bentuk apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan pertanian yang membangun pertanian hingga memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri dan mampu memenuhi pasokan pasar global yang akan meningkatkan pertumbuhan investasi dan menumbuhkan ekonomi nasional di tahun 2021 yang akan datang.

"Demi turut serta mendorong prioritas perekonomian daerah dan suksesnya program yang dicanangkan oleh Kementerian Pertanian, kegiatan ini merupakan langkah konkrit kita dalam upaya peningkatan dan percepatan ekspor non migas di masa pandemi Covid-19. Maka penting bagi semua pemangku kepentingan seperti PT. Kutai Refinery Nusantara untuk menyukseskan program ini demi membantu pemulihan ekonomi dan produksi nasional,’’ pungkas Isran.

Pelepasan Ekspor dari Tujuh Belas Pintu
Pelepasan ekspor pada hari ini dilakukan oleh 17 pintu dari beberapa daerah di Indonesia, antara lain Surabaya dan wilayah lainnya di seluruh Indonesia secara serentak dengan total berat produk mencapai 627,4 juta ton.

Kalimantan Timur tergolong salah satu daerah yang memiliki nilai ekspor yang patut diapresiasi dengan hasil pertanian periode Januari-Juni 2021 sesuai catatan BPS memiliki nilai Rp.1.323.850.000 US Dollar atau senilai 18,533 Trilyun. Total Ekspor Kaltim Periode Januari – Juni 2021 adalah sebesar 8.958.800.000 USD.

Seluruh kegiatan ‘Pelepasan Merdeka Ekspor Pertanian 2021’ ini sejalan dengan kerangka keberlanjutan dan filosfi business perusahaan Apical Group yang berdasarkan 5C’s, yaitu menciptakan kebaikan bagi masyarakat (community), pelanggan (customer), iklim (climate), negara (country) dan perusahaan (company).(nda)

Laporan: JPG (Balikpapan)

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari