Rabu, 18 September 2024

Cina Dipuji Setelah Ungkapkan Keinginan Damai dengan AS

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Cina sedang mencari cara untuk membuka dialog dengan Amerika Serikat (AS) terkait hubungan kedua negara yang memburuk akhir-akhir ini. Langkah ini dipandang akan mendinginkan suhu panas yang terus terjadi.

Apa yang dilakukan Cina itu  mendapat dukungan. Meski AS belakangan ini bersikap terlalu frontal, Cina berusaha mendinginkan dan mendamaikan suasana. Sikap Cina tersebut dipuji oleh mantan Menteri Luar Negeri Ekuador, Francisco Carrion.

“Saya memuji posisi Cina yang terbuka untuk dialog dan menemukan jalan keluar dari perbedaan antara kedua negara,” sebut Carrion seperti dilansir Xinhua.

Carrion menyebut Cina adalah negara yang cukup terampil, sabar, dan paham bagaimana menangani berbagai hal secara tenang. Carrion mengatakan dia setuju dengan pejabat tinggi Cina, Yang Jiechi, yang baru-baru ini menggarisbawahi pentingnya menjaga hubungan bilateral kedua negara untuk saling menghormati dan kerja sama produktif.

- Advertisement -

“Cina sangat hati-hati dan tenang,” tambah Carrion.

Sebelumnya, Yang Jiechi, anggota dari Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri dari Komite Sentral CPC, dalam sebuah artikel pada 7 Agustus meminta kedua belah pihak untuk mengembangkan hubungan bilateral berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas. Itu menjadi salah satu cara mempersatukan Cina dan AS dalam hubungan di jalur yang benar.

- Advertisement -
Baca Juga:  Ketika "Cendol Dawet" Menggema di Belakang Gedung Kura-Kura

“Mereka harus mengupayakan dialog, terutama antara dua kekuatan besar dunia, dengan menghormati kepentingan fundamental mereka,” kata Carrion.

Hanya saja, Carrion mengakui bahwa iklim politik saat ini di AS sedang tak menentu jelang Pilpres pada November 2020. Menurutnya, Presiden AS Donald Trump bisa menggunakan situasi terkait hubungan dengan Cina dalam kampanyenya.

“Trump mungkin menggunakan ketegangan dengan Cina, sebagai saingan AS, untuk mendapatkan poin dalam pemilihan presiden nanti,” kata Carrion.

Mantan diplomat yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Ekuador untuk Amerika Serikat tersebut mencatat bahwa sangat umum bagi para kandidat untuk mewujudkan citra nasionalisme sebagai cara untuk mempengaruhi pemilih dan mencari musuh di tengah situasi ketegangan tersebut.

Baca Juga:  PDIP Tak Beri Bantuan Hukum untuk I Nyoman Dhamantra

Sebagai bagian dari strategi itu, Gedung Putih telah mengadopsi sikap yang lebih antagonis terhadap Cina. Salah satunya mencampuri urusan dalam negeri Cina, termasuk Hongkong. 

“Campur tangan AS pada akhirnya tidak perlu dan tidak berguna karena situasi di Hongkong tergantung pada Cina untuk menyelesaikannya, bukan AS,” sebut Carrion.

Menurut Carrion, beberapa politisi AS berusaha merusak citra Cina.

 “Saya yakin ada sektor di AS yang sangat memperhatikan pertumbuhan dan daya saing Cina di berbagai bidang,” ungkapnya.

Cina disebut Carrion memiliki kehadiran yang sangat penting di pasar AS dan punya daya tawar investasi, seperti halnya AS di Cina. Situasi tersebut membuktikan ada hubungan perdagangan yang kuat antara keduanya. 

“Penting untuk menstabilkan hubungan demi kesejahteraan kedua negara dan seluruh dunia,” tegasnya.

Sumber: Jawapos.com/AFP/Xinhua
Editor: Hary B Koriun

BEIJING (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Cina sedang mencari cara untuk membuka dialog dengan Amerika Serikat (AS) terkait hubungan kedua negara yang memburuk akhir-akhir ini. Langkah ini dipandang akan mendinginkan suhu panas yang terus terjadi.

Apa yang dilakukan Cina itu  mendapat dukungan. Meski AS belakangan ini bersikap terlalu frontal, Cina berusaha mendinginkan dan mendamaikan suasana. Sikap Cina tersebut dipuji oleh mantan Menteri Luar Negeri Ekuador, Francisco Carrion.

“Saya memuji posisi Cina yang terbuka untuk dialog dan menemukan jalan keluar dari perbedaan antara kedua negara,” sebut Carrion seperti dilansir Xinhua.

Carrion menyebut Cina adalah negara yang cukup terampil, sabar, dan paham bagaimana menangani berbagai hal secara tenang. Carrion mengatakan dia setuju dengan pejabat tinggi Cina, Yang Jiechi, yang baru-baru ini menggarisbawahi pentingnya menjaga hubungan bilateral kedua negara untuk saling menghormati dan kerja sama produktif.

“Cina sangat hati-hati dan tenang,” tambah Carrion.

Sebelumnya, Yang Jiechi, anggota dari Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) dan Direktur Kantor Komisi Urusan Luar Negeri dari Komite Sentral CPC, dalam sebuah artikel pada 7 Agustus meminta kedua belah pihak untuk mengembangkan hubungan bilateral berdasarkan koordinasi, kerja sama, dan stabilitas. Itu menjadi salah satu cara mempersatukan Cina dan AS dalam hubungan di jalur yang benar.

Baca Juga:  Ketika "Cendol Dawet" Menggema di Belakang Gedung Kura-Kura

“Mereka harus mengupayakan dialog, terutama antara dua kekuatan besar dunia, dengan menghormati kepentingan fundamental mereka,” kata Carrion.

Hanya saja, Carrion mengakui bahwa iklim politik saat ini di AS sedang tak menentu jelang Pilpres pada November 2020. Menurutnya, Presiden AS Donald Trump bisa menggunakan situasi terkait hubungan dengan Cina dalam kampanyenya.

“Trump mungkin menggunakan ketegangan dengan Cina, sebagai saingan AS, untuk mendapatkan poin dalam pemilihan presiden nanti,” kata Carrion.

Mantan diplomat yang juga pernah menjabat sebagai Duta Besar Ekuador untuk Amerika Serikat tersebut mencatat bahwa sangat umum bagi para kandidat untuk mewujudkan citra nasionalisme sebagai cara untuk mempengaruhi pemilih dan mencari musuh di tengah situasi ketegangan tersebut.

Baca Juga:  KPK Perpanjang Penahanan Bupati Bengkalis

Sebagai bagian dari strategi itu, Gedung Putih telah mengadopsi sikap yang lebih antagonis terhadap Cina. Salah satunya mencampuri urusan dalam negeri Cina, termasuk Hongkong. 

“Campur tangan AS pada akhirnya tidak perlu dan tidak berguna karena situasi di Hongkong tergantung pada Cina untuk menyelesaikannya, bukan AS,” sebut Carrion.

Menurut Carrion, beberapa politisi AS berusaha merusak citra Cina.

 “Saya yakin ada sektor di AS yang sangat memperhatikan pertumbuhan dan daya saing Cina di berbagai bidang,” ungkapnya.

Cina disebut Carrion memiliki kehadiran yang sangat penting di pasar AS dan punya daya tawar investasi, seperti halnya AS di Cina. Situasi tersebut membuktikan ada hubungan perdagangan yang kuat antara keduanya. 

“Penting untuk menstabilkan hubungan demi kesejahteraan kedua negara dan seluruh dunia,” tegasnya.

Sumber: Jawapos.com/AFP/Xinhua
Editor: Hary B Koriun

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari