Sabtu, 23 November 2024
spot_img

Berdayakan Warga, Ubah Sampah Plastik Jadi Paving Block

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) bekerja sama dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak) membina dan mendampingi Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BS PPB) yang berada di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan antara lain studi banding ke Bank Sampah di Malang, Jawa Timur, sosialisasi kepada masyarakat, pelatihan pembuatan kompos dan yang terbaru adalah pelatihan pembuatan paving block dari bahan baku sampah plastik.

Pelatihan paving block ini berlangsung di Bank Sampah Pematang Pudu Bersih Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis pada hari Selasa 4 Agustus 2020 dan langsung dipandu oleh Prama Widayat tim dosen Unilak.

Pelatihan tersebut bertujuan memanfaatkan sampah plastik yang selama ini terbuang dan tidak ada nilainya.

"Kalaupun mau dibentuk menjadi kerajinan tangan, hasilnya tidak bagus lagi. Sampah-sampah itu berupa kantong plastik atau bungkus makanan yang sudah robek, bungkus deterjen, label makanan dan minuman, styrofoam, sedotan plastik, botol minuman suplemen, atau puntung rokok. Semua itu hampir dikatakan tidak ada nilai jualnya di bank sampah. Sehingga, selama ini kurang diperhatikan dan cenderung mengotori lingkungan sekitar," kata dosen Unilak, Prama Widayat yang juga sebagai koordinator.

Baca Juga:  Pelantikan Jokowi 19 Oktober, Dimajukan Sehari

Menurutnya dengan begitu, Program Bank Sampah PT CPI dan Unilak berinisiatif memanfaatkan sampah-sampah tersebut untuk dijadikan paving block. Kegiatan pelatihan ini mengundang sekolah-sekolah yang menjadi mitra Bank Sampah Pematang Pudu Bersih di Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan. Tampak juga hadir Sekretaris Camat Mandau, Lurah Pematang Pudu dan UPTD Persampahan Duri.

Untuk mencetak 1 paving block, dijelaskannya, butuh1 kg sampah plastik dan 2 ons pasir sebagai campurannya. Cara membuatnya ada dua opsi yang pertama, memasak di dalam dandang ukuran sedang dan kemudian masukkan sekitar 200 mililiter oli bekas.

Lantas, masukkan 1 kg plastik secara perlahan dan aduk hingga mencair semuanya sekitar 30 menit. Setelah mencair semuanya, masukkan pasir sebanyak 2 ons dan aduk secara merata, selanjutnya masukkan ke dalam cetakan yang sudah disediakan.

Baca Juga:  Alasan Anak, Aldi Taher Ingin Rujuk dengan Mantan

"Cetakan bisa berupa segi enam atau segi empat sebagaimana cetakan paving block," jelasnya.

Opsi cara kedua, sampah plastik sebanyak 1 kg tersebut dimasukkan dalam kuali besar dan dibakar langsung dalam kuali. Sampah tersebut dibakar perlahan-lahan sehingga nanti habis terbakar dan berbentuk seperti bubur.

"Kemudian campur dengan pasir sebanyak 2 ons sebagai campuran agar nantinya paving block tersebut tidak licin, dengan begitu sampah berhasil diberdayakan menjadi lebih bermanfaat," katanya.

Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) bekerja sama dengan Universitas Lancang Kuning (Unilak) membina dan mendampingi Bank Sampah Pematang Pudu Bersih (BS PPB) yang berada di Kelurahan Pematang Pudu, Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis.

Rangkaian kegiatan yang sudah dilakukan antara lain studi banding ke Bank Sampah di Malang, Jawa Timur, sosialisasi kepada masyarakat, pelatihan pembuatan kompos dan yang terbaru adalah pelatihan pembuatan paving block dari bahan baku sampah plastik.

- Advertisement -

Pelatihan paving block ini berlangsung di Bank Sampah Pematang Pudu Bersih Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis pada hari Selasa 4 Agustus 2020 dan langsung dipandu oleh Prama Widayat tim dosen Unilak.

Pelatihan tersebut bertujuan memanfaatkan sampah plastik yang selama ini terbuang dan tidak ada nilainya.

- Advertisement -

"Kalaupun mau dibentuk menjadi kerajinan tangan, hasilnya tidak bagus lagi. Sampah-sampah itu berupa kantong plastik atau bungkus makanan yang sudah robek, bungkus deterjen, label makanan dan minuman, styrofoam, sedotan plastik, botol minuman suplemen, atau puntung rokok. Semua itu hampir dikatakan tidak ada nilai jualnya di bank sampah. Sehingga, selama ini kurang diperhatikan dan cenderung mengotori lingkungan sekitar," kata dosen Unilak, Prama Widayat yang juga sebagai koordinator.

Baca Juga:  Dari Festival Bagholek Godang Pulau Belimbing

Menurutnya dengan begitu, Program Bank Sampah PT CPI dan Unilak berinisiatif memanfaatkan sampah-sampah tersebut untuk dijadikan paving block. Kegiatan pelatihan ini mengundang sekolah-sekolah yang menjadi mitra Bank Sampah Pematang Pudu Bersih di Kecamatan Mandau dan Bathin Solapan. Tampak juga hadir Sekretaris Camat Mandau, Lurah Pematang Pudu dan UPTD Persampahan Duri.

Untuk mencetak 1 paving block, dijelaskannya, butuh1 kg sampah plastik dan 2 ons pasir sebagai campurannya. Cara membuatnya ada dua opsi yang pertama, memasak di dalam dandang ukuran sedang dan kemudian masukkan sekitar 200 mililiter oli bekas.

Lantas, masukkan 1 kg plastik secara perlahan dan aduk hingga mencair semuanya sekitar 30 menit. Setelah mencair semuanya, masukkan pasir sebanyak 2 ons dan aduk secara merata, selanjutnya masukkan ke dalam cetakan yang sudah disediakan.

Baca Juga:  Mahasiswa: Terima Kasih Pak Polisi...

"Cetakan bisa berupa segi enam atau segi empat sebagaimana cetakan paving block," jelasnya.

Opsi cara kedua, sampah plastik sebanyak 1 kg tersebut dimasukkan dalam kuali besar dan dibakar langsung dalam kuali. Sampah tersebut dibakar perlahan-lahan sehingga nanti habis terbakar dan berbentuk seperti bubur.

"Kemudian campur dengan pasir sebanyak 2 ons sebagai campuran agar nantinya paving block tersebut tidak licin, dengan begitu sampah berhasil diberdayakan menjadi lebih bermanfaat," katanya.

Laporan: Panji A Syuhada (Pekanbaru)

Editor: Eka G Putra

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari