JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Saat berbuka puasa lebih enak jika menyantap menu yang berkuah. Setelah menahan lapar dan dahaga seharian, menu kuah bisa membuat energi seseorang pulih kembali.
Executive Chef Aston Priority Simatupang Hotel Jakarta Selatan, Chef Joko Hendrasto menjelaskan setiap daerah di Indonesia pasti memiliki menu soto. Salah satu soto yang selalu ada di hati pencinta kuliner adalah soto mi.
"Soto mi itu di Bogor ada, di Jakarta ada," kata Chef Joko kepada JawaPos.com baru-baru ini.
Lalu apa bedanya? Menurut Chef Joko, kuah soto mi dari Jakarta lebih keruh, sedangkan dari Bogor lebih bening.
"Lebih bening Bogor. Kalau Jakarta lebih keruh tapi kaldunya strong pakai beberapa tulang. Dan kalau bisa memang memilih dagingnya harus sandung lamur biar menambah cita rasa," katanya.
Bagaimana cara membuatnya?
Bahan:
500 gram daging sandung lamur
250 gram kikil sapi, rebus, potong dadu
2000 cc air
250 gram mi basah
250 gram bihun basah
250 gram kol, iris halus,
4 buah tomat, iris halus
3 sendok makan minyak goreng
Bumbu yang dihaluskan:
8 siung bawang putih
10 buah bawang merah
3 buah cabai merah
1 sendok teh garam
6 buah kemiri
1 sendok teh merica bubuk
1 sendok teh udang kering atau ebi
Untuk pelengkap:
1 batang daun bawang dan 1 batang daun seledri, iris halus
Lumpia atau risol goreng
Bawang goreng
Emping goreng
Sambal
Cuka
Kecap manis
Cara membuat:
1. Rebus daging sandung lamur dengan 1 sendok makan garam dalam panci tertutup hingga empuk. Keluarkan dagingnya, iris dadu, tiriskan.
2. Tumis semua bumbu, masukkan ke kaldu, masak hingga kaldu mendidih. Biarkan di atas api kecil 15 menit hingga daging lunak. Angkat.
3. Tempatkan mi basah dan bihun basah, irisan kol, tomat, irisan daging, dan kikil dalam mangkuk. Siram dengan kuah soto. Taburi irisan daun bawang, seledri, dan bawang goreng serta bahan pelengkap lainnya dalam tempat terpisah.
Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi