Minggu, 10 November 2024

Panglima TNI Siap Kerahkan 90.000 Personel

- Advertisement -

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta penambahan anggaran sebesar Rp 3,2 triliun. Permintaan itu disampaikannya kepada para anggota dewan untuk tujuan penanganan virus corona di Tan‎ah Air.

"Dalam kesempatan ini saya sampaikan kebutuhan anggaran yang belum terdukung sebesar Rp 3.2 triliun," ujar Hadi dalam rapat dengan Komisi I DPR secara virtual, Rabu ‎(15/4).

- Advertisement -

Hadi merinci, jika nantinya anggaran tersebut disetujui. Maka anggaran sebesar Rp 1,4 triliun akan dialokasikan untuk pengerahan 90.000 personel TNI. Mereka akan membantu pemerintah dalam penanganan virus corona selama 150 hari ke depan.

Kemudian Rp 1,8 triliun akan digunakan untuk kebutuhan alat kesehatan di 109 rumah sakit milik TNI. Nantinya 109 rumah sakit tersebut akan difungsikan sebagai RS darurat penangnan virus corona.

Baca Juga:  Wabah Corona, Larangan Mudik Dibahas Pemerintah

"Jadi anggarannya untuk memenuhi kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit untuk kesiapan penanganan Covid-19," katanya.

- Advertisement -

Selain itu, Hadi juga memaparkan pengalihan atau refocusing anggaran TNI tahun 2020 untuk penanganan virus Korona sebesar Rp 196.8 miliar. Rinciannya dari Mabes TNI sebesar Rp 25.7 miliar, TNI AD Rp 39.9 miliar, TNI AL Rp 64.5 miliar, dan TNI AU Rp 69.5 miliar.

"Jadi itu rincian refocusing yang telah TNI lakukan untuk penanganan virus corona," ungkapnya.

Hadi juga menjelaskan, pengalihan anggaran TNI AD antara lain digunakan untuk membeli alat pelindung diri (APD), rapid test COVID-19, swab, dan wireless smart helmet with mass temperature screening.

Kemudian pengalihan anggaran TNI AL digunakan untuk peningkatan atau pengadaan fasilitas dan sarana prasarana di RS. Pasir Angin dan ruang isolasi, alat bantu pernapasan, APD, reagen rapid test COVID-19, insentif tenaga medis, dan bahan baku sanitizer.

Baca Juga:  DPR Kritik Keras Menag Fachrul Razi Kerap Bikin Gaduh

Selanjutnya pengalihan anggaran di TNI AU digunakan untuk insentif tenaga kesehatan di RSPAU dr. Hardjolukito, RSAU dr. Moh. Salamun, RSAU dr. Esnawan Antariksa. Selain itu untuk APD, test kit, PCR, dan APD laboratorium.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto meminta penambahan anggaran sebesar Rp 3,2 triliun. Permintaan itu disampaikannya kepada para anggota dewan untuk tujuan penanganan virus corona di Tan‎ah Air.

"Dalam kesempatan ini saya sampaikan kebutuhan anggaran yang belum terdukung sebesar Rp 3.2 triliun," ujar Hadi dalam rapat dengan Komisi I DPR secara virtual, Rabu ‎(15/4).

- Advertisement -

Hadi merinci, jika nantinya anggaran tersebut disetujui. Maka anggaran sebesar Rp 1,4 triliun akan dialokasikan untuk pengerahan 90.000 personel TNI. Mereka akan membantu pemerintah dalam penanganan virus corona selama 150 hari ke depan.

Kemudian Rp 1,8 triliun akan digunakan untuk kebutuhan alat kesehatan di 109 rumah sakit milik TNI. Nantinya 109 rumah sakit tersebut akan difungsikan sebagai RS darurat penangnan virus corona.

- Advertisement -
Baca Juga:  DPR Kritik Keras Menag Fachrul Razi Kerap Bikin Gaduh

"Jadi anggarannya untuk memenuhi kebutuhan alat-alat kesehatan rumah sakit untuk kesiapan penanganan Covid-19," katanya.

Selain itu, Hadi juga memaparkan pengalihan atau refocusing anggaran TNI tahun 2020 untuk penanganan virus Korona sebesar Rp 196.8 miliar. Rinciannya dari Mabes TNI sebesar Rp 25.7 miliar, TNI AD Rp 39.9 miliar, TNI AL Rp 64.5 miliar, dan TNI AU Rp 69.5 miliar.

"Jadi itu rincian refocusing yang telah TNI lakukan untuk penanganan virus corona," ungkapnya.

Hadi juga menjelaskan, pengalihan anggaran TNI AD antara lain digunakan untuk membeli alat pelindung diri (APD), rapid test COVID-19, swab, dan wireless smart helmet with mass temperature screening.

Kemudian pengalihan anggaran TNI AL digunakan untuk peningkatan atau pengadaan fasilitas dan sarana prasarana di RS. Pasir Angin dan ruang isolasi, alat bantu pernapasan, APD, reagen rapid test COVID-19, insentif tenaga medis, dan bahan baku sanitizer.

Baca Juga:  Wabah Corona, Larangan Mudik Dibahas Pemerintah

Selanjutnya pengalihan anggaran di TNI AU digunakan untuk insentif tenaga kesehatan di RSPAU dr. Hardjolukito, RSAU dr. Moh. Salamun, RSAU dr. Esnawan Antariksa. Selain itu untuk APD, test kit, PCR, dan APD laboratorium.

Sumber: JawaPos.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari