JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Kemarin (14/4) sudah satu bulan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dibentuk Presiden Joko Widodo (Jokowi). Kepala Gugus Tugas Pecepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengaku telah mengorganisir penanganan Covid-19. Di sisi lain, kemarin juga jumlah tertinggi angka kematian akibat virus tersebut.
Kemarin, Doni menyatakan bahwa bantuan untuk tenaga medis telah dialokasikan. Ada 725 ribu baju alat pelindung diri (APD), 13 juta masker bedah, dan 150 ribu masker N95 yang didistribusikan. ”Tim Gugus Tugas dibantu tim riset dari perguruan tinggi dan dunia usaha sedang berusaha memproduksi APD yang berbasis lokal dan sertifikasi WHO,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Doni optimis Indonesia bisa memproduksi ventilator. Untuk pengujian, Kepala BNPB itu mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah laboratorium juga terus ditingkatkan. Mulanya Indonesia hanya memiliki tiga laboratorium yang bisa meneliti sampel Covid-19. Ditargetkan aka nada 78 unit laboratorium yang nantinya bisa meneliti sampel Covid-19.
”Telah didistribusikan juga 800 ribu rapit test seluruh Indonesia,” katanya.
Peningkatan layanan juga dilakukan dengan memperbayak rumah sakit. Awalnya, pemerintah menyediakan 132 rumah sakit. Sekarang jumlahnya mencapai 635 rumah sakit dengan 1.515 ruan isolasi. Rumah sakit rujukan ini digunakan untuk pasien gawat dan kritis. Sedangkan pasien dengan gejala ringan, pemerintah telah membuat rumah sakit darurat di Wisma Atlet Kemayoran, Jakarta. Di rumah sakit darurat tersebut dapat menampung 2.500 orang. Tempat lainnya adalah di Pulau Galang, Batam, dan tempat observasi di Natuna.
Selanjutnya, Juru Bicara Pemerintah untuk Covid-19 Ahmad Yurianto menyatakan bahwa per kemarin ada 32 laboratorium yang dapat menguji sampel Covid-19. Dari laboratorium tersebut, sudah teruji 33 ribu sampel. ”Sejak 13 April hingga hari ini (kemarin, red) ada tambahan kasus positif sebanyak 282 orang, pasien sembuh bertambah 46 orang, dan jumlah yang meninggal 60 orang,” tuturnya.
Jumalh pasien meninggal ini yang terbanyak selama pemerintah mengumumkan kasus Covid-19. Sebelumnya, jumlah yang diumumkan selalu dibawah angka 50 orang. ”Ini berarti penularan luar masih terjadi karena masih ada positif namun tanpa gejala yang ini sumber penularan. Kedua masih ada kelompok masyarakat yang rentan tertular,” ujarnya.
Hingga kemarin sudah ada sepuluh kabupaten/kota yang ditetapkan sebagai kawasan PSBB). Yuri berharap agar ada integrasi dari tingkat desa hingga pusat dalam penanganan Covid-19 ini.(lyn/jpg)