Selasa, 15 Juli 2025

Soal Banjir, Kenapa Siriknya Hanya ke Pak Anies?

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi heran dengan pihak yang menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur setelah peristiwa banjir di Jakarta pada awal tahun 2020.

Dia menilai, pihak penuntut memiliki sifat sirik ketika menyampaikan aspirasinya.

"Kenapa siriknya hanya ke Pak Anies?" tanya Suhaimi, Rabu (15/1).

Dia menuturkan, urusan banjir di Jakarta tidak hanya tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah pusat juga harus bertanggung jawab atas persoalan banjir Jakarta.

Setidaknya, kata dia, pemerintah pusat bisa melakukan koordinasi dengan Bogor dan Depok atas masalah banjir di Jakarta. Sebagaian besar kasus banjir di Jakarta karena limpahan air dari dua wilayah tersebut.

Baca Juga:  Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Kota Dumai Nihil

"Kenapa enggak pusat yang turun. Kalau hanya Pak Anies, yang lainnya juga dituntut turun dong," ucap politikus PKS itu.

Saat disinggung kinerja menanggulangi banjir, Suhaimi mengacungi jempol untuk Anies. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap sudah melakukan berbagai cara agar Jakarta terbabas dari banjir.

"Kalau soal penanganan banjir. Saya kira Pak Anies sudah berusaha secara maksimal. Jadi, untuk melakukan penanganan, baik sebelum atau pascabanjir," timpal dia.

Sebelumnya, ratusan massa dari Jakarta Bergerak menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). Aksi ini sebagai buntut kekecewaan massa karena Anies Baswedan dianggap gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga:  Pos Idulfitri di Lima Lokasi

Dalam aksi ini, massa membawa sejumlah narasi yang intinya mendorong Anies Baswedan dimakzulkan. Satu di antaranya, narasi muncul dari poster yang dibawa oleh massa.

Dalam sebuah poster, terdapat foto Anies Baswedan mengenakan pakaian berwarna putih. Di samping foto itu, terdapat tulisan berbahasa Inggris "Impeach Him".

Selain dari poster, seorang orator bernama Dewi Tanjung juga mengungkapkan narasi untuk meminta Anies dimakzulkan. Menurut dia, seorang pejabat bisa dimakzulkan jika tidak bekerja nyata bagi rakyat.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi heran dengan pihak yang menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur setelah peristiwa banjir di Jakarta pada awal tahun 2020.

Dia menilai, pihak penuntut memiliki sifat sirik ketika menyampaikan aspirasinya.

"Kenapa siriknya hanya ke Pak Anies?" tanya Suhaimi, Rabu (15/1).

Dia menuturkan, urusan banjir di Jakarta tidak hanya tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah pusat juga harus bertanggung jawab atas persoalan banjir Jakarta.

Setidaknya, kata dia, pemerintah pusat bisa melakukan koordinasi dengan Bogor dan Depok atas masalah banjir di Jakarta. Sebagaian besar kasus banjir di Jakarta karena limpahan air dari dua wilayah tersebut.

- Advertisement -
Baca Juga:  Safari Ramadan di Bengkalis, Gubri Serahkan Berbagai Bantuan

"Kenapa enggak pusat yang turun. Kalau hanya Pak Anies, yang lainnya juga dituntut turun dong," ucap politikus PKS itu.

Saat disinggung kinerja menanggulangi banjir, Suhaimi mengacungi jempol untuk Anies. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap sudah melakukan berbagai cara agar Jakarta terbabas dari banjir.

- Advertisement -

"Kalau soal penanganan banjir. Saya kira Pak Anies sudah berusaha secara maksimal. Jadi, untuk melakukan penanganan, baik sebelum atau pascabanjir," timpal dia.

Sebelumnya, ratusan massa dari Jakarta Bergerak menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). Aksi ini sebagai buntut kekecewaan massa karena Anies Baswedan dianggap gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga:  Babinsa Berbagi Kuota untuk Siswa

Dalam aksi ini, massa membawa sejumlah narasi yang intinya mendorong Anies Baswedan dimakzulkan. Satu di antaranya, narasi muncul dari poster yang dibawa oleh massa.

Dalam sebuah poster, terdapat foto Anies Baswedan mengenakan pakaian berwarna putih. Di samping foto itu, terdapat tulisan berbahasa Inggris "Impeach Him".

Selain dari poster, seorang orator bernama Dewi Tanjung juga mengungkapkan narasi untuk meminta Anies dimakzulkan. Menurut dia, seorang pejabat bisa dimakzulkan jika tidak bekerja nyata bagi rakyat.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos
spot_img

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari

JAKARTA (RIAUPOS.CO) —  Anggota DPRD DKI Jakarta Abdurrahman Suhaimi heran dengan pihak yang menuntut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mundur setelah peristiwa banjir di Jakarta pada awal tahun 2020.

Dia menilai, pihak penuntut memiliki sifat sirik ketika menyampaikan aspirasinya.

"Kenapa siriknya hanya ke Pak Anies?" tanya Suhaimi, Rabu (15/1).

Dia menuturkan, urusan banjir di Jakarta tidak hanya tanggung jawab Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pemerintah pusat juga harus bertanggung jawab atas persoalan banjir Jakarta.

Setidaknya, kata dia, pemerintah pusat bisa melakukan koordinasi dengan Bogor dan Depok atas masalah banjir di Jakarta. Sebagaian besar kasus banjir di Jakarta karena limpahan air dari dua wilayah tersebut.

Baca Juga:  Penambahan Kasus Positif Covid-19 di Kota Dumai Nihil

"Kenapa enggak pusat yang turun. Kalau hanya Pak Anies, yang lainnya juga dituntut turun dong," ucap politikus PKS itu.

Saat disinggung kinerja menanggulangi banjir, Suhaimi mengacungi jempol untuk Anies. Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap sudah melakukan berbagai cara agar Jakarta terbabas dari banjir.

"Kalau soal penanganan banjir. Saya kira Pak Anies sudah berusaha secara maksimal. Jadi, untuk melakukan penanganan, baik sebelum atau pascabanjir," timpal dia.

Sebelumnya, ratusan massa dari Jakarta Bergerak menggelar aksi di area Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa (14/1). Aksi ini sebagai buntut kekecewaan massa karena Anies Baswedan dianggap gagal menjadi Gubernur DKI Jakarta.

Baca Juga:  Lansia Mudah Drop, Waspadai Penyebab Ini

Dalam aksi ini, massa membawa sejumlah narasi yang intinya mendorong Anies Baswedan dimakzulkan. Satu di antaranya, narasi muncul dari poster yang dibawa oleh massa.

Dalam sebuah poster, terdapat foto Anies Baswedan mengenakan pakaian berwarna putih. Di samping foto itu, terdapat tulisan berbahasa Inggris "Impeach Him".

Selain dari poster, seorang orator bernama Dewi Tanjung juga mengungkapkan narasi untuk meminta Anies dimakzulkan. Menurut dia, seorang pejabat bisa dimakzulkan jika tidak bekerja nyata bagi rakyat.

Sumber: Jpnn.com
Editor: Erizal

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari