PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar mendukung pelaksanaan Festival Subayang 2020 di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
Pendekatan pemberdayaan masyarakat melalui ekowisata diyakini akan menjadi mitra strategis untuk membantu pemerintah menjaga kelestarian Suaka Margasatwa Rimbang Baling yang menjadi lingkar lokasi pelaksanaan Festival Subayang setiap tahunnya.
"Festival Subayang sebagai agenda pariwisata di Provinsi Riau memberi arti penting untuk ikut menjaga SM Rimbang Baling. Ekowisata dapat meningkatkan ekonomi masyarakat, dan kreatifitas masyarakat hidup selaras dengan alam seperti ini perlu didukung," kata Menteri Siti saat menerima Ketua Panitia Festival Subayang, Dody Rasyid Amin, Jumat (13/11/2020) malam.
Menteri Siti juga mendukung agar komunitas ekowisata terus memperkuat organisasinya. Karena saat ini dengan hadirnya UU Cipta Kerja, akan ada kemudahan-kemudahan untuk ekonomi kreatif masyarakat termasuk di dalamnya pengembangan ekowisata.
"Nanti komunitas ekowisata di sekitar SM Rimbang Baling akan didampingi untuk mendapatkan pelatihan dan pengetahuan mengembangkan ekowisata mereka, akan kita ajak studI banding ke lokasi ekowisata yang sudah berhasil lainnya," kata Menteri Siti.
Dalam kesempatan ini Menteri Siti Nurbaya memberikan dukungan kepada panitia untuk kelancaran acara Festival Subayang sebesar Rp50 juta, dan Bantuan Pengembangan Perhutanan Sosial Nusantara (Bang Pesona) senilai Rp50 juta.
Dody Rasyid Amin mengatakan dukungan yang didapat dari Menteri LHK Siti Nurbaya menjadi tonggak kuat dan menginspirasi pihaknya untuk lebih semangat lagi menggerakkan ekowisata.
"Dengan bantuan dari Ibu Menteri kami bisa punya infrastruktur pendukung untuk ekowisata, terutama untuk mensukseskan Festival Subayang tahun ini dan di masa yang akan datang," kata Dody.
Dukungan dari Menteri LHK Siti Nurbaya kata Dody, juga semakin membuka peluang kerja dan usaha, sehingga masyarakat di sekitar SM Rimbang Baling bisa memiliki alternatif ekonomi lainnya. Pariwisata juga diyakini menjadi salah satu cara untuk memerangi illegal loging yang masih terjadi di SM Rimbang Baling.
"Bantuan dan perhatian dari Ibu Menteri ini adalah awal sejarah eko wisata akar rumput untuk bangkit dan berkembang. Kami sangat berterimakasih atas perhatian Ibu Menteri yang luar biasa pada Festival Subayang," kata Dody.
Sungai Subayang yang membelah kawasan SM Rimbang Baling menjadi pusat sentral kegiatan Festival Subayang. Acara berlangsung dari tanggal 14-15 November. Rangkaian acaranya antara lain explore destinasi batu dinding, panggung seni budaya, field trip Subayang, prosesi budaya bukit harimau, makan bajambau, prosesi budaya semah rantau, dan panen lubuk larangan.
Seluruh acara mengedepankan protokol kesehatan Covid-19 dengan melibatkan peserta yang terbatas.
Bukit Rimbang Bukit Baling memiliki fungsi suaka margasatwa dan sumber mata air yang perlu dibina kelestariannya. Ditetapkan sebagai kawasan suaka margsatwa dan memiliki luas 141.226,25 hektare di Kabupaten Kampar dan Kabupaten Kuantan Singingi.
Editor: Hary B Koriun