Rabu, 11 September 2024

Virus Corona Membelah Diri dengan Cepat di Tenggorokan Manusia

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Virus berkembang biak dengan cara membelah diri. Virus corona jenis baru, membelah diri dengan cepat di tenggorokan manusia hingga akhirnya menularkan ke orang lain.

Para ilmuwan di Jerman menyebut bahwa virus corona yang menyebabkan Covid-19 dapat dengan cepat membelah diri di dalam tenggorokan manusia. Kondisi itu membuat virus itu jauh lebih agresif daripada virus Sars untuk ditularkan dari satu orang ke orang lain.

Penelitian itu diterbitkan di Nature pada 1 April, dilakukan oleh tim dari Berlin, Munich dan Cambridge. Penelitian dilakukan berdasarkan pada perawatan klinis pada 9 pasien Covid-19.

Temuan menunjukkan bahwa virus corona jenis baru dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan cairan atau droplet. Menurut tim yang dipimpin oleh Christian Drosten dari Charite University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Klinik Schwabing di Munich itu, menguatkan bahwa pentingnya penggunaan masker bagi siapapun.

- Advertisement -
Baca Juga:  Pasien ISPA Capai 261 Kasus

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengakui bahwa penggunaan masker wajah oleh warga di seluruh dunia dapat membantu menghentikan penularan dari manusia ke manusia. Kesembilan pasien itu memiliki gejala ringan dari usia muda, hingga setengah baya dan dirawat di rumah sakit di Munich.

Usap (swab) tenggorokan yang diambil pada pekan pertama gejala pasien semuanya positif. "Juga, viral load sangat berbeda antara virus Sars dan Covid-19," kata para peneliti seperti dilansir dari AsiaOne, Senin (13/4).

- Advertisement -

"Dalam penelitian ini, konsentrasi puncak dicapai sebelum hari ke-5, dan (replika atau membelah diri) lebih dari 1.000 kali lebih tinggi dari swab Sars," kata peneliti.

Secara keseluruhan, ini menunjukkan replikasi virus aktif di jaringan saluran pernapasan bagian atas. Seperti Coronavirus Sars, Coronavirus Covid-19 memiliki protein lonjakan yang membantunya menyatu dengan reseptor sel manusia yang disebut ACE2, yang memungkinkan virus memasuki jaringan.

Baca Juga:  BW: Hanya Optimis Bisa Menjemput Harapan

Reseptor semacam itu lebih sering terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah. Maka menurut para ilmuwan, infeksi paru-paru sering terjadi pada pasien Sars dan Covid-19.

Para peneliti Jerman mengatakan Coronavirus Covid-19 begitu jelas di saluran pernapasan bagian atas. Para peneliti menambahkan bahwa mereka menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus dapat bereplikasi (membelah diri) tidak hanya di paru-paru tetapi juga tenggorokan pasien.

Studi tersebut mengatakan coronavirus baru memiliki sifat yang mirip dengan virus Sars dalam membelah diri di paru-paru dan saluran pencernaan.

"Tetapi virus baru ini jauh lebih menular karena virus itu juga masuk melalui saluran pernapasan bagian atas pada awal penyakit itu timbul gejala," kata mereka.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Virus berkembang biak dengan cara membelah diri. Virus corona jenis baru, membelah diri dengan cepat di tenggorokan manusia hingga akhirnya menularkan ke orang lain.

Para ilmuwan di Jerman menyebut bahwa virus corona yang menyebabkan Covid-19 dapat dengan cepat membelah diri di dalam tenggorokan manusia. Kondisi itu membuat virus itu jauh lebih agresif daripada virus Sars untuk ditularkan dari satu orang ke orang lain.

Penelitian itu diterbitkan di Nature pada 1 April, dilakukan oleh tim dari Berlin, Munich dan Cambridge. Penelitian dilakukan berdasarkan pada perawatan klinis pada 9 pasien Covid-19.

Temuan menunjukkan bahwa virus corona jenis baru dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan cairan atau droplet. Menurut tim yang dipimpin oleh Christian Drosten dari Charite University Hospital di Berlin dan Clemens Wendtner dari Klinik Schwabing di Munich itu, menguatkan bahwa pentingnya penggunaan masker bagi siapapun.

Baca Juga:  Media Berperan Penting dalam Penanganan Pandemi Covid-19

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pun mengakui bahwa penggunaan masker wajah oleh warga di seluruh dunia dapat membantu menghentikan penularan dari manusia ke manusia. Kesembilan pasien itu memiliki gejala ringan dari usia muda, hingga setengah baya dan dirawat di rumah sakit di Munich.

Usap (swab) tenggorokan yang diambil pada pekan pertama gejala pasien semuanya positif. "Juga, viral load sangat berbeda antara virus Sars dan Covid-19," kata para peneliti seperti dilansir dari AsiaOne, Senin (13/4).

"Dalam penelitian ini, konsentrasi puncak dicapai sebelum hari ke-5, dan (replika atau membelah diri) lebih dari 1.000 kali lebih tinggi dari swab Sars," kata peneliti.

Secara keseluruhan, ini menunjukkan replikasi virus aktif di jaringan saluran pernapasan bagian atas. Seperti Coronavirus Sars, Coronavirus Covid-19 memiliki protein lonjakan yang membantunya menyatu dengan reseptor sel manusia yang disebut ACE2, yang memungkinkan virus memasuki jaringan.

Baca Juga:  Kemenag Tak Keluarkan Sertifikat Halal untuk Vaksin Astrazeneca

Reseptor semacam itu lebih sering terjadi pada saluran pernapasan bagian bawah. Maka menurut para ilmuwan, infeksi paru-paru sering terjadi pada pasien Sars dan Covid-19.

Para peneliti Jerman mengatakan Coronavirus Covid-19 begitu jelas di saluran pernapasan bagian atas. Para peneliti menambahkan bahwa mereka menemukan bukti kuat yang menunjukkan bahwa virus dapat bereplikasi (membelah diri) tidak hanya di paru-paru tetapi juga tenggorokan pasien.

Studi tersebut mengatakan coronavirus baru memiliki sifat yang mirip dengan virus Sars dalam membelah diri di paru-paru dan saluran pencernaan.

"Tetapi virus baru ini jauh lebih menular karena virus itu juga masuk melalui saluran pernapasan bagian atas pada awal penyakit itu timbul gejala," kata mereka.

Sumber: Jawapos.com
Editor: Rinaldi

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari