JAKARTA (RIAUPOS.CO) — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan menjadwalkan pemanggilan pengusaha Pekanbaru Dedi Handoko (DH) terkait kasus suap proyek jalan di Kabupaten Bengkalis.
"Pemeriksaan direncanakan akan dilakukan pekan depan, mengenai waktunya nanti kami infokan lebih lanjut," kata Juru Bicara KPK RI, Ali Fikri di Jakarta, Jumat (13/3) malam.
Ali menyebut, Dedi Handoko menyambangi gedung KPK di Jalan Kuningan Persada Jakarta pada Jumat (13/3). Kedatangan Dedi ke markas antirasuah itu, kata Ali, guna mengkonfirmasi terkait pemanggilan dirinya oleh penyidik KPK.
"Hari ini (kemarin, red) Dedi Handoko benar datang ke KPK dalam rangka akan dikonfirmasi oleh penyidik terkait beberapa dokumen," ujarnya.
Sebelumnya, Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menggeledah kantor dan kediaman Dedi Handoko di Jalan Tanjung Datuk Nomor 85 B Pekanbaru, Riau, pada Kamis, (28/11) lalu. Pemeriksaan berlangsung dari pagi hingga malam.
Dalam penggeledahan tersebut, penyidik KPK berhasil menyita beberapa dokumen penting dari dalam rumah Dedi. Dokumen itu yang dianggap penting oleh penyidik yang berkaitan dengan kasus tersebut.
Selain itu, kantor yang digeledah KPK berada di antara Jalan Tanjung Uban dan Tanjung Datuk, Kecamatan Lima Puluh, Kamis (28/11) sore.
Dalam kasus ini, KPK telah menetapkan mantan Kepala PU Kabupaten Bengkalis, M Nasir dan Direktur Utama PT Mawatindo Road Construktion (MRC) Hobby Siregar, sebagai tersangka. Tidak hanya itu, dalam kasus yang sama KPK juga menetapkan tersangka dan menahan Bupati Bengkalis nonaktif Amril Mukminin pada 6 Februari lalu.(yus)
