Jumat, 5 Juli 2024

Gempa M 7,1 Guncang Jepang, Tak Berpotensi Tsunami

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang prefektur Miyagi dan Fukushima di wilayah Tohoku pada Sabtu (13/2) malam. Gempa yang juga dirasakan di Tokyo terjadi sekitar pukul 23:08 waktu setempat. Namun, Badan Meteorologi Jepang (JMA) tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

 “Sebagai tindakan pencegahan, bagaimanapun, mereka yang berada di dekat daerah pantai disarankan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi karena gempa susulan dapat berlanjut,” tulis japantimes.co.jp.

- Advertisement -

Gempa tersebut mencatatkan 6 gempa kuat di bagian selatan Miyagi, dan wilayah tengah Nakadori dan pesisir Hamadori di Fukushima. Wilayah Hamadori adalah tempat bagi pembangkit listrik tenaga nuklir No. 1 yang dilanda gempa dan tsunami di Fukushima.

“Tidak ada laporan kelainan di fasilitas itu,” kata penyiar publik NHK.

Baca Juga:  Rp1,3 Triliun Investasi Masuk ke Dumai

Pemerintah membentuk satuan tugas untuk memeriksa dampak gempa tersebut. Sementara itu, Volcano Discovey mengutip Sistem Peringatan Tsunami AS, tidak ada ancaman tsunami dari gempa bumi berkekuatan 7,2 hari ini di Pasifik 89 km tenggara Sendai, Prefektur Fukushima, Jepang.

- Advertisement -

“Kami berharap hal itu benar karena gempa sebesar ini dapat memicu tsunami,” tulisnya.

Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), diperkirakan tidak ada tsunami, hanya sedikit perubahan pada permukaan laut. Menarik untuk dicatat bahwa gempa kemarin terjadi di lokasi yang hampir sama dengan bencana gempa Tohoku dari 11 Maret 2011. Sedangkan Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) melaporkan gempa tersebut berkekuatan 7,2 di Jepang dekat Sendai, Sendai Shi, Miyagi.

Gempa terjadi pada Sabtu 13 Februari 2021 pukul 23:07 waktu setempat dengan kedalaman 59 km.

Baca Juga:  Lindungi Keselamatan Pegawai Wanita Berhijab

“Besaran pasti, pusat gempa, dan kedalaman gempa mungkin direvisi dalam beberapa jam atau menit ke depan saat ahli seismologi meninjau data dan menyempurnakan perhitungan mereka, atau saat lembaga lain mengeluarkan laporan mereka,” tulis Volcano Discovey.

Laporan kedua kemudian dikeluarkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat, yang mencantumkannya sebagai gempa berkekuatan 7,1 skala richter. Badan lain yang melaporkan gempa yang sama termasuk Geoscience Australia (GeoAu) pada magnitudo 7,0, dan Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) pada magnitudo 7,1. Berdasarkan data seismik pendahuluan, gempa tersebut seharusnya sudah dirasakan secara luas oleh hampir semua orang yang berada di wilayah episentrum. Ini mungkin menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang.(idr/jpg)

 

TOKYO (RIAUPOS.CO) – Gempa bumi berkekuatan magnitudo 7,1 mengguncang prefektur Miyagi dan Fukushima di wilayah Tohoku pada Sabtu (13/2) malam. Gempa yang juga dirasakan di Tokyo terjadi sekitar pukul 23:08 waktu setempat. Namun, Badan Meteorologi Jepang (JMA) tidak mengeluarkan peringatan dini tsunami.

 “Sebagai tindakan pencegahan, bagaimanapun, mereka yang berada di dekat daerah pantai disarankan untuk pindah ke tempat yang lebih tinggi karena gempa susulan dapat berlanjut,” tulis japantimes.co.jp.

Gempa tersebut mencatatkan 6 gempa kuat di bagian selatan Miyagi, dan wilayah tengah Nakadori dan pesisir Hamadori di Fukushima. Wilayah Hamadori adalah tempat bagi pembangkit listrik tenaga nuklir No. 1 yang dilanda gempa dan tsunami di Fukushima.

“Tidak ada laporan kelainan di fasilitas itu,” kata penyiar publik NHK.

Baca Juga:  Cak Nun Berharap Jokowi-Habib Rizieq Dialog Empat Mata

Pemerintah membentuk satuan tugas untuk memeriksa dampak gempa tersebut. Sementara itu, Volcano Discovey mengutip Sistem Peringatan Tsunami AS, tidak ada ancaman tsunami dari gempa bumi berkekuatan 7,2 hari ini di Pasifik 89 km tenggara Sendai, Prefektur Fukushima, Jepang.

“Kami berharap hal itu benar karena gempa sebesar ini dapat memicu tsunami,” tulisnya.

Menurut Badan Meteorologi Jepang (JMA), diperkirakan tidak ada tsunami, hanya sedikit perubahan pada permukaan laut. Menarik untuk dicatat bahwa gempa kemarin terjadi di lokasi yang hampir sama dengan bencana gempa Tohoku dari 11 Maret 2011. Sedangkan Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ) melaporkan gempa tersebut berkekuatan 7,2 di Jepang dekat Sendai, Sendai Shi, Miyagi.

Gempa terjadi pada Sabtu 13 Februari 2021 pukul 23:07 waktu setempat dengan kedalaman 59 km.

Baca Juga:  Pakai Seragam Purnawirawan TNI, Kivlan Zen Sebut Kasusnya Direkayasa

“Besaran pasti, pusat gempa, dan kedalaman gempa mungkin direvisi dalam beberapa jam atau menit ke depan saat ahli seismologi meninjau data dan menyempurnakan perhitungan mereka, atau saat lembaga lain mengeluarkan laporan mereka,” tulis Volcano Discovey.

Laporan kedua kemudian dikeluarkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat, yang mencantumkannya sebagai gempa berkekuatan 7,1 skala richter. Badan lain yang melaporkan gempa yang sama termasuk Geoscience Australia (GeoAu) pada magnitudo 7,0, dan Pusat Seismologi Eropa-Mediterania (EMSC) pada magnitudo 7,1. Berdasarkan data seismik pendahuluan, gempa tersebut seharusnya sudah dirasakan secara luas oleh hampir semua orang yang berada di wilayah episentrum. Ini mungkin menyebabkan kerusakan ringan hingga sedang.(idr/jpg)

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari