PEKANBARU (RIAUPOS.CO) – Program pemberdayaan masyarakat untuk mendorong Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang dimiliki Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), terbukti memberi kontribusi besar pada penyerapan tenaga kerja di daerah.
Di wilayah kerja Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS) Indragiri Rokan KLHK, program pemeliharaan tanaman Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) tahun pertama (P1) dan tahun ke-2 (P2) ikut membantu pemulihan ekonomi masyarakat melalui penyerapan tenaga kerja mencapai 270.194 HOK.
''Tenaga kerja ini tersebar di kegiatan RHL P1 seluas 15.100 Ha dan RHL P2 964 Ha di seluruh wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan. Diharapkan dengan adanya keikutsertaan masyarakat sebagai tenaga kerja dengan sistem insentif (upah, red) ini dapat turut membantu pemulihan perekonomian masyarakat tersebut,'' jelas Kepala BPDASHL Indragiri Rokan, Ir Tri Esti Indrarwati, Kamis (12/11/2020) dalam siaran pers yang diterima Riaupos.co.
Salah satu kegiatan RHL melalui program Kebun Bibit Desa (KBD). KBD merupakan unit persemaian sederhana yang dibangun UPT Ditjen PDASHL di desa secara swakelola masyarakat dan kontraktual yang wajib melibatkan masyarakat setempat.
Pelaksanaan KBD dilatarbelakangi tingginya kebutuhan masyarakat terhadap jenis-jenis tanaman kayu dan serbaguna (MPTS) untuk ditanam di lahan-lahan kritis, kosong, terlantar, atau lahan non produktif yang ada di desa.
Pada tahun 2020 di wilayah kerja BPDASHL Indragiri Rokan, pembangunan KBD sebanyak 20 unit. Lokasi KBD tersebar di 20 desa/nagari/kampung di 6 kabupaten. Untuk wilayah Provinsi Riau ada di Kabupaten Siak, Kampar, Pelalawan, dan Inhu. Sedangkan untuk wilayah Sumatera Barat, ada di Sijunjung, dan Kabupaten Pasaman.
Per unit KBD menyiapkan bibit minimal 40.000 batang, sehingga total untuk wilker BPDASHL Inrok ada 800.000 batang bibit KBD dari total 20 unit KBD yang dibangun. Setiap KBD mendapatkan alokasi dana Rp100 juta.
''Ada 37 kelompok terlibat yang tersebar di Kabupaten Kampar, Kuansing, Rokan Hulu, Pelalawan, Inhu, Pasaman dan Sijunjung. Progresnya sudah berjalan baik bahkan ada yang sudah 100 persen. Seluruh kegiatan melibatkan masyarakat, sehingga memberi manfaat langsung secara ekonomi dan lingkungan,'' kata Esti.
Dalam rangka program PEN, KLHK telah memperluas cakupan kegiatan Padat Karya Penanaman Mangrove (PKM) seluas 15.000 ha di 34 provinsi. PKM merupakan kegiatan yang benar-benar berorientasi untuk meningkatkan ekonomi masyarakat pesisir, dengan melibatkan Kelompok Tani Hutan (KTH).
Penanaman mangrove tahun 2020 ini dilaksanakan oleh 863 kelompok masyarakat (Pokmas), dan melibatkan lebih dari 30 ribu orang dalam 50 hari kerja, atau bila dihitungkan dengan jumlah hari orang kerja (HOK) akan mencapai lebih dari 1,5 juta HOK.
Sebelumnya, Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan bahwa kegiatan PKM ini, merupakan kegiatan diluar padat karya penanaman yang rutin dilaksanakan oleh KLHK setiap tahun. Pihaknya juga melakukan pembinaan, dan pendampingan terhadap masyarakat melalui diklat jarak jauh.
''Inilah saat di mana kita harus memulai langkah kerja yang simultan, sehubungan dengan segala tantangan pemulihan ekonomi sebagai dampak pandemi. Lingkungan dan Ekonomi dapat dikelola secara optimal dengan langkah-langkah yang arif (wise steps),'' kata Menteri Siti.
Tak lupa ia menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang peduli dan mendedikasikan diri dalam pelestarian keanekaragaman hayati dan lingkungan mangrove.
''Mari kita terus menjaga ekosistem mangrove yang ada, dengan melakukan penanaman secara kontinyu, agar keseimbangan alam, dan kehidupan satwa laut tetap berlangsung untuk generasi yang akan datang. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membimbing dan melindungi langkah-langkah kita untuk kebaikan bangsa Indonesia yang kita cintai,'' katanya.
Editor: Hary B Koriun