Universitas Lancang Kuning Pekanbaru menjadi perguruan tinggi pertama yang direkomendasikan Tim Satgas Covid-19 untuk pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas. Syarat yang diminta pun terpenuhi seperti penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Laporan DENNI ANDRIAN, Pekanbaru
Selasa (12/10), Tim Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru melakukan kunjungan ke Kampus Unilak. Dengan menerapkan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran Covid-19, tim tiba sekitar pukul 09.30 WIB. Dipimpin Saptian Dana Nugraha SSTP, tim meninjau Fakultas Fasilkom dan Fakultas Hukum, gedung rektorat, ruang perpustakaan, layanan administrasi, dan ruang kelas.
Sementara di Fahutan yang tengah berlangsung yudisium di aula fakultas. Di aula itu seluruh peserta yang hadir tampak menggunakan masker, kemudian peserta yudisium juga menggunakan sarung tangan. Selain itu, panitia juga menyediakan fasilitas untuk menerapkan 3M seperti tersedia masker dan hand sanitizer. Di luar gedung fasilitas mencuci tangan dengan air mengalir juga telah tersedia.
Kunjungan dilanjutkan ke gedung Fakultas Hukum Unilak, disambut Dekan Dr Fahmi SH MH didampingi oleh Wakil Rektor I Zamzami SKom MKom dan Wakil Rektor II Dr Bagyo Kadaryanto SHMH. Di Fakultas Hukum petugas Unilak juga melakukan pemeriksaan suhu tubuh kepada seluruh orang yang memasuki gedung.
Di beberapa tempat spanduk ajakan untuk taat prokes juga di pasang. Sementara di ruang publik lingkungan kampus tempat duduk berjarak juga di beri tanda silang. Rektor Unilak Dr Junaidi MHum mengatakan kampus telah melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas seiring dengan kota Pekanbaru yang berstatus PPKM level II.
"Sejak satu tahun lalu, Unilak telah menyiapkan berbagai aturan dan infrastruktur untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas di lingkungan kampus dengan mengikuti pedoman dari pemerintah. Tidak hanya menyiapkan instruktur tapi juga dikuatkan dalam kebijakan rektor dan intruksi rektor," ujarnya.
Dijelaskan Junaidi, pembelajaran tatap muka terbatas ini dilakukan dengan mengurangi jumlah siswa 25- 50 persen di dalam kelas, harus saling berjarak, dan mempercepat pelaksanaan proses waktu perkuliahan. Untuk mendukung itu, pegawai, dosen, dan mahasiswa telah ikut sukses pelaksanaan vaksinasi.
"Hadirnya satgas Covid 19 ke Unilak tentunya menjadi hal yang positif untuk melihat sejauh mana prokes yang diterapkan di lingkungan kampus. Alhamdulillah Satgas Covid memberikan apresiasi atas prokes yang telah dilakukan Unilak. Artinya pembelajaran tatap muka terbatas di Unilak bisa terus dilakukan dengan tetap disiplin," kata rektor.
Sementara itu, tim Satgas Covid-19 Kota Pekanbaru Saptian Nugraha mengatakan di dalam kelas sudah sesuai prokes. Ia mengimbau aktivitas di luar lebih baik kurangi kerumunan, terlebih untuk saat ini, Unilak yang baru keluar surat rekomendasi untuk pembelajaran tatap muka terbatas..
Sementara itu Dekan Fahmi SH MH menambahkan kuliah tatap muka telah dimulai Oktober untuk semester 1 dan semester 3 dengan tetap mematuhi Protokol Kesehatan. "Sebelum masuk ruangan mahasiswa di cek suhu tubuh, mencuci tangan dan memakai masker," ujarnya.
"Perkuliahan dilaksanakan sistem shift mahasiswa nomor kehadiran 1-25 kuliah tatap muka di pekan pertama dan mahasiswa nomor kehadiran 26-50 kuliah tatap muka di pekan kedua. Bagi Mahasiswa yang tidak kuliah tatap muka, mengikuti daring melalui EdLink dan dapat melakukan absen melalui smart Unilak. Sementara untuk semester 5 dan 7 kuliah tatap muka mulai bulan November satu kelas diisi 25 orang," bebernya.***