BANGKINANG (RIAUPOS.CO) – Pemerintah Kabupaten Kampar, khususnya Dinas Kesehatan (Dinkes) Kampar, mendapat penilaian tertinggi program penanganan stunting di Provinsi Riau. Hal ini terungkap pada Video Conference Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Pencegahan dan Penurunan Stunting di Provinsi Riau yang digelar Ditjen Bina Pembangunan Daerah Kemendagri, Selasa (13/10) pagi.
Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Daerah III Ditjen Pembangunan Daerah Kemendagri Budiono Subambang menyebutkan, Kabupaten Kampar bersama Rokan Hulu (Rohul) mencatatkan kinerja pencegahan dan penurunan stunting tertinggi di Provinsi Riau. Kampar, menurut Budiono, meraih nilai tertinggi berdasarkan standar penilaian saat ini.
''Dari 1 sampai 8 Aksi Konvergesi Pencegahan Stunting, Kampar dan Rohul sudah 100. Kampar menperoleh peringkat I. Kami mengapresiasi kepada daerah yang sudah 100 persen pelaksanaan sesuai kalender perencanaan. Ini memperlihatkan komitnen tinggi kabupaten maupun provinsi dalam menekan angka stunting demi generasi yang lebih baik,'' ungkap Budiono.
Budiono menyebutkan, penilaian dan pemaparan informasi atas kinerja pelaksanaan aksikonvergensi dan intervensi stunting ini sangat penting. Karena penilaian ini digunakan untuk melihat mana aksi konvergensi yang sudah baik, mana yang masih perlu diperbaiki. Penilaian ini juga untuk melihat perbandingan kinerja masing-masing Kabupaten/Kota di Provinsi Riau.
Indonesia sendiri menargetkan pada 2024 angka stunting turun hingga 14 persen. Riau sendiri berhasil menekan angka stunting hingga 9,4 persen dalan lima tahun terakhir. Provinsi Riau menargetkan penurunan 2 persen setiap tahunnya.
Wakil Gubernur Riau Edy Natar Nasution yang hadir dalam video conference tersebut menyebutkan, pemerintah provinsi punya peran mengawasi pelaksanaan aksi konvergensi intervensi stunting ini. Menurut Edy Natar, penilaian ini sangat penting sebagai salah satu alat ukur penurunan stunting yang terintegrasi yang mejadi komitmen pemerintah.
''Ini bukan hanya tugas Dinas Kesehatan yang melakukan intervensi spesifik saja. Ini bukan diserahkan ke Dinas Kesehatan bulat-bukat saja, tapi terintegrasi semua dinas terkait. Misalnya Dinas Perikanan, harus membuat program tentang pentingnya memakan ikan untuk meningkat gizi.
Maka ini bukan hanya penilaian kepada Kepala Dinas Kesehatan saja, tapi juga menjadi penilaian kinerja Kepala Daerah,'' sebut Edy Natar.
Penanganan dan pencegahan stunting ini menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Provinsi Riau juga. Karena berhasil atau tidaknya aksi konvergensi intervensi stunting di Riau ini juga menjadi salah satu tolak ukur penilaian kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur Riau juga.
Terkait penilaian aksi konvergensi pencegahan dan penurunan stunting ini, Kepala Dinkes Kampar Dedy Sambudi menyebutkan, pencapaian tersebut sebagai kinerja tim. Terutama karena ada dukungan dan komitmen kuat dari Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto.
''Ini kerja tim. Keberhasilan ini adalah keberhasilan bersama. Selain Dinkes, ada 9 Organisasi Perangkat Daerah yang terlibat dan tentunya atas dukungan penuh dari Pak Bupati. Tentunya akan kita tingkatkan lagi kedepannya,'' terang Dedy.
Laporan: Hendrawan Kariman (Bangkinang)
Editor: E Sulaiman