UJUNGTANJUNG (RIAUPOS.CO) – Mendorong terwujudnya iklim pers yang lebih baik di Rokan Hilir, mengetahui peran dan tanggunjawab pers bagi publik, Polres Rokan Hilir (Rohil) gelar diskusi bernas dengan tokoh pers Rohil sekaligus penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rohil Jonathan Surbakti SSos, Senin (13/9/2021).
Diskusi dengan Judul Dua Sisi Profesi Wartawan tersebut dikemas lewat Podcast Duaja Polres Rohil dengan host Briptu Dinda Damar.
Pada kesempatan itu berlangsung tanya jawab dalam suasana santai, dan Jonathan menegaskan pentingnya kompetensi wartawan sebagai syarat agar layak dinilai sebagai wartawan profesional sesuai dengan UU yang berlaku.
"Sehingga wartawan dalam bekerja, mencari dan mengolah berita benar-benar sesuai dengan aturan yang ada dan beritanya layak dibaca oleh publik," kata Jonathan.
Ia menegaskan kompetensi wartawan sebagai bagian tak terpisahkan dari keberadaan wartawan, organisasi kewartawanan maupun pers secara luas, yang mana tanpa kompetensi maka profesionalitas sebagaimana yang diharapkan sulit terwujud.
Jonathan memberikan contoh bagaimana terkait kompetensi ini masih banyak wartawan enggan mengikuti. "Di Rohil misalnya yang kompeten baru sekitar 18 orang, yang masuk ke organisasi wartawan yang diakui Dewan Pers sekitar 45 orang, sementara kalau dilihat di lapangan yang mengantongi kartu pers ratusan," katanya.
Sehingga menurutnya harus ada garis tegas antara wartawan profesional dengan abal-abal. Maka tambah pria yang 20 tahun lebih berkecimpung di dunia wartawan ini setiap pihak harus mendukung keberadaan wartawan profesional.
Laporan: Zulfadhli (Bagansiapiapi)
Editor: E Sulaiman
UJUNGTANJUNG (RIAUPOS.CO) – Mendorong terwujudnya iklim pers yang lebih baik di Rokan Hilir, mengetahui peran dan tanggunjawab pers bagi publik, Polres Rokan Hilir (Rohil) gelar diskusi bernas dengan tokoh pers Rohil sekaligus penasehat Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Rohil Jonathan Surbakti SSos, Senin (13/9/2021).
Diskusi dengan Judul Dua Sisi Profesi Wartawan tersebut dikemas lewat Podcast Duaja Polres Rohil dengan host Briptu Dinda Damar.
- Advertisement -
Pada kesempatan itu berlangsung tanya jawab dalam suasana santai, dan Jonathan menegaskan pentingnya kompetensi wartawan sebagai syarat agar layak dinilai sebagai wartawan profesional sesuai dengan UU yang berlaku.
"Sehingga wartawan dalam bekerja, mencari dan mengolah berita benar-benar sesuai dengan aturan yang ada dan beritanya layak dibaca oleh publik," kata Jonathan.
- Advertisement -
Ia menegaskan kompetensi wartawan sebagai bagian tak terpisahkan dari keberadaan wartawan, organisasi kewartawanan maupun pers secara luas, yang mana tanpa kompetensi maka profesionalitas sebagaimana yang diharapkan sulit terwujud.
Jonathan memberikan contoh bagaimana terkait kompetensi ini masih banyak wartawan enggan mengikuti. "Di Rohil misalnya yang kompeten baru sekitar 18 orang, yang masuk ke organisasi wartawan yang diakui Dewan Pers sekitar 45 orang, sementara kalau dilihat di lapangan yang mengantongi kartu pers ratusan," katanya.
Sehingga menurutnya harus ada garis tegas antara wartawan profesional dengan abal-abal. Maka tambah pria yang 20 tahun lebih berkecimpung di dunia wartawan ini setiap pihak harus mendukung keberadaan wartawan profesional.
Laporan: Zulfadhli (Bagansiapiapi)
Editor: E Sulaiman