Kamis, 19 September 2024

Tidak Sekadar Hobi

(RIAUPOS.CO) – OLAHRAGA trail adventure saat ini tengah banyak diminati masyarakat. Dari yang hanya sekadar ikut-ikutan, hingga betul-betul penyuka otomotif yang lebih memacu adrenalin. Untuk Provinsi Riau, saat ini ada banyak penyuka trail adventure yang memilih untuk bergabung ke dalam komunitas.

Tujuannya, selain memiliki banyak teman baru, juga memperbanyak pengetahuan tentang hobi tang didominasi pria ini. Seperti berbagi pengetahuan tentang penyakit mesin motor, tempat pembelian spare part murah dan lain sebagainya.

Salah satu organisasi atau klub trail adventure resmi di Riau adalah Ikatan Trail Adventure (ITA) yang memiliki basis di Pekanbaru serta koordinator wilayah (korwil) di hampir seluruh kabupaten/kota. Setidaknya, ada 75 klub motor trail adventure yang berada di bawah ITA Riau.

Akhir pekan ini, Riau Pos berkesempatan mewawancarai Sekjen ITA Riau Kaliman Siregar SH MM. Ia bercerita bahwa ITA Riau sendiri merupakan induk organisasi/klub motor trail yang ada di Riau.

- Advertisement -

“Kami merupakan organisasi resmi yang sudah terdaftar di Kemenkum HAM. Setidaknya ada 75 klub di bawah ITA Riau dengan jumlah anggota mencapai 4 ribuan,” ujar Kaliman.

Diakui dia, tren olahraga trail adventure memang tengah banyak diminati masyarakat saat ini. Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ikut-ikut teman, menambah relasi, penikmat alam hingga penghobi otomotif. Dengan wadah yang telah terbentuk, ITA Riau sendiri kerap mengadakan berbagai kegiatan, baik yang sifatnya nasional, resmi termasuk yang bersifat perlombaan. Sedangkan di luar itu, pihaknya juga kerap menyelenggarakan aksi-aksi sosial terutama di lokasi trail adventure.

- Advertisement -

Karena hampir seluruh lokasi trail adventure, berada di pedalaman, desa hingga daerah terpencil. Momen itu dimanfaatkan ITA Riau untuk bertemu serta bersilaturahmi dengan warga setempat. Kemudian memberikan bantuan sosial baik berupa sembako, uang tunai. Terakhir ITA Riau sempat membangun masjid di wilayah Tenayan, Pekanbaru.

“Lebih ke sosial, di mana terakhir kami sempat pembangunan masjid. Kemudian pada desa tertinggal memang kami selalu memberikan bantuan. Ada masyarakat miskin yang kami temukan di jalur, kami ketemu masyarakat yang terisolir, masyarakat setempat kami bantu. Jadi tidak hanya sekadar hobi,” tuturnya.

Baca Juga:  Sempat Cemas karena Batuk dan Panas

Soal motor trail, ITA Riau sendiri tidak pernah mengklasifikasi. Pihaknya membuka pintu lebar-lebar bagi pemilik hingga penghobi motor trail. Mulai dari yang lokal hingga build up (impor) yang relatif dengan harga mahal. Semua menyatu di dalam olahraga trail.

Pihaknya juga tidak membedakan gender, baik pria ataupun wanita. Sehingga kekompakan serta suasana kekeluargaan benar-benar terjaga di ITA Riau. “Mulai dari lokal, sampai build up semua ada. Tergantung bagi kita. Di konunitas tidak ada yang membedakan itulah. Semua kita rangkul. Maupun lokal atau build up samakan saja,” tuturnya.

Selain itu, olahraga trail dikatakan dia juga sangat identik dengan alam dan tempat wisata. Sembari berolahraga, penikmat trail adventure juga kerap mempromosikan wisata alam Riau. Seperti yang ada di daerah Kampar, Kampar Kiri, Pekanbaru dan berbagai daerah wisata lainnya.

Termasuk juga menghidupi UMKM lokal serta memutar roda perekonomian warga tempatan. Hal positif itulah yang terus dipertahankan ITA Riau. Khusus yang masih muda, pihaknya juga kerap memberikan edukasi untuk menjauhi narkotika dan pergaulan bebas.

“Jadi banyak ya, hal positif. Yang muda-muda kami edukasi. Jauhi narkoba, jauhi pergaulan bebas. Kami ajak pola hidup sehat karena memang bagian dari visi misi ITA Riau sendiri. Makanya kami cenderung menyelenggarakan aktivitas sosial. Olahraga sambil beramal,” paparnya.

Penyuka Tantangan

Trail Adventure memang tergolong dalam olahraga ekstrem. Maka dari itu, tidak jarang para penyuka olahraga alam ini merupakan orang-orang penyuka tantangan. Terjatuh, masuk lumpur, hingga mengalami patah tulang merupakan hal biasa bagi penggemar trail adventure. Namun, untuk yang baru belajar atau masuk ke dunia trail adventure, disarankan untuk benar-benar menjaga keselamatan.

“Keselamatan yang utama. Memang, kalau dilihat, trail adventure sangat memacu adrenalin. Naik ke tanjakan yang terlihat sangat tidak mungkin dilewati. Terjatuh dari motor. Bagi yang sudah berpengalaman tentu sudah biasa karena sudah tahu caranya, bagaimana ketika jatuh dan lain sebagainya. Termasuk juga melengkapi diri dengan perlengkapan keamanan. Terutama pelindung pada tubuh,” ujar Sekjen ITA Riau Kaliman.

Baca Juga:  Pelantikan Bupati Terpilih Sabu Raijua yang "Warga Negara Amerika" Ditunda

Ia menuturkan, hampir semua lokasi yang dijadikan areal memacu tunggangan memiliki tantangan yang berat. Terutama medan berlumpur, tanjakan, perbukitan, hingga turunan curam. Justru sensasi itulah yang paling banyak dicari oleh penyuka trail adventure. Sekaligus membedakan olahraga ini dengan olahraga otomotif lainnya. Apalagi, ketika menjelajah, biasanya para peserta berjumlah lebih dari 10 orang.

“Biasanya ikut event. Kalau event itu 30-50 kendaraan sekali jalan. Yang kelompok-kelompok juga ada. Misal ada 10 orang, turun. Itu biasanya bukan event. Klub-klub yang berada di bawah ITA juga rutin hampir setiap pekan. Tapi kalau event memang untuk masa pandemi ini agak dibatasi. Karena harus menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Ia kemudian bercerita beberapa pengalaman melewati medan yang cukup berat di daerah Payakumbuh, Sumatera Barat. Di mana pada saat itu, tanjakan curam yang menjadi salah satu bagian jalur, baru bisa dilewati setelah berjam-jam lamanya. Bahkan dirinya sempat terperosok ke luar jalur dan masuk ke lembah kecil. Untungnya, karena ramai, ada banyak yang membantu mengeluarkan motornya.

“Itu juga untungnya kalau ramai. Kalau misalkan motor kita masuk lembah kecil begitu, bisa dibantu angkat ramai-ramai. Jadi ya have fun saja. Dibawa ketawa,” pungkasnya.

Begitu juga bila ada kerusakan motor, maka teman lain akan membantu memperbaiki. Sehingga ada banyak tantangan tersendiri yang intinya dapat terselesaikan bersama-sama dengan tim atau klub yang ikut pada saat itu. Masih banyak pengalaman lain yang dialami Kaliman. Semua pengalaman sangat berkesan dan menambah cerita tersendiri ketika berkumpul.(nda)

 

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

(RIAUPOS.CO) – OLAHRAGA trail adventure saat ini tengah banyak diminati masyarakat. Dari yang hanya sekadar ikut-ikutan, hingga betul-betul penyuka otomotif yang lebih memacu adrenalin. Untuk Provinsi Riau, saat ini ada banyak penyuka trail adventure yang memilih untuk bergabung ke dalam komunitas.

Tujuannya, selain memiliki banyak teman baru, juga memperbanyak pengetahuan tentang hobi tang didominasi pria ini. Seperti berbagi pengetahuan tentang penyakit mesin motor, tempat pembelian spare part murah dan lain sebagainya.

Salah satu organisasi atau klub trail adventure resmi di Riau adalah Ikatan Trail Adventure (ITA) yang memiliki basis di Pekanbaru serta koordinator wilayah (korwil) di hampir seluruh kabupaten/kota. Setidaknya, ada 75 klub motor trail adventure yang berada di bawah ITA Riau.

Akhir pekan ini, Riau Pos berkesempatan mewawancarai Sekjen ITA Riau Kaliman Siregar SH MM. Ia bercerita bahwa ITA Riau sendiri merupakan induk organisasi/klub motor trail yang ada di Riau.

“Kami merupakan organisasi resmi yang sudah terdaftar di Kemenkum HAM. Setidaknya ada 75 klub di bawah ITA Riau dengan jumlah anggota mencapai 4 ribuan,” ujar Kaliman.

Diakui dia, tren olahraga trail adventure memang tengah banyak diminati masyarakat saat ini. Hal itu dipengaruhi oleh banyak faktor seperti ikut-ikut teman, menambah relasi, penikmat alam hingga penghobi otomotif. Dengan wadah yang telah terbentuk, ITA Riau sendiri kerap mengadakan berbagai kegiatan, baik yang sifatnya nasional, resmi termasuk yang bersifat perlombaan. Sedangkan di luar itu, pihaknya juga kerap menyelenggarakan aksi-aksi sosial terutama di lokasi trail adventure.

Karena hampir seluruh lokasi trail adventure, berada di pedalaman, desa hingga daerah terpencil. Momen itu dimanfaatkan ITA Riau untuk bertemu serta bersilaturahmi dengan warga setempat. Kemudian memberikan bantuan sosial baik berupa sembako, uang tunai. Terakhir ITA Riau sempat membangun masjid di wilayah Tenayan, Pekanbaru.

“Lebih ke sosial, di mana terakhir kami sempat pembangunan masjid. Kemudian pada desa tertinggal memang kami selalu memberikan bantuan. Ada masyarakat miskin yang kami temukan di jalur, kami ketemu masyarakat yang terisolir, masyarakat setempat kami bantu. Jadi tidak hanya sekadar hobi,” tuturnya.

Baca Juga:  Hari Ini Kemendikbud Umumkan Aturan Baru Pendidikan

Soal motor trail, ITA Riau sendiri tidak pernah mengklasifikasi. Pihaknya membuka pintu lebar-lebar bagi pemilik hingga penghobi motor trail. Mulai dari yang lokal hingga build up (impor) yang relatif dengan harga mahal. Semua menyatu di dalam olahraga trail.

Pihaknya juga tidak membedakan gender, baik pria ataupun wanita. Sehingga kekompakan serta suasana kekeluargaan benar-benar terjaga di ITA Riau. “Mulai dari lokal, sampai build up semua ada. Tergantung bagi kita. Di konunitas tidak ada yang membedakan itulah. Semua kita rangkul. Maupun lokal atau build up samakan saja,” tuturnya.

Selain itu, olahraga trail dikatakan dia juga sangat identik dengan alam dan tempat wisata. Sembari berolahraga, penikmat trail adventure juga kerap mempromosikan wisata alam Riau. Seperti yang ada di daerah Kampar, Kampar Kiri, Pekanbaru dan berbagai daerah wisata lainnya.

Termasuk juga menghidupi UMKM lokal serta memutar roda perekonomian warga tempatan. Hal positif itulah yang terus dipertahankan ITA Riau. Khusus yang masih muda, pihaknya juga kerap memberikan edukasi untuk menjauhi narkotika dan pergaulan bebas.

“Jadi banyak ya, hal positif. Yang muda-muda kami edukasi. Jauhi narkoba, jauhi pergaulan bebas. Kami ajak pola hidup sehat karena memang bagian dari visi misi ITA Riau sendiri. Makanya kami cenderung menyelenggarakan aktivitas sosial. Olahraga sambil beramal,” paparnya.

Penyuka Tantangan

Trail Adventure memang tergolong dalam olahraga ekstrem. Maka dari itu, tidak jarang para penyuka olahraga alam ini merupakan orang-orang penyuka tantangan. Terjatuh, masuk lumpur, hingga mengalami patah tulang merupakan hal biasa bagi penggemar trail adventure. Namun, untuk yang baru belajar atau masuk ke dunia trail adventure, disarankan untuk benar-benar menjaga keselamatan.

“Keselamatan yang utama. Memang, kalau dilihat, trail adventure sangat memacu adrenalin. Naik ke tanjakan yang terlihat sangat tidak mungkin dilewati. Terjatuh dari motor. Bagi yang sudah berpengalaman tentu sudah biasa karena sudah tahu caranya, bagaimana ketika jatuh dan lain sebagainya. Termasuk juga melengkapi diri dengan perlengkapan keamanan. Terutama pelindung pada tubuh,” ujar Sekjen ITA Riau Kaliman.

Baca Juga:  RSUD Terima Sumbangan APD

Ia menuturkan, hampir semua lokasi yang dijadikan areal memacu tunggangan memiliki tantangan yang berat. Terutama medan berlumpur, tanjakan, perbukitan, hingga turunan curam. Justru sensasi itulah yang paling banyak dicari oleh penyuka trail adventure. Sekaligus membedakan olahraga ini dengan olahraga otomotif lainnya. Apalagi, ketika menjelajah, biasanya para peserta berjumlah lebih dari 10 orang.

“Biasanya ikut event. Kalau event itu 30-50 kendaraan sekali jalan. Yang kelompok-kelompok juga ada. Misal ada 10 orang, turun. Itu biasanya bukan event. Klub-klub yang berada di bawah ITA juga rutin hampir setiap pekan. Tapi kalau event memang untuk masa pandemi ini agak dibatasi. Karena harus menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Ia kemudian bercerita beberapa pengalaman melewati medan yang cukup berat di daerah Payakumbuh, Sumatera Barat. Di mana pada saat itu, tanjakan curam yang menjadi salah satu bagian jalur, baru bisa dilewati setelah berjam-jam lamanya. Bahkan dirinya sempat terperosok ke luar jalur dan masuk ke lembah kecil. Untungnya, karena ramai, ada banyak yang membantu mengeluarkan motornya.

“Itu juga untungnya kalau ramai. Kalau misalkan motor kita masuk lembah kecil begitu, bisa dibantu angkat ramai-ramai. Jadi ya have fun saja. Dibawa ketawa,” pungkasnya.

Begitu juga bila ada kerusakan motor, maka teman lain akan membantu memperbaiki. Sehingga ada banyak tantangan tersendiri yang intinya dapat terselesaikan bersama-sama dengan tim atau klub yang ikut pada saat itu. Masih banyak pengalaman lain yang dialami Kaliman. Semua pengalaman sangat berkesan dan menambah cerita tersendiri ketika berkumpul.(nda)

 

Laporan AFIAT ANANDA, Pekanbaru

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

Terbaru

spot_img

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari