TANJUNGPINANG (RIAUPOS.CO) – Kondisi kesehatan Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, hingga saat ini belum membaik bahkan dirinya dikabarkan sudah menggunakan ventilator atau alat untuk membantu pernapasan. Syahrul diketahui berdasarkan hasil tes positif terjangkit Covid-19.
Untuk diketahui Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Riau mencatat satu di antara empat kasus baru positif Covid-19, yakni Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul, berdasar hasil tes PCR. Wali Kota Tanjungpinang Syahrul sejak dua hari lalu dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Provinsi Kepulauan Riau.
”Kasus baru di Kepri ada empat orang positif Covid-19, terdiri atas dua di Tanjungpinang dan dua di Batam. Inisial pasien S (Syahrul) dan P,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kepri Tjetjep Yudiana, Senin (13/4).
Sementara iti, Anggota Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kepri, Nikolas Panama, membenarkan hal tersebut.
“Informasi dari Kepala Dinas Kesehatan (Tanjungpinang) memang menggunakan ventilator,” katanya kepada batampos.co.id, Senin (13/4/2020).
Namun hingga saat ini kata Niko belum diketahui apakah orang nomor satu di Tanjungpinang itu positif Covid-19.
Pihaknya meminta kepada keluarga atau masyarakat yang pernah berinteraksi dengan Wali Kota Tanjungpinang dalam kurun waktu 14 hari belakangan untuk melakukan karantina mandiri.
“Kita harap masyarakat yang pernah berinteraksi dengan pak wali kota untuk melakukan karantina mandiri di dalam rumah dan tidak berinteraksi dengan orang lain ataupun keluarga,” paparnya.
Kata Niko, masyarakat yang pernah berinteraksi dengan wali kota Tanjungpinang saat ini masuk dalam status Orang Dalam Pemantauan (OPD).
“Termasuk keluarga pak wali kota juga (berstatus ODP),” jelasnya.
Pihaknya meminta agar masyarakat dapat mendoakan untuk kesembuhan Wali Kota Tanjungpinang, Syahrul.
Selain itu lanjutnya, pihaknya meminta kepada keluarga HS, ASN yang meninggal dunia karena Covid-19 juga melakukan karantina mandiri
Niko menjelaskan, untuk tingkat kepatuhan masyarakat di Tanjungpinang dan Bintan saat ini sangat tinggi.
“Sudah semua masyarakat di Tanjungpinang dan Bintan menggunakan masker saat keluar rumah. Selain itu banyak tempat makan yang tidak menyediakan meja dan kursi untuk para pelanggan,” paparnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak memandang remeh virus corona.
“Virus ini sangat berbahaya, kami meminta agar masyarakat mematuhi imbauan pemerintah untuk tidak melakukan physical distancing (menjaga jarak,red).
Sumber: Batampos.co.id
Editor: E Sulaiman