(RIAUPOS.CO) – Tingginya cerah hujan beberapa hari belakangan membuat air di waduk PLTA Koto Panjang dan juga Sungai Kampar meningkat. Bahkan laporan dari pengelola waduk PLTA Koto Panjang, debit air pelan-pelan mendekati ketinggian 80 meter diatas permukaan air laut. Kendati masih dalam ukuran aman karena belum mencapai batas, namun masyarakat yang beraktivitas di tepian Sungai Kampar diminta dapat meningkat kesiagaan.
Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid melalui Kasubbag Humas AKP Deni Yusra mengatakan, pentingnya langkah-langkah meminimalisir dampak apabila terjadi banjir akibat tingginya curah hujan ini. Perlu ada kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan ini, terutama di sejumlah kawasan rawan banjir. Terkait waduk, kata Deni, Kapolres Kampar bersama Babinkamtibas setempat juga sudah melakukan pengecekan waduk PLTA Koto Panjang kemarin.
‘’Kami mengimbau agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir akibat musim penghujan ini. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitasnya di sungai serta meningkatkan pengawasan terhadap putra putrinya agar tidak bermain di sekitar sungai,’’ imbau Deni.
Curah hujan tinggi dikhawatirkan dapat meningkatkan debit air sungai. Sehingga arusnya akan semakin deras. Terkait hal itu, lanjut Deni, bagi masyarakat yang memiliki usaha keramba ikan di sepanjang aliran Sungai Kampar diharapkan untuk mengecek keamanan keramba ikan masing-masing. Tali-tali pengaman dan kondisi ketinggian tambatan keramba juga diharapkan untuk selalu diperiksa.
Dari pantauan, ketinggian air di waduk PLTA Koto Panjang pada Selasa (12/1) sore, masih di level normal pada ketinggian 78,55 meter. Hal ini kemungkinan karena daerah hujan sebagian besar tidak berada di hulu Sungai Kampar. Namun masyarakat tetap waspada, terutama saat hujan turun pada malam hari.
‘’Kami berharap semoga tidak terjadi banjir akibat tingginya curah hujan beberapa waktu belakangan ini. Namun kami meminta seluruh pihak harus tetap waspada untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Agar apapun yang terjadi masyarakat lebih siap menghadapinya,’’ tutup Deni.(ksm)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang
(RIAUPOS.CO) – Tingginya cerah hujan beberapa hari belakangan membuat air di waduk PLTA Koto Panjang dan juga Sungai Kampar meningkat. Bahkan laporan dari pengelola waduk PLTA Koto Panjang, debit air pelan-pelan mendekati ketinggian 80 meter diatas permukaan air laut. Kendati masih dalam ukuran aman karena belum mencapai batas, namun masyarakat yang beraktivitas di tepian Sungai Kampar diminta dapat meningkat kesiagaan.
Kapolres Kampar AKBP Mohammad Kholid melalui Kasubbag Humas AKP Deni Yusra mengatakan, pentingnya langkah-langkah meminimalisir dampak apabila terjadi banjir akibat tingginya curah hujan ini. Perlu ada kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan ini, terutama di sejumlah kawasan rawan banjir. Terkait waduk, kata Deni, Kapolres Kampar bersama Babinkamtibas setempat juga sudah melakukan pengecekan waduk PLTA Koto Panjang kemarin.
- Advertisement -
‘’Kami mengimbau agar masyarakat mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir akibat musim penghujan ini. Masyarakat disarankan untuk mengurangi aktivitasnya di sungai serta meningkatkan pengawasan terhadap putra putrinya agar tidak bermain di sekitar sungai,’’ imbau Deni.
Curah hujan tinggi dikhawatirkan dapat meningkatkan debit air sungai. Sehingga arusnya akan semakin deras. Terkait hal itu, lanjut Deni, bagi masyarakat yang memiliki usaha keramba ikan di sepanjang aliran Sungai Kampar diharapkan untuk mengecek keamanan keramba ikan masing-masing. Tali-tali pengaman dan kondisi ketinggian tambatan keramba juga diharapkan untuk selalu diperiksa.
- Advertisement -
Dari pantauan, ketinggian air di waduk PLTA Koto Panjang pada Selasa (12/1) sore, masih di level normal pada ketinggian 78,55 meter. Hal ini kemungkinan karena daerah hujan sebagian besar tidak berada di hulu Sungai Kampar. Namun masyarakat tetap waspada, terutama saat hujan turun pada malam hari.
‘’Kami berharap semoga tidak terjadi banjir akibat tingginya curah hujan beberapa waktu belakangan ini. Namun kami meminta seluruh pihak harus tetap waspada untuk mengantisipasi segala kemungkinan. Agar apapun yang terjadi masyarakat lebih siap menghadapinya,’’ tutup Deni.(ksm)
Laporan HENDRAWAN KARIMAN, Bangkinang