Jumat, 22 November 2024

Cemas Tertular, Perawat Tetap Berjuang

- Advertisement -

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebagai garda terdepan, tenaga keperawatan juga takut terjangkit wabah Covid-19. Terlebih lagi bagi perawat yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang sudah terjangkit wabah menakutkan tersebut.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Pekanbaru NS H Dipa Handra SKep mengungkapkan, pihaknya tidak memungkiri setiap perawat juga memiliki kecemasan akan tertular Covid-19. Namun, tuntutan profesi membuat para perawat harus siap melayani pasien yang memerlukan pelayanan.

- Advertisement -

"Mental kami juga ada yang kena. Jujur kami juga takut tertular. Di Riau ada tiga perawat yang meninggal karena Covid-19, di Dumai, Pekanbaru, dan Kuantan Singingi. Sementara itu, sudah ada sekitar 200 perawat yang terkonfirmasi positif, baik yang sudah sembuh maupun yang masih dirawat," papar Dipa pada Riau Pos Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Simalakama Tenaga Kesehatan di Tengah Pandemi di ruang rapat redaksi Riau Pos lantai 3Graha Pena Riau, Selasa (10/11).

Baca Juga:  Mendes PDTT Klaim Sudah Cairkan BLT di 8.157 Desa, Totalnya Rp70 M

Covid-19 juga menjadi bayang-bayang yang menakutkan bagi para nakes. Dipa mengungkapkan, tidak sedikit perawat yang merasa tidak mampu memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19. Bahkan ada perawat yang memutuskan mengundurkan diri karena kekhawatiran akan tertular Covid-19 yang bisa mengancam diri sendiri dan keluarga. 

"Ada perawat yang memilih mundur dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan tempat bekerja. Namun tak sedikit pula yang masih bertahan berjuang menangani pasien Covid-19.

- Advertisement -

Dipa menyebutkan, alat pelindung diri (APD) menjadi senjata para nakes dalam menangani pasien Covid-19. APD lengkap menjadi alat penting setiap nakes. Penggunaan APB menambah kepercayaan diri nakes yang berpengaruh dalam menjaga imunitas tubuh.

"Bagaimana agar perawat dan nakes punya kepercayaan diri agar tidak terinfeksi. Dalam kondisi seperti ini nakes harus menjaga kondisi tubuh, menjaga kesehatan, dan mau tak mau harus pakai APD lengkap," ujarnya.(das)

Baca Juga:  Anang dan Ashanty Kirimkan Ramuan Madura untuk Ibnu Jamil dan Ririn Ekawati

Laporan: MUJAWAROH ANNAFI dan LISMAR SUMIRAT (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

PEKANBARU (RIAUPOS.CO) — Sebagai garda terdepan, tenaga keperawatan juga takut terjangkit wabah Covid-19. Terlebih lagi bagi perawat yang berhadapan langsung dengan masyarakat yang sudah terjangkit wabah menakutkan tersebut.

Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Pekanbaru NS H Dipa Handra SKep mengungkapkan, pihaknya tidak memungkiri setiap perawat juga memiliki kecemasan akan tertular Covid-19. Namun, tuntutan profesi membuat para perawat harus siap melayani pasien yang memerlukan pelayanan.

- Advertisement -

"Mental kami juga ada yang kena. Jujur kami juga takut tertular. Di Riau ada tiga perawat yang meninggal karena Covid-19, di Dumai, Pekanbaru, dan Kuantan Singingi. Sementara itu, sudah ada sekitar 200 perawat yang terkonfirmasi positif, baik yang sudah sembuh maupun yang masih dirawat," papar Dipa pada Riau Pos Focus Group Discussion (FGD) bertajuk Simalakama Tenaga Kesehatan di Tengah Pandemi di ruang rapat redaksi Riau Pos lantai 3Graha Pena Riau, Selasa (10/11).

Baca Juga:  Keripik Kentang Dumai Dipasarkan hingga Jakarta

Covid-19 juga menjadi bayang-bayang yang menakutkan bagi para nakes. Dipa mengungkapkan, tidak sedikit perawat yang merasa tidak mampu memberikan pelayanan kepada pasien Covid-19. Bahkan ada perawat yang memutuskan mengundurkan diri karena kekhawatiran akan tertular Covid-19 yang bisa mengancam diri sendiri dan keluarga. 

- Advertisement -

"Ada perawat yang memilih mundur dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan tempat bekerja. Namun tak sedikit pula yang masih bertahan berjuang menangani pasien Covid-19.

Dipa menyebutkan, alat pelindung diri (APD) menjadi senjata para nakes dalam menangani pasien Covid-19. APD lengkap menjadi alat penting setiap nakes. Penggunaan APB menambah kepercayaan diri nakes yang berpengaruh dalam menjaga imunitas tubuh.

"Bagaimana agar perawat dan nakes punya kepercayaan diri agar tidak terinfeksi. Dalam kondisi seperti ini nakes harus menjaga kondisi tubuh, menjaga kesehatan, dan mau tak mau harus pakai APD lengkap," ujarnya.(das)

Baca Juga:  Mendes PDTT Klaim Sudah Cairkan BLT di 8.157 Desa, Totalnya Rp70 M

Laporan: MUJAWAROH ANNAFI dan LISMAR SUMIRAT (Pekanbaru)

Pesan Redaksi:

Mari bersama-sama melawan Covid-19. Riaupos.co mengajak seluruh pembaca ikut mengampanyekan gerakan 3M Lawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan dalam aktivitas sehari-hari. Ingat pesan Ibu, selalu Memakai masker, Mencuci tangan dan Menjaga jarak serta hindari kerumunan.

#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagajarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan

 

Follow US!
http://riaupos.co/
Youtube: @riauposmedia
Facebook: riaupos
Twitter: riaupos
Instagram: riaupos.co
Tiktok : riaupos
Pinterest : riauposdotco
Dailymotion :RiauPos

Berita Lainnya

spot_img
spot_img
spot_img
spot_img

Terbaru

Terpopuler

Trending Tags

Rubrik dicari